Quantcast
Channel: Kopi Keliling
Viewing all 922 articles
Browse latest View live

Mendobrak Tradisi dan Menciptakan Terobosan Baru Melalui Seni

$
0
0

Setiap malam sebelum tidur, ibu selalu memberikan cerita yang cukup panjang sebagai pengantar tidur. Mulai dari cerita legenda, dongeng, dan kehidupan nyata. Tapi, ibu tidak pernah bercerita tentang hal yang rumit, agar tidur kita tidak bermimpi buruk. Oleh karenanya, sebagian besar cerita yang diberikan orang tua umumnya berujung happy ending. Bahkan, hingga cerita mengenai binatang-binatang pun berakhir manis walaupun sebelumnya terdapat polemik antar tokoh.

Setelah kita dewasa dan mulai berpikir, kita sadar bahwa cerita yang happy ending, cenderung terlalu jauh dari kehidupan nyata dan dibuat-buat. Kalau kamu berpikir mengenai hal ini, tentu kamu tidak sendirian. Kopling juga pernah merasakannya. Terlebih lagi, penulis dan seniman kenamaan Amerika, Tomi Ungerer, juga berpikiran seperti itu. Tomi geram dengan cerita yang happy ending. Sebab, ia berpikir cerita happy ending di sisi lain seolah membohongi anak-anak, jauh dari kenyataan, dan tidak membuat anak belajar karena cenderung terima-terima saja.
Atas kegeramannya ini, Tomi berinisiatif membuat buku beserta ilustrasi yang menggambarkan fenomena yang dekat dan mendobrak budaya cerita yang gitu-gitu aja.

slide_397282_4883404_free

No Parking Please, 1971‐1983 (unpublished drawing for Slow Agony, first published 1983 by Diogenes Verlag AG, Zürich) Black grease crayon, black ink and colored ink wash on paper 23 5/8 x 35 inches (60 x 89 cm) Collection Musée Tomi Ungerer – Centre international de l’Illustration, Strasbourg © Tomi Ungerer/ Diogenes Verlag AG Zürich

slide_397282_4883398_free

Choice Not Chance, 1967 (political poster) 21 x 26 5/8 inches (53.3 x 67.6 cm) Collection Rennert’s Gallery, New York

slide_397282_4883402_free

New York Times, 1965 (poster) 59 1/2 x 45 inches (151 x 114.3 cm) Collection of Rennert’s Gallery, New York

Sejak 45 tahun sebuah karyanya, sebuah cerita bergambar berjudul Tiga Perampok, menjadi buah bibir. Buku ini dianggap sebagai karya monumental yang menjadi patokan buku anak-anak di seluruh dunia.

tiga pencuri

tiga pencuri

Tiga Perampok, buku yang melejitkan nama Tomi Ungerer, bercerita tentang tiga orang perampok yang jahat. Dalam satu operasinya, mereka menculik seorang anak perempuan yatim. Siapa nyana, gadis kecil itu justru meluluhkan hati mereka yang jahat, dan akhirnya mengubah mereka menjadi orang-orang baik. Begitu menyentuh. Baik dari segi gambar maupun ceritanya yang sebenarnya sangat sederhana. Tiga Perampok diikuti puluhan karyanya yang lain, yang kemudian menempatkan Tomi Ungerer sebagai salah satu penulis dan seniman cerita anak modern yang paling berpengaruh. Dalam cerita ini, Ungerer merombak alur yaitu dengan melakukan penekanan pada sifat anak yang kuat.

slide_397282_4883406_free

Untitled (We want mothers), 1977‐1979 (drawing for Babylon, first published 1979 at Diogenes Verlag AG, Zürich) Black grease pencil on paper 15 7/10 x 11 4/5 inches (40 x 30 cm) Collection Musée Tomi Ungerer – Centre international de l’Illustration, Strasbourg © Tomi Ungerer/ Diogenes Verlag AG Zürich Musées de la Ville de Strasbourg / Mathieu Bertola

Selain itu, Tomi Ungerer juga pernah membuat buku yang bercerita tentang seks. Sebuah genre yang dianggap tabu untuk kalangan anak-anak. Tetapi, Ungerer berpandangan lain bahwa ini adalah bentuk edukasi yang memang dalam membacanya membutuhkan bimbingan. Ungerer menegaskan ingin memberi pesan bahwa karena seks itu kita ada.

Dengan ilustrasi yang menarik dan cerita yang berani, Ungerer menjadi terobosan baru dalam bercerita ke anak-anak. Ia menjadi kiblat penulis-penulis untuk menuliskan cerita secara jujur dan tidak (terlalu) dibuat-buat.

Tidak selamanya kita harus terus berkreasi mengikuti arus yang ada, bukan?


Suprematisme, Aliran Seni yang Menginspirasi Abstrak

$
0
0

Pernah melihat lukisan figuratif yang dipenuhi dengan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran, bujur sangkar, persegi panjang, garis, dan seterusnya? Lukisan yang terlihat abstrak tersebut disebut sebagai lukisan bergaya suprematisme. Mungkin banyak yang belum mengenal istilah ini, meski mungkin sudah pernah melihat lukisan sejenis.

Lantas, apa itu suprematisme? Bagaimana ia bisa berkembang? Dan bagaimana kabarnya sekarang ini? Yuk, kita ulik secara singkat.

Asal Mula Suprematisme

Black Suprematic Square, Kazimir Malevich, 1915 (Sumber gambar: wikipedia.org)

Suprematisme merupakan penemuan dari seniman asal Rusia, kazmir Malevich, dan merupakan salah satu perkembangan paling awal dan paling radikal dari aliran abstrak. Namanya berasal dari keyakinan Malevich bahwa seni suprematis akan menjadi lebih unggul kerimbang aliran-aliran yang berasal dari masa lalu dan akan menuju sebuah “supremasi akan perasaan murni atau persepsi dalam seni gambar”. Dipengaruhi oleh para penyair avant-garde dan pergerakan kritisme sastra pada saat itu, sumber ketertarikan Malevich adalah cemooh kepada peraturan berbahasa, dengan maksud untuk menentangnya.

Malevich percaya ada penghubung antara kata-kata atau perlambang dengan objek yang ditunjukkannya. Dari sini ia melihat sebuah kemungkinan akan seni yang abstrak secara penuh. Malevich menemukan idenya di tahun 1913 dan pada tahun 1915, melalui sebuah pameran berjudul The Last Futurist Exhibition of Paintings 0.10, yang berlangsung di St. Petersburg, ia mengumumkan aliran ini, saat ia bersama dengan 13 seniman lain, menampilkan 36 karya yang bergaya suprematsime.

Meski penguasa Komunis kemudian menyerang pergerakan ini, namun pengaruhnya telah berkembang cukup pesat di Rusia di era 1920-an. Suprematisme dipandang penting dalam membentuk Konstruktivisme, sebagaimana juga tetap menginspirasi aliran abstrak hingga saat ini.

Konsep Dan Gaya

Eight Red Rectangles, Kazimir Malevich, 1915, dianggap sebagai karya seni penting dalam Suprematisme (Sumber gambar: takeoutsomeinsuranceonme.wordpress.com)

Lukisan bergaya suprematisme meninggalkan realisme, yang dianggap Malevich sebagai pengalihan dari pengalaman transendental yang seharusnya ditimbulkan oleh sebuah karya seni. Suprematisme dapat dilihat sebagai kesimpulan logis akan ketertarikan aliran futurisme akan pergerakan dan kubisme dalam mengurangi bentuk dan multi-perspektif.

Persegi disebuat Malevich sebagai “wajah dari seni baru” dan mewakili kelahiran dari gerakan suprematisme, menjadi sosok penting alirannya sebagaimana yang disebut oleh para kritikus dan seniman lain dalam mendukung gaya baru ini. Sayangnya, banyak juga yang menyebut suprematisme sebagai nihilisme, seperti yang dikatakan seniman dan krikuts Alexandre Benois yang menyebutnya sebagai “khotbah akan ketiadaan dan kehancuran”.

Square, circle and arrow, Kazimir Malevich, 1915 (Sumber gambar: wikiart.org)

Malevich menerbitkan sebuah manifesto bertepatan dengan pameran From Cubism and Futurism to Suprematism in Art. Ia mengklaim telah melewati ambang batas realitas dan memasuki sebuah kesadaran baru. Oleh karenanya motif dalam lukisan-lukisannya dibatasi hanya dalam bentuk lingkaran, persegi dan bujur sangkar. Kritikus terkadang menginterprestasikan motif ini sebagai referensi akan ide mistis. Didukung pula dengan beberapa pernyataan Malevich yang seakan mengindikasikan hal ini. Penggunaan lingkaran disebutnya sebagai “penghancuran cincin horizon dan melarikan diri dari lingkaran harta-benda. Dia juga menyebutkan Black Square sebagai “orok bangsawan yang hidup”. Hanya saja, faktanya Malevich membenci simbolisme. Baginya motif hanya untuk membangun rintangan, bagian paling mendasar dari lukisan, dan disebutkannya sebagai “kekosongan bentuk”.

Malevich membagi gerak maju suprematisme dalam tiga tahapan, “hitam”, “berwarna”, dan “putih”. Fase hitam menandai awal pergerakan, dan lukisan ‘tingkatan nol’, sebagaimana yang dicontohkan dalam lukisan Black Square. Tahapan warna, kadang disebut juga dengan suprematisme dinamis, memfokuskan pada penggunaan warna dan bentuk untuk mengkreasikan sensasi pergerakan dalam ruang. Fase ini diperdalam lagi oleh Ilya Chasnik, El Lissitzky dan Alexander Rodchenko; terutama El Lissitzky  yang terpengaruh oleh Malevich dan mengembangkan gaya personalnya sendiri yang disebut dengan “Proun”.

White On White, Kazimir Malevich, 1918 (Sumber gambar: moma.org)

Kulminasi suprematisme terjadi di tahapan putih, yang diperlihatkan Malevich selama pameran Tenth State Exhibition: Non-objective Creation and Suprematism di tahun 1919. Masterpiece-nya, White on White (1918), secara keseluruhan diisi oleh warna putih, mewakili hanya “sang ide”. Karya ini kemudian memancing tanggapan dari seniman lain untuk mengembangkan gaya baru, seperti konstruktivisme dari Alexander Rodchenko yang mengeksplorasi peranan materi tertentu dalam rangkaian karyanya yang berjudul Black on Black (1919).

Perkembangan Selanjutnya

Suprematism (Supremus No. 58), Kazimir Malevich, 1916 (Sumber gambar: velvenoir.com)

Di tengah badai yang terjadi karena Revolusi Rusia di tahun 1917 dan kemudian tekanan yang dilakukan oleh pemerintahan Komunis yang berkuasa demikian, suprematisme tetap mampu bertahan. Hanya saja, menjelang akhir 1920-an kebiasaan orang mulai berubah dan pergerakan suprematisme mulai kehilangan kepopuleritasannya di Rusia, apalagi setelah mendapat kecaman dari Stalin. Di antara tahun 1919 dan 1927 Malevich bahka berhent melukis sama sekali dan mendedikasikan dirinya di bilang penulisan teoritis. Saat kembali mendalami lukisan, ia meninggalkan suprematisme dan memilih untuk kembali pada lukisan representasional.

Meski konsep esoterik Malevich telag mencegah gerakan suprematisme untuk berkembang dengan lebih luas lagi, namun sudah memberi impikasi yang cukup berarti dalam aliran abstrak. Dengan suprematisme, Malevich sudah memberi jalan pada sebuah seni yang bersifat transendental, yang karya-karyanya bisa membantu yang melihat untuk meraih konsep pemahaman yang lebih tinggi lagi dan hal ini masih dapat ditemui dalam seni abstrak yang berkembang kemudian.

Pengenalan suprematisme di dunia barat pada pameran Berlin di tahun 1927 mendapat sambutan yang baik dan membangkitkan minat untuk aliran ini di Eropa maupun Amerika Serikat. Alfred Barr kemudian membawa beberapa karya suprematisme Malevich ke Museum of Modern Art di New York, yang disertakan dalam sebuah pameran yang kemudian mempengaruhi modernisme Amerika,  Cubism and Abstract Art (1936).

“Zaha Hadid and Suprematism,” Zurich’s Gallerie Gmurzynska, Juli 2010 (Sumber gambar: carolinetiger.com)

Lissitzky,  yang juga memainkan peranan penting dalam mempromosikan suprematisme di luar Rusia, kemudian menggunakan bentuk dan konsep suprematisme pada desain grafis dan juga arsitektur, yang kemudian membentuk gerakan konstruksionisme. Gerakan ini masih bisa ditemui pengaruhnya di berbagai arsitektur kontemporer, misalnya dalam kreasi berjudul “Suprematist” karya  Zaha Hadid.

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

Volunteer Needed: Art and Coffee Festival 2015

$
0
0

Halo semuanya! Akhir tahun ini, tepatnya di tanggal 28-29 November 2015, Kopling akan kembali mengadakan Art & Coffee Festival, sebuah festival tentang seni dan kopi yang menggabungkan berbagai kegiatan seru, seperti pameran, film screeningworkshop, dan art market. Informasi tentang kegiatan Art & Coffee Festival yang pertama bisa kamu lihat di sini.

Bersama dengan banyak pihak dan seniman/ilustrator yang berpameran, Kopling akan membuat festival seni dan kopi paling seru di tahun ini! Nah, untuk memastikan acara berjalan lancar, Kopling membutuhkan support dari kamu semua. Ada beberapa posisi volunteer yang Kopling harapkan bisa diisi oleh kamu:

1. Exhibition Officer (1 orang)

  • Bersama divisi Pameran Kopi Keliling menjaga seluruh proses persiapan karya para seniman/ilustrator yang berpartisipasi.
  • Bersama divisi Pameran Kopi Keliling mengatur area pameran, instalasi karya, hingga penurunan karya setelah acara berakhir.
  • Membantu mengomunikasikan seluruh karya yang dipamerkan kepada pengunjung selama acara berlangsung.

2. Art Market Officer (1 orang)

  • Bersama divisi art market Kopi Keliling membantu mengatur seluruh tenant art market yang berpartisipasi, termasuk area art market, display produk, dan lainnya, mulai dari loading in sampai loading out.
  • Mengatur dan menjaga jalannya art market, termasuk menampung kebutuhan para tenant art market selama festival berlangsung

3. Film Screening Officer (1 orang)

  • Bersama divisi Film Kopi Keliling mengatur jadwal pemutaran film yang akan berlangsung saat acara.
  • Mengatur dan menjaga jalannya program, mulai dari alat pendukung, pendaftaran, jadwal, hingga narasumber, dsb.

4. Workshop Officer (1 orang)

  • Bersama divisi Program Kopi Keliling mengatur jadwal program yang akan berlangsung saat acara.
  • Mengatur dan menjaga jalannya program, mulai dari alat pendukung, pendaftaran, jadwal, peserta workshop, hingga narasumber, dsb.

5. Production Officer (1 orang)

  • Bersama divisi Produksi Kopi Keliling mempersiapkan seluruh peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama acara.
  • Mengatur dan menjaga jalannya seluruh kegiatan produksi mulai preproduksi hingga pasca produksi.

 

Buat kamu yang tertarik untuk menjadi volunteer acara ini, langsung aja isi form di bawah ya. Kalau sampai nggak ikutan pasti bakal nyesel seumur hidup! Hehehe…

Oh iya, jangan lupa infoin ke Kopling kalo kamu udah submit formulirnya ya. Mention aja di Twitter @KopiKeliling. Terima kasih!

Menjelajah Kopi Indonesia ke Bagian Sulawesi

$
0
0

Setelah Senin lalu kita berkelana ke Afrika untuk menjelajah kopi dari Kamerun, sekarang kita kembali dulu ke Indonesia. tepatnya, Sulawesi. Kamu tau bukan apa yang khas dari Sulawesi? Ya! Kopi Toraja Kalosi. Kita akan mengenal lebih dalam mengenai kopi toraja, kopi yang digadang-gadang sebagai Queen of Coffee.

Kopi Sulawesi bisa menjadi perhiasan dari Indonesia. Alasannya adalah bahwa beberapa kopi dari Sulawesi Selatan yang tumbuh pada ketinggian belum pernah terjadi di pulau-pulau lain di Indonesia. Secara tradisional, kopi Sulawesi telah diproses menggunakan metode wet-hull dengan cara yang sama seperti kopi Indonesia lainnya. Proses ini yang menentukan banyak rasa pada kopi tersebut, seperti keasaman yang rendah,  full body, dan tergolong ringan. Kopi di Sulawesi diproses sedikit berbeda, kopi dikeringkan di kelembapan rendah seperti yang dilakukan Amerika Tengah, kemudian baru dikuliti untuk ekspor. Ini dilakukan karena kopi akan menghasilkan rasa yang clean dan tidak pekat.

Kopi toraja kalosi merupakan nama sebuah kopi yang berasal dari dua daerah yang berbeda. Biji kopi toraja kalosi di tanam di daerah pegunungan tinggi Sulawesi Selatan. Kalosi adalah nama kota kecil di Sulawesi yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari daerah sekitarnya. Toraja adalah daerah pegunungan di Sulawesi, tempat dimana tumbuhnya kopi ini.

BONE-BONE : Desa Bone-Bone, kecamatan Baraka, kabupaten Enrekang berhasil menjadi kawasan tanpa asap rokok. TEMPO/Irmawati

BONE-BONE : Desa Bone-Bone, kecamatan Baraka, kabupaten Enrekang berhasil menjadi kawasan tanpa asap rokok. TEMPO/Irmawati

Kopi arabika Kalosi Bone-Bone asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan terpilih sebagai salah satu biji kopi terbaik nasional bersama 34 jenis kopi yang tumbuh di Indonesia. Kopi Bone-Bone tumbuh di Pegunungan Latimojong, Kecamatan Baraka. Nama Bone-Bone sebelumnya, telah menyita perhatian dunia karena menjadi satu-satunya desa di Indonesia yang bebas dari asap rokok.

Karena toraja kalosi sendiri sudah sangat tenar, kita akan menjelaskan saudaranya yaitu Kalosi Bone-Bone. Dalam kontes Kopi Specialty Indonesia 2008, kopi ini ditetapkan sebagai kopi arabika terbaik nasional.

source: rakyatsulsel.com

source: rakyatsulsel.com

Enrekang adalah wilayah di selatan Tana Toraja di Sulawesi Selatan, dengan dataran-datarannya yang tinggi. Di Enrekang inilah terdapat Desa Bone-Bone, desa kecil yang dinominasikan sebagai “Desa terbaik di Sulawesi”. Karena walikota melarang penjualan rokok maupun junk food di kota ini! Di Indonesia, merokok hampir menjadi budaya di kalangan remaja, terutama di pedesaan. Namun, Bone-Bone tidak mau itu terjadi. Bone-Bone membuat daerahnya terisolasi dari asap rokok dan makanan cepat saji. Wow!

Untuk ke kebun kopi, perjalanan agak cukup sulit karena medan yang tinggi dan sangat berlumpur jika musim hujan. Tapi, perjuangan untuk mencapai kebun ini sesuai dengan hasil yang didapat. Kopi Bone-Bone memiliki karakteristik sendiri yaitu thick-bodied dan manis yang tersesap, juga muncul rasa buah, herbal, yang didominasi aroma apel dan rempah. Sekali lagi, kamu sudah tahu bukan rasa juga dipengaruhi oleh proses sangrai? Dengan full city roast, wangi manis akan terasa. Manisnya ditandai dengan pektin dan rasa buah. Jika mencecap Kopi Bone-Bone, disesap pertamanya muncul karakteristik dari rasanya, disesap berikutnya kamu akan dibawa pada suasana pedesaan khas Sulawesi yang tenang.

Duh, jadi pengen ngopi kan. Nyeduh dulu yuk!

Salam sruput!

5 Hal ini Akan lebih Gampang Kalau Ditemani Secangkir Kopi!

$
0
0

Kita sama-sama tahu ya kalau kopi kaya akan manfaat yang bisa menguatkan dan memotivasi kita dalam melakukan sesuatu. Tanpa kopi, masalah kecil akan terlihat seperti masalah besar. Bahkan seperti halnya bangun tidur menjadi hal yang paling sulit dilakukan. Tapi, jika kamu sadar ketika kamu bangun untuk membuat kopi maka bangun tidur adalah kemudahan bagi kamu. Kopi, dari sebelum diminum, sudah memberi manfaat. Ada beberapa hal yang terlihat mudah dilakukan dengan kopi.

Bangun Pagi

Tentu, kamu telah melakukan sesuatu ketika kamu tidur: membakar kalori, memperbaiki sel dan mengalami mimpi yang indah. Siapa yang tahu, ketika kamu masih dalam keadaan ngantuk lalu menulis dan ternyata menghasilkan karya yang bagus seperti halnya JK Rowling yang menuliskan Harry Potter.

Dengan kopi, kamu bisa menyisakan mimpimu lantas melakukan hal yang lebih bermanfaat, seperti itu tadi, menulis tentang apa yang terjadi di mimpi-yang siapa tahu-cerita di mimpimu itu disukai banyak orang. Tentu, sebelum kamu menulis, kamu harus bangun tidur dulu, bukan?

Menyelesaikan To-do-list

Setelah sedikit sadar dan segar, ini saatnya kamu menyelesaikan apa yang ada di to-do list. Sebagian orang merasa janggal ketika ada sesuatu yang belum dikerjakan di to-do list. Hubungannya dengan kopi apa sih? Kopi bisa membangkitkan semangat. Sebetulnya, tak hanya kopi, minuman yang kamu suka bisa menjadi daya dorong kamu untuk melakukan sesuatu. Tetapi, khasiat kopi yang segitu banyaknya bukan cuma membangunkan semangat saja, kopi bisa melahirkan ide kreatif, dan bisa jadi penghilang penat.

Ramah ke Orang Lain

Untuk beberapa orang, kopi bisa menjadi stimulan. Kopi dianggap sebagai minuman yang membuat bahagia. Kamu akan tiba-tiba menjadi lebih sabar dan penuh kasih. pujian akan mudah datang ketika kamu bisa menyebarkan kebahagiaan dan aura positif kemanapun kamu pergi. Ya, kopi menjadi sugesti paling mujarab untuk menimbulkan suasana hati yang senang.

jazzyourlondon.com

jazzyourlondon.com

Menyelesaikan Masalah

Tidak hanya mendorong kamu melakukan sesuatu, tapi juga sebagai obat untuk menyelesaikan konflik. Apakah ada yang lebih baik tanpa secangkir kopi ketika sedang bermasalah? Dari sini, Secangkir kopi mampu membuat pikiranmu tenang dan berpikir logis dalam menyelesaikan masalah dan menghindari drama berlebihan karena masalah tersebut.

7731515_f520

hazellemae.hubpages.com

Lebih Kreatif

Jadi, ketika kamu ingin memiliki banyak waktu untuk teman-teman, tapi kamu tidak memiliki uang untuk pergi. Lalu, kenapa tidak memutuskan untuk membuat malam bersama untuk membuat sesuatu yang kreatif? Kopi memiliki zat yang dapat membuat kamu untuk berpikir lebih kreatif.

Atau dari secangkir kopi itu sendiri, kamu bisa membuat sesuatu, bukan? sudah banyak seniman yang menggunakan kopi sebagai bahan untuk membuat karya, kamu kapan?

 

Salam sruputh!

Perilaku Manusia Sekitar: Mitos dan Fakta

$
0
0

Pernah tidak kamu ke pameran melihat satu karya lalu kebingungan maksud dari karya tersebut? Kalau iya, kamu tidak sendirian. Banyak kok orang yang merasakan seperti itu. Pasalnya, memang interpretasi original dari sebuah karya itu hanya milik sang seniman. Seperti melihat lukisan Andrea Joyce Heimer, misalnya. Ketika kamu melihat karyanya, kamu bisa saja terhibur tapi sekaligus bingung. Ia merangkum kegiatan atau adegan yang dia amati di berbagai belahan dunia ke dalam satu gambar.

Bayangkan saja, di satu gambar ada tanaman dan pernak pernik yang berserakan di ruang tamu dan kamar mandi yang acak-acakan. Di sisi lain ada bingkai yang berisi kapal tenggelam yang tergantung di dinding, di atasnya ada petir yang masuk ke dalam ruangan. Unik memang, karena Joyce seperti tidak menggunakan perspektif dalam menggambar, dan itulah yang membuat karyanya jadi menarik untuk dilihat. Satu gambar dari Joyce mampu mendistorsi pikiranmu.

sneaksmaller

sneaksmaller

coven

coven

Gambar yang ia buat terinspirasi dari apa yang orang-orang di berbagai belahan dunia lakukan. Di waktu luang, orang bisa melakukan sesuatu yang mungkin terlihat aneh bagi orang-orang tetapi nyaman bagi dirinya, seperti duduk terbalik di kursi. Selain itu, juga ia mendapat gambaran dari kegiatannya di dapur, pada saat mengendarai mobil lalu menatap langit.

Sebagian besar gambar yang ia buat cenderung menggambarkan kampung halaman Andrea di Great Falls, Montana, di mana ia dibesarkan pada tahun 80-an. Di sana justru ia terisolasi dan mengalami depresi. Seiring berjalannya waktu, demi menyembuhkan luka depresinya ia sering menghibur dirinya dengan mengamati orang-orang di sekitar dan menciptakan cerita dari kumpulan mitos dan fakta.

springs

springs

studiosmaller

studiosmaller

crushes

crushes

Diam-diam ia mengamati kehidupan sekitar, mulai dari lingkungan, konspirasi, dan cinta, ia juga memasukkan cerita pribadinya ke dalam ide. Lantas, itu semua diterjemahkan ke dalam gambar yang ia buat. Ia mengakui beberapa lukisannya menggambarkan adegan patah hati, kegilaan, dan claustrophobia emosional yang berasal dari pengalaman hidup sebagai orang yang tinggal di pedalaman.

Depresi yang dihadapinya kadang dianggap sebagai ancaman, tapi di sisi lain karena hal itu pula gambarnya ada. Dengan mengalami depresi yang berat, ia serasa mencoba menaiki dinding yang tinggi. Segala macam pikiran muncul di sudut-sudut kepalanya. Orang mandi, benda-benda yang tergeletak, kapal tenggelam, manusia terbang, dan lain-lain. Keadaan ini yang langsung diterjemahkan ke atas kanvasnya untuk menghasilkan gambar.

Andrea tak pernah bergabung ke kelas seni, juga meskipun karya-karyanya menumbuhkan rasa heran, tapi itu dianggap sebagian orang sebagai keunikan. Andrea disebut sebagai “outsider artist”. Tapi, ia tidak begitu suka dengan panggilan tersebut, sebab ia lebih suka disebut sebagai “storyteller”. “Saya ingin apa yang saya buat bisa kalian nikmati dan kalian dapat menyelami apa yang saya buat,” tuturnya pada Huffingtonpost.com.

Ada hal menarik yang bisa kita ambil dari kisah Andrea. Ia yang tak sama sekali pernah mengikuti kelas seni, mampu menghasilkan karya yang disukai banyak orang. Ah, mungkin kamu juga bisa. Dengan melihat setiap yang kamu buat adalah keunikan, dan menyadari setiap sesuatu pasti disukai dan tidak disukai. Keduanya bisa kamu ambil sebagai motivasi untuk terus berkarya. Bukan begitu?

 

Sumber gambar: huffingtonpost.com

5 Situasi Ini Jadi Lebih Baik Kalau ada Kopi di Tangan Kita

$
0
0

Pagi hari dan yang terlintas di benak saat bangun adalah betapa nikmatnya secangkir kopi yang dipastikan akan menjadikan permulaan hari tersebut menjadi lebih bermakna. Adalah awam memang dimana orang kebanyakan meminum kopi mereka di pagi hari. Entah sebelum beraktivitas di luar rumah atau malah menghabiskan seharian di rumah saja, secangkir kopi merupakan syarat untuk memulai hari.

Tapi sebenarnya pagi bukan waktu yang mutlak bagi kita untuk benar-benar membutuhkan kopi sebagai bagian rutinitasnya. Berikut ini ada 6 situasi lain yang pastinya akan bisa dilalui dengan lebih baik lagi seandainya ada kopi yang turut hadir menemani.

1. Rapat Pagi

Sumber gambar: boisebosscoffee.com

Ternyata kopi saat rapat tidak hanya bertugas sebagai teman minum saja, tapi juga bisa menjaga kita tetap fokus dan terjaga. Dan siapa kira kopi bisa menjadi penyangga jika kebetulan kita menjadi pusat perhatian di rapat. Saat kita merasa gugup dengan banjir pertanyaan dan mandeg untuk menemukan jawabannya, maka cukup sesap kopi kita dan ini memberi waktu sejenak bagi kita untuk mengumpulkan ide jawabannya.

2. Percakapan Yang Canggung

Sumber gambar: floridiansocial.com

Salah satu momen yang tak paling menyenangkan itu adalah harus terlibat dalam sebuah percakapan yang canggung.  Entah ketemu dengan kenalan baru yang belum kita kenal dan bingung hendak membicarakan topik apa atau malah bertemu lagi dengan mantan pacar. Apa pun situasinya, suasana menjadi rikuh dan kita menjadi amat-sangat berharap ada kopi di genggaman dan menyesapnya perlahan, sehingga ada pengalihan sementara dari kecanggungan sembari mencari bahan obrolan yang bisa mencairkan suasana.

3. Jam 3 Sore

Sumber gambar: centralvalleyafterschool.org

Situasi ini mungkin paling erat kaitannya dengan para pekerja kantoran. Jam 3 sore merupakan waktu yang paling problematis. Saat dimana enerji mulai menipis. Rasa capek mulai menghampiri. Dan sudah rahasia umum, merupakan salah satu jam yang membuat kantuk menyerang dengan hebat. Hanya saja jam 3 merupakan salah satu masa yang kritikal untuk menyelesaikan pekerjaan, sebelum akhirnya pulang pada jam 5 sore. Jadi, daripada pekerjaan keteteran, pergilah ke pantry dan buatlah secangkir kopi untuk mengisi tenaga!

4. Kencan Yang Tidak Berjalan Dengan Sesuai Rencana

Sumber gambar: mrcoffee.com

Berkencan seharusnya merupakan saat yang menyenangkan, karena kita bisa mengenal sosok yang diharapkan dapat menjadi kesayangan kita dengan lebih dekat, apalagi jika itu merupakan kencan pertama. Hanya saja akan menjadi bencana jika rencana kencan tidak berjalan dengan baik dan suasana menjadi kaku dan canggung. Solusinya, coba ajak minum kopi. Selain dijamin akan mencairkan suasana, siapa tahu kalian menyukai jenis kopi yang sama. Setelahnya ya terserah kamu.

5. Begadang

Sumber gambar: blogs.brandeis.edu

Tentu saja begadang tidak lengkap tanpa kopi yang hadir menemani. Entah itu untuk mengerjakan tugas kantor, tugas kuliah, atau malah pesta semalam suntuk. Segelas kopi sebelum memulai aktivitas begadang konon akan membuat diri kita merasa awas semalaman, sugesti maupun tidak, tapi memang bagi banyak orang hal ini terbukti membantu. Masih kurang? Ajak si kopi untuk berada di samping saat harus menghabiskan malam dengan tetap terjaga.

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

Pelajaran Hidup dari Rangkaian Mural Karya Seniman Sol LeWitt

$
0
0

Solomon “Sol” LeWitt (9 September 1928 – 8 April 2007) merupakan seorang seniman Amerika yang terkemuka berkat berbagai karya seninya yang monumental, termasuk dalam aliran seni konseptual dan minimalisme.

LeWitt meraih kepopuleritasannya di akhir 1960-an berkat rangkaian kreasi  muralnya serta karya seni yang disebutnya “struktur” alih-alih “seni pahat”. Ia meraih nama besarnya bukan hanya terbatas pada itu, namun juga karena luasnya cakupan karya seninya, seperti dalam seni gambar, cetak, fotografi, dan seni lukis.

Tapi LeWitt paling dikenal mungkin karena karya-karya muralnya yang mengusung gambaran yang terdiri dari lingkaran yang seolah tak pernah berakhir, dan kotak, titik atau garis, yang membujur dari satu dinding ke dinding lainnya. Pola muralnya, entah hitam putih atau berwarna, meski kental dengan nuansa geometris yang repetitif, namun selalu tak tertebak. Ini karena bagi LeWitt karya seorang seniman melompati batas konklusi logis yang tak bisa diraih.

Sol LeWitt (Sumber gambar: gwarlingo.com)

LeWitt mengaku tidak begitu tertarik dengan objek. Idelah yang menarik perhatiannya. Baginya, ide dan makna di balik karya seni merupakan bentuk seni yang sebenarnya.

Karya seni milik LeWitt sederhana saja dan dipastikan menghilangkan keraguan akan pemaknaan yang kerap kita alami saat memandang sebuah karya seni modern atau kontemporer. Persepsi itu subjektif, kata LeWitt, oleh karenanya seorang seniman mungkin saja tidak memahami maksud dari karyanya sendiri dan persepsinya bukan berarti lebih baik atau lebih buruk dibandingkan yang lain.

Terlepas dari kemampuannya dalam memadatkan seni menjadi sebuah abstraksi filosofis yang mendalam, pendekatan LeWitt yang sederhana akan kreativitas membuat karya seninya gampang untuk dimengerti, terlepas kepentingan apa yang tertuang dalam konsep karya-karya miliknya.

Dan berdasarkan karya seninya tersebut, ada beberapa pelajaran hidup yang bisa kita petik:

1. Berpikir Rasional jadi Pemandu bukan Pengekang

Kalau kita belajar bahasa Inggris, yang kerap ditekankan oleh guru atau tutor kita adalah pentingnya belajar aturan grammar dan bahasa sebelum bisa mengusasainya. Nah, LeWitt berpaku pada “petuah” ini saat menghasilkan karyanya. “Logika dari sebuah karya atau seri karya adalah alat yang digunakan setiap saat, hanya saja untuk dihancurkan,” katanya.

Setiap karya seni LeWitt dibentuk dengan setiap bentuk persegi empat yang bisa dibayangkan dan setiap sekuens garis terhubung yang memungkinkan, dan pada akhirnya membentuk sebuah konsep rasionalitas. Jadi dia bisa mengembangkan pola tertentu untuk karyanya dan kemudian bebas-bebas saja untuk mendobrak pola tersebut, dengan menumpuk lingkaran atau segitiga dalam kisi berulang yang kemudian menyembunyikan ketidaksempurnaan yang ada dari karyanya. LeWitt percaya jika pemikiran yang irasional seperti ini pada akhirnya akan mendorong kita pada pengalaman baru – bentuk dan ide baru.

2. Pikirkan Secara Mendalam Tentang Pemikiran Kita Sendiri Sebagai Makhluk yang Terus Berkembang dan Bukan Status Quo

 

Seperti disebutkan di atas, bagi LeWitt ide itu sendiri merupakan seni dan seni selalu berkembang. jadi kita seharusnya mempersiapkan pikiran kita untuk berkelana ke berbagai arah yang tak terduga, tanpa aturan pikir yang telah ditentukan sebelumnya. Rangkaian pkiran kita mungkin pada satu titik akan menghasilkan sebuah bentuk ide yang solid, dan harus diingat jika proses ini sama pentingnya dengan hasil yang akan didapat atau dituju.

Mural-muralnya menangkap semangat ini. Jelas dalam proses namun tidak benar-benar akurat dalam hasilnya. Setiap titik harus disebar secara merata di area dinding yang menjadi objek dan setiap titik harus dihubungkan dengan garis yang lurus. Mudah dibayangkan bagaimana instruksi seperti ini dapat berkembang menjadi sebuah karya seni indah yang dipenuhi dengan bentuk-bentuk tak terduga.

3. Jangan Terlalu Serius

Salah satu pernyataan LeWitt yang terkenal adalah, “The artist may not necessarily understand his own art. His perception is neither better nor worse than that of others.” Pernyataan ini mungkin merupakan konsep paling membebaskan yang bisa dibisa diaplikasikan dalam hidup seorang pengagum seni. Cara kita menjalani hidup bukan berarti lebih buruk atau lebih baik dari orang lain, karena persepsi bagaimanapun adalah subjektif sifatnya. Jadi, ambil nafas panjang dan lakukan sebagaimana yang dilukan oleh LeWitt. Jika ia saja bisa begitu rendah hati tentang profesinya, dan mengakui jika seorang seniman tidak memiliki hak mutlak dalam kepemilikan kebijaksanaan, maka kita juga bisa.

4. Memahami Orang Lain Perlu Waktu Dan Kesabaran

LeWitt sering mengatakan kalau ide yang ada di balik sebuah karya seni dibentuk dalam benak sang seniman. Proses untuk mengeksekusi ide tersebut dikerjakan secara “buta”. Hasilnya, banyak efek samping yang sang seniman tidak bisa bayangkan. Salah satu efeknya adalah kesalahpahaman yang terjadi antara sang seniman dengan orang-orang yang menikmati karyanya. Sebenarnya ini merupakan hal yang normal saja.

Dua orang yang berbeda bisa memandang mural penuh warna yang sama dan kemudian mereka memiliki opini yang berbeda terhadap mural tersebut. Mereka kemudian akan terlibat dalam sebuah diskusi tentang bagaimana seharusnya mural tersebut dipersepsikan. Masing-masing mungkin merasa jika pandangan mereka adalah yang benar. Jadi kesimpulannya, perbedaan pendapat bisa digunakan sebagai dasar ide untuk karya seni baru dan tentunya percakapan yang baru pula.

5. Yakinlah Pada Ide-Ide Bagus

LeWitt memberi peringatan, “ide yang jelek tidak bisa diselamatkan dengan eksekusi yang indah.” Ini berarti, terlepas seberapa keras kita bekerja dalam hidup, kadang-kadang mungkin bukan itu maksudnya. Bagaimanapun pemikiran mendalam dan kesabaranlah yang akan bertahan. Jangan sampai kehilangan keyakinan. Karena pada akhirnya “memang sulit untuk mengerjakan dengan sembrono sebuah ide yang baik.” Dan sudah seharusnya kita merasa nyaman dengan kenyataan seperti itu.

 

Sumber gambar: huffingtonpost.com

Penulis: Haris Fadli Pasaribu


Hal Dasar yang Perlu Kamu Ketahui saat Menggiling Biji Kopi

$
0
0

Setelah proses roasting, grinding adalah hal penting yang harus diperhatikan. Terutama grinder yang kamu gunakan. Masalahnya, dari grinder kamu bisa menentukan grind size sesuai dengan metode kopi yang kamu gunakan. Masing-masing ukuran bubuk kopi memiliki pasangannya sendiri dengan metode penyeduhan. Misalnya, fine grind dengan aeropress atau espresso. Sebetulnya, sah-sah saja jika kamu mau bebas. Artinya tidak terpatok pada anjuran, tapi ini disarankan agar kopi yang kamu buat menghasilkan rasa yang maksimal. Jadi, Kopling akan membahas kaitannya ukuran bubuk kopi dengan metode penyeduhan.

Grind-illustration-transparent3

1.  waktu ekstrasi

Ukuran hasil giling kasar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan ekstrasi yang optimal. Sedangkan hasil giling halus, tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan rasa yang optimal. Pada umumnya, waktu yang dibutuhkan untuk hasil giling kasar selama 4-8 menit, sedangkan hasil giling halus waktunya lebih singkat sekitar 1-4 menit.

2. Aliran air

Untuk hasil giling kasar air akan mengalir lebih cepat karena rongga yang tercipta sangat besar. Sedangkan untuk hasil giling halus, air akan lebih lambat karena kepadatan bubuk-bubuk yang kecil membuat rongga sempit, sehingga untuk membasahi semua bagian membutuhkan waktu yang lama.

source: theatlantic.com

source: theatlantic.com

3. Bentuk bubuk kopi

Selain dilihat secara kasat mata, gilingan kopi halus maupun kasar dapat dirasakan dengan jari-jarimu. Setelah kamu giling, ambil sejumput bubuk kopi lalu rasakan di antara jari telunjuk dan ibu jarimu. Ada tiga ukuran yang bisa kamu nilai, jika terasa seperti garam maka itu kasar, jika seperti pasir itu menengah, dan jika seperti gula bubuk itu halus.

coffee-grind-sizes

4. Tentang rasa

Ini bagian akhir, yaitu, rasa. Sebetulnya, rasa sangatlah subjektif. Untuk tahu rasa kita hanya butuh satu pertanyaan, apakah rasanya pahit, biasa, atau pekat? Rasa ini muncul akibat ukuran bubuk kopi yang kamu giling. Jika kamu pernah melihat bahwa ada rasa-rasa seperti jeruk, lemon, dll yang diciptakan dari kopi, salah satunya adalah karena ukuran giling dan ketepatan menggunakan metode penyeduhan. Dengan metode penyeduhan yang optimal, rasa kopi yang kamu sesap akan sangat berwarna-warni!

 

Nah, agar menghasilkan kopi dengan rasa optimal, di atas sudah Kopling sertakan ukuran gilingan sekaligus metode yang digunakan sesuai dengan ukuran kopi yang kamu giling. Jadi, selamat menikmati dan salam sruputh!

Barista Official Trailer 1 (2015)

$
0
0

Dikirimin link ini sama seorang teman. Film dokumenter berjudul “Barista”, dari yang buat film dokumenter “Jiro Dreams of Sushi”. Menurut info dari sini film ini akan tersedia di iTunes bulan November. Bakal keren sih ini pastinya!

Kopi Manis Rasa Kacang dari Negeri India

$
0
0

Mari kita berkelana ke kota tempat asalnya Jawalharlal Nehru! Ya, India. Bisa dibilang kopi di India adalah minoritas, karena mayoritas masyarakat mereka lebih memilih teh sebagai minuman sehari-hari kedua setelah air putih. Tapi, bukan berarti kopi tak hidup di negeri ini.

Kopi diperkenalkan ke India melalui Chikkamagaluru (Chikmagalur) kabupaten ketika tanaman kopi pertama ditanam di Baba Budan Giri Hills selama 1670 AD. Menurut artikel “Asal Usul Kopi”, Bababudan adalah seorang muslim yang berziarah ke Mekkah perjalanan melalui pelabuhan Mocha, Yaman di mana ia menemukan kopi. Untuk memperkenalkan rasanya ke India, dia membungkus tujuh biji kopi dan membawanya keluar. Kembalinya dari sana, ia menanam kacang di perbukitan Chikkamagaluru, yang sekarang bernama Baba Budan Hills.

Sumber: Wikimedia.org

Sumber: Wikimedia.org

Ada beberapa produksi kopi di India, daerah utama kopi tumbuh adalah Karnataka (Mysore), Kerala (Malabar), dan Tamilnadu (Madras). Umumnya, panen pada bulan Oktober dan November. Nah, Kali ini kita berangkat ke Karnataka untuk mengenal kopi dari daerah tersebut. Yuk!

 

India Map

India Map

Intro To India Coffee Forests

Intro To India Coffee Forests

Karnataka adalah provinsi di India, dan sebuah nama dari kelompok yang bersumber kopi ini. Karnataka berkolaborasi dengan petani kopi dari wilayah yang berbeda tapi masih dalam lingkup Karnataka. Kopi dari Karnataka banyak yang diproduksi dari kota Chikmagalur. Chikmagalur adalah kota yang berada di kai bukit Mullayanagiri, lokasi yang digadang sebagai lahan kopi terkenal di India. Awalnya, produksi kopi di daerah ini sedikit, tapi karena orang menyukai kualitasnya lalu permintaan tinggi maka daerah ini mulai terkenal dan menambah produksi. Kopi dari Karnataka bernilai grade “A”. nilai yang paling baik bagi biji kopi.

Sumber: latimes.com

Sumber: latimes.com

Karakteristik dari kopi karnataka ini ialah manis (dengan profil light ketika roasting), dan selain manis akan memunculkan rasa kacang. Aromanya sangat clean dan ada sesuatu yang bisa membuat kamu ingin terus dekat-dekat dengan cangkir kopi karena wanginya yang harum. Kopi dengan medium body ini tingkat keasamannya rendah sehingga seringkali dikaitkan dengan kopi Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Ada yang tertarik untuk mencoba?

Salam sruput!

Coffee Pairing Menurut Jenis Biji Kopinya

$
0
0

Tentu saja kopi di pagi hari biasanya diseruput dengan kecenderungan tempo yang cepat, mengingat kita harus bersiap dengan segala aktivitas yang harus dilakukan di sepanjang harinya. Oleh karenanya kopi dihabiskan seketika serta ditampilkan secara solo untuk menjadi semacam stimulan pemberi semangat untuk memulai hari (meski tidak menutup kemungkinan menikmati kopi di pagi hari sambil menyantap pancake misalnya).

Tapi menyesap kopi juga bisa dilakukan dengan santai, entah di sore hari yang senggang atau saat berkumpul sosial bersama teman atau kolega. Nah, tidak heran jika kopi tidak melulu menjadi sajian utama, namun ada pasangan yang menemaninya.

Di Indonesia biasanya menikmati kopi dengan santai adalah dengan sembari mengkonsumsi cemilan lezat, entah pisang goreng yang lebih tradisional atau brownies untuk yang lebih kekinian.

Sebenarnya pilihan teman minum kopi ini tergantung selera dan kebiasaan saja, seperti misalnya orang Amerika yang kerap menyantap croissant bersama dengan kopinya.

Hanya saja, tidak ada salahnya kita memilih makanan yang menjadi coffee pairing berdasarkan pilihan biji kopinya. Mengapa? Karena setiap biji kopi yang berasal dari region yang berbeda memiliki karakteristik rasa yang berbeda pula, sehingga penganan yang menjadi pasangannya harus bisa menjadi semacam “soul mate” yang menjadi pelengkapnya. Penganan ini setidaknya memiliki rasa dan aroma yang mirip dengan kopinya, sehingga tidak saling mendominasi atau tumpang tindih saat dinikmati secara beriringan.

Sebagai catatan, kadar keasaman yang akan kita bicarakan bukan dalam lingkup PH balance, atau seberapa asam atau pahit, tapi seberapa tajam aromanya. Dan ini penting saat melakukan kombinasi dengan makanan yang akan kita pasangkan dengan kopinya.

Tanpa banyak basa-basi lagi, coba kita ulik yuk, makanan apa yang cocok dipasangkan dengan jenis kopinya.

Amerika Latin

Muffins blueberry (Sumber gambar: onceuponachef.com)

Kopi yang termasuk region Amerika Tengah dan Selatan adalah Kolumbia, Kosta Rika, Panama, Meksiko dan Guatemala. Kopi Amerika Latin dikenal karena memiliki cita rasa yang segar dan tajam, dengan tingkat keasaman yang berkisar dari medium sampai tinggi. Oleh karenanya sempurna saat disajikan dingin.

Rekomendasi pasangan: roti manis, muffins, buah-buahan bercita rasa citrus, blueberry, apel, kacang-kacangan

Contoh penganan:

  • muffins blueberry
  • cupcake pisang atau kelapa
  • kue kacang Swedia
  • roti apel

Afrika/Arabia

Cheesecake cokelat (Sumber gambar: onceuponachef.com)

Mencakup kopi Afrika. Timur Tengah dan Arabia. Kopi Arabia biasanya memiliki karakteristik yang mirip dengan berry dan juga anggur, dengan cita rasa yang mirip rempah dan kakao.  Sedangkan kopi Afrika cenderung memiliki rasa yang seperti citrus dengan unsur floral. Tingkat keasamannya sedang.

Rekomendasi pasangan: berry, buah-buahan bercita rasa citrus, kismis, currant, cokelat, kapulaga

Contoh penganan:

  • pai blueberry
  • biskotti cranberry
  • scones oatmeal dengan kismis
  • cheesecake cokelat

Asia/Pasifik

Biscotti Kayu manis (Sumber gambar: thegalleygourmet.net)

Adalah kopi yang berasal dari daerah Asia dan Indonesia, serta mencakup juga yang berasal dari kepulauan Pasifik. Kopi dari region ini terkenal karena karakteristiknya yang kuat dan berbau tanah. Sebagian besar kopi dari wilayah Asia dan Pasifik memiliki cita rasa seperti bunga atau rumput. Tingkat keasamannya rendah.

Rekomendasi pasangan: kayu manis, keju, butter, karamel, maple, toffee, daun-daunan

Contoh penganan:

  • biscotti kayu manis
  • pie kemiri karamel
  • muffins pisang
  • roti keju

Harus diingat jika paparan di atas hanya merupakan gambaran umum dari masing-masing region kopinya. Tentu saja variasi makanan bisa menjadi lebih spesifik lagi jika jenis kopinya dibagi lagi menjadi per-sub wilayah.

Sebagai contoh, kopi Sumatera enaknya dipasangkan dengan harsh browns atau keju, sedang kopi Jawa  nikmat diseruput bersama dengan sepiring roti panggang yang dilumuri minyak zaitun, misalnya.

Yang juga diperhatikan adalah, untuk kesempatan apa coffee pairing-nya, apakah untuk sarapan, santai sore atau malah teman makan malam? Tentu bisa disesuaikan dengan keperluannya.

Selamat mencoba dan bereksperimen!

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

7 Rekomendasi Alat Kopi Cold Brew

$
0
0

Kopi sudah menjadi kebutuhan pokok. Seperti, ups, whiskey, kopi diturunkan langsung dari yang di atas sebagai minuman yang membantumu menghadapi kegilaan di dunia. Kopi menjadi ritual pagi, siang, sore, hingga malam bagi para penikmatnya. Tak peduli cuaca panas maupun dingin, kopi tetap menjadi santapan nikmat. Jika suasana dingin, cocok sekali menyeruput hangatnya kopi, begitupula cuaca dingin, segelas cold brew akan menyegarkan tenggorokanmu.

Cold brew atau cold press coffee sedang booming sekarang ini. Seperti pada artikel sebelumnya, perusahaan kopi sekarang sadar untuk membuat alat kopi yang terus maju sehingga memudahkan kita membuat kopi apa saja di rumah, salah satunya kini ialah cold brew. Kopling akan kasih rekomendasi 7 alat seduh kopi cold brew yang bisa kamu boyong ke rumah untuk menghasilkan cita rasa kopi yang nikmat pastinya!

TODDY T2N

toddy

toddy

Alat ini sangat sederhana karena hanya terdiri dari ember dan tabung penampung air yang terbuat dari kaca. Alat ini juga mulai dekat dengan masyarakat indonesia karena disponsori oleh merk kopi lokal. Design-nya tidak begitu menarik, tapi untuk membuat cold brew yang sederhana alat ini sudah cukup baik.

PRIMULA COLD BREW GLASS CARAFE

primula

Alat ini sudah tidak asing tetapi tidak di Indonesia. Alat yang satu ini baru banyak digunakan di kedai kopi di luar negeri sana karena cara kerjanya mudah seperti Pitcher. Ia hanya berfungsi sebagai tempat untuk menaruh kopi dingin dengan kaca borosilicate yang mampu menjaga suhu kopi tetap dingin.

OXO GOOD GRIPS

oxo

Oxo Good Grips memiliki desain yang menarik serupa Chemex dan bekerja selayaknya proses hujan yang mendistribusikan air secara merata di atasnya untuk menimbulkan rasa yang kuat. alat ini menggunakan metode filtrasi yang mulai dan berhentinya bisa kamu atur dengan saklar yang tersedia di alatnya.

STERLINGPRO COFFEE & ESPRESSO MAKER

sterling pro

sterling pro

Ya, ini memang french press. Faktanya, kamu tidak perlu banyak alat untuk membuat cold press, dengan french press kamu bisa melakukannya. Sederhana saja, biji yang kamu giling kasar dengan suhu air yang dingin, aduk, dan tekan, diamkan selama dua hari, dan voila! Cold brew ala french press tercipta! Tapi pastikan french press yang kamu miliki tidak tersisa ruang ketika menekan.

YAMA GLASS COLD DRIP MAKER

yama

yama

Ketika kamu melihatnya, ini seperti peralatan kimia yang biasa di laboratorium dengan bentuk kaca yang melilit seolah kita sedang membuat reaksi sederhana dari sebuah kopi. Dengan tiang penyangga yang terbuat dari kayu atau bambu ini semakin membuat Yama Glass Cold Drip Maker terlihat menawan. Membuat cold brew dengan Yama Glass juga lebih cepat. Kamu membutuhkan 3-8 jam untuk mendapatkan kopi dingin yang nikmat.

DUTCH LAB GOTHICISM

dutch lab gothic

dutch lab gothic

Ada yang menarik dari Dutch Lab Gothicism. Bentuknya menyerupai altar pemujaan seperti apa yang ada di gereja. Memang, alat ini bergaya post-modern minimalism. Tingginya sekitar 3,5 kaki dan memiliki tiga reservoir berbeda yang bisa membuat bermacam seduhan. Dengan banyaknya tabung, kamu bisa menentukan rasa dari ketiga tabung yang ada. Harganya alat ini cukup mahal, sekitar $7300 dolar!

BODYBREW BOD

bodybrew

bodybrew

Tidak akan tumpah, tidak akan pecah, tidak akan bocor, dan mudah dibawa ke mana saja adalah kelebihan dari BodyBrew. Bentuknya yang menyerupai jam pasir ini mudah dipegang dan dipindahkan ke mana-mana. di dalamnya terdapat filter stainless steel yang tidak akan menimbulkan korosi dan tidak menimbulkan rasa yang aneh. BodyBrew cocok sekali buat kamu yang suka bepergian.

 

Sumber gambar: batdorfcoffee.com

Sempatkan Waktu untuk Memandang Langit!

$
0
0

Kamu pasti sudah akrab dengan gambar pemandangan dengan dua gunung dan matahari di tengah serta sawah yang membentang. Beberapa bilang hal itu menunjukkan ketidakkreatifan dari seseorang. Mungkin benar, tapi tidak sepenuhnya. Tidak ada yang salah dengan sebuah gambar selama gambar itu dibuat oleh tangannya sendiri dan proses kreatif itu selalu berkembang. Pemandangan yang mungkin sering kita gambar saat kecil itu akan biasa saja ketika tidak ada sesuatu yang membuatnya berbeda. Bukankah begitu?

granthaffner1

Mari kita belajar pada kue cubit. Dahulu, hanya ada kue cubit original saja, dikonsumsi terus-terusan akan membuat orang berkurang rasa sukanya terhadap kue cubit, tetapi inovasi membuatnya menjadi berbeda seperti menambahkan rasa green tea dan red velvet. Ya, hal biasa akan terlihat luar biasa ketika kita membuat inovasi.

Kembali ke gambar, inilah yang diterapkan oleh Grant Haffner, ia menggambar sebuah lanskap yang menarik dengan cat akrilik dan membuat jalan tersebut penuh warna. Kamu bisa bayangkan jika ia hanya menggunakan pensil saja, itu hanya akan berakhir seperti gambar kamu waktu kecil. Jalan panjang berkelok yang membelah sawah hijau. Nyatanya, ia menggunakan akrilik, spidol, pensil kayu dan memulai gambarnya. Hasilnya tidak mengecewakan, gambar yang sangat menggugah mata untuk melihatnya.

grant haffner 1

grant haffner 1

grant haffner 2

grant haffner 2

grant haffner 3

grant haffner 3

Gambar lanskap ini ia dapat dari perjalannya mengendarai mobil sore hari dan melihat matahari terbenam. Tak ubahnya matahari pagi, sore hari matahari menghasilkan senja. Ia melukis langit dengan warna jingga keemasan lalu memberi semburat merah pada sisi-sisinya yang membuat mulutmu bisa menganga sepanjang sore karena keindahannya. Pada momen ini, ia merasa seperti di luar batas realita. Merasa bebas dan tenang dari segala hal.

granthaffner4

Perjalanan selalu memberikanmu sajian menarik mengenai kehidupan. Kau bisa terbujur kaku melihat senja atau lompat kegirangan melihat sesuatu yang baru di luar kebiasaanmu. Perjalanan menjadi muse bagi Grant Haffner yang lantas ia terjemahkan pada gambarnya.

Di mana pun saat ini kamu berada, cobalah sempatkan waktu untuk memandang langit yang ada di hadapanmu saat ini. Penampilannya tidak akan pernah sama, tapi satu hal yang pasti: ia tidak pernah mengecewakan.

“Never waste any amount of time doing anything important when there is a sunset outside that you should be sitting under!” – C.JoyBell C.

Sumber gambar: mymodernmet.com

[CALL FOR ENTRIES] Bioskop Keliling Vol.5: Piknik Perayaan Rasa

$
0
0

Meski sempat vakum hampir 1 tahun, akhirnya program Bioskop Keliling akan kembali dengan kegiatan pemutaran filmnya yang ke-5. Program ini akan menjadi bagian dari kegiatan Kopi Keliling Art & Coffee Festival 2015 yang akan diadakan pada bulan November mendatang.

Nah, jadi buat kamu-kamu filmmaker seantero Indonesia bisa segera daftar dan submit supaya film pendek buatan kamu dapat ikut diputar di Bioskop Keliling Volume 5. Ada beberapa persyaratan dan ketentuan khusus yang perlu kamu baca terlebih dahulu di sini, sebelum kamu mendaftarkan diri kamu lewat formulir pendaftaran berikut ini.

Jangan lupa untuk mengirimkan email konfirmasi pendaftaran melalui bioskopkeliling5@gmail.com. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut mengenai Bioskop Keliling Volume 5, kamu bisa menanyakan lewat email yang sama atau mention ke @KopiKeliling atau bisa juga ke @BIOSKOPling. Jangan lupa follow juga ya! Biar kamu engga ketinggalan berita-berita selanjutnya.
Bioskop-Keliling-Vol5-Open-Submission_4

 

Seperti biasa, Kopi Keliling akan mendoakan kamu cepet kaya, enteng jodoh, dan seluruh mimpi kamu jadi kenyataan apabila membantu menyebarkan eFlyer di atas ke seluruh manusia yang kamu kenal di dunia ini. THANK YOU!!!


Selamat Hari Kopi Dunia 2015 #InternationalCofeeDay

$
0
0

Seperti yang (mungkin) sudah kamu ketahui, hari ini, 1 Oktober adalah hari kopi dunia atau #InternationalCofeeDay. Barusan korek-korek website internationalcoffeeday.org dan juga nonton video Youtube ini.

Menarik, bagaimana minuman “hitam” itu bisa masuk ke dalam hidup (hampir) seluruh manusia di muka bumi ini. Mulai dari sekadar kopi bubuk di dapur rumah, warung kopi sederhana, sampai kedai dengan mesin ratusan juta rupiah. Dari peminum kopi, coffee enthusiast, coffee snobs, hingga pelaku (foto)kopi untuk kemudian diunggah di instagram. Semua mampu merayakan kopi dengan caranya masing-masing.

Kopling ingin mengucapkan terima kasih bagi para pelaku Industri Kopi nusantara. Mulai dari petani hingga barista. Dan tidak ketinggalan juga KAMU! Wahai pecandu kopi (dalam arti yang baik tentunya) di seantero Indonesia. Semoga kita semua dapat terus (bekerja keras) menjalankan peran kita masing-masing agar kopi Indonesia makin maju dan pada akhirnya semua ini tidak sekadar menjadi aktivasi tanda pagar belaka.

Maju terus kopi Indonesia!!!

Selamat Hari Batik Nasional

$
0
0

Pagi ini Kopling mendapatkan sebuah pesan (atau lebih tepatnya tulisan panjang) dari seorang teman dari Whatsapp. Tanpa pesan spesifik, isinya kurang lebih seperti ini:

Kisah Motif Batik Parang; Bukti Sejarah Batik Indonesia

Batik Parang merupakan salah satu motif batik yang paling tua di Indonesia. Parang berasal dari kata Pereng yang berarti lereng. Perengan menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. Susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan. Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam. Batik ini merupakan batik asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman Keraton Mataram.

Makna Batik Parang

Batik Parang memiliki makna yang tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya. Batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua. Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik Parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.

Batik Parang bahkan menggambarkan kain yang belum rusak, baik dalam arti memperbaiki diri, kesejahteraan upaya mereka, serta bentuk hubungan dimana batik parang pada masa lalu adalah hadiah yang mulia untuk anak-anaknya. Dalam konteks ini, pola berisi dewan orang tua untuk melanjutkan perjuangan parang dilanjutkan. Garis diagonal lurus melambangkan penghormatan dan cita-cita, serta kesetiaan kepada nilai yang sebenarnya. Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara pekerja dengan pekerja lain. Batik Parang biasanya digunakan untuk acara pembukaan. Misalnya: Senapati yang ingin pergi berperang, agar pulang membawa kemenangan.

Adapun jenis-jenis batik parang dibawah ini, yaitu:

Parang Rusak
Motif ini merupakan motif batik yang diciptakan Penembahan Senopati saat bertapa di Pantai Selatan. Motif batik ini terinspirasi dari ombak yang tidak pernah lelah menghantam karang pantai. Motif ini melambangkan manusia yang internal melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka bijaksana, watak mulia karakter yang akan menang.

Parang Barong
Motif ini merupakan motif yang mempunyai ukuran yang lebih besar dari parang rusak, yang diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus-menerus, kebijaksanaan dalam gerak, dan kehati-hatian dalam bertindak.

Parang Klitik
Motif ini merupakan pola parang dengan stilasi yang halus. Ukurannya pun lebih kecil dan juga menggambarkan citra feminim. Motif ini melambangkan kelemah-lembutan, perilaku halus dan bijaksana. Biasanya digunakan oleh para puteri raja.

Parang Slobog
Motif ini melambangkan keteguhan, ketelitian dan kesabaran, dan biasanya digunakan dalam upacara pelantikan. Motif ini mempunyai makna harapan agar pemimpin yang dilantik dapat mengemban dan menjalankan tugasnya dengan amanah disertai kebijaksanaan dalam diri.

Mengidentifikasi Batik Parang dengan Algoritma

Batik merupakan budaya luhur bangsa yang memiliki keindahan pola dan warna. Pola suatu batik terutama parang mempunyai ciri khas tertentu yang motifnya terkenal dengan kelompok motif garis miring yang tersusun membentuk garis-garis yang sejajar dengan sudut kemiringan 45%, sedangkan motif batik parang terdiri dari satu atau lebih parameter ragam hias sehingga menghasilkan motif batik parang yang cukup banyak sehingga pola yang dihasilkan sangat beraneka ragam. Hal tersebut seringkali menyulitkan bagi orang awam untuk mengidentifikasi motif batik parang berdasarkan ciri khas yang dimiliki, sehingga penelitian ini lebih ditekankan pada identifikasi dari suatu pola batik parang. Identifikasi pola batik parang dilakukan dengan menggunakan algoritma pemodelan Point Minuteae pada setiap garis yang membentuk pola batik parang tersebut. Algoritma Point Minuteae merupakan sejenis titik yang terbentuk pada pola batik parang. Hasil yang diperoleh dari algoritma Point Minuteae selanjutnya dikelompokkan menggunakan metode K-Means Clustering, sehingga dapat menentukan identifikasi pola batik parang berdasarkan ciri khas yang dimiliki.

Kemudian di akhir dari pesan/tulisan tersebut tertulis:

Selamat Hari Batik Nasional

Emoticon seekor ayam, 3 bendera Indonesia

Diakhiri dengan emoticon tangan mengepal ke udara

Walau tanpa penjelasan, Kopling merasa pesan ini adalah pesan semangat yang disampaikan seorang teman baik untuk selalu ingat Nusantara dan menjaga api semangat tetap menyala dalam mengeksplorasi Indonesia. Entah pesan itu benar atau tidak, tak apa. Yang penting jadi semangat.

Terima kasih Eko!

Potret Kesederhanaan yang Sulit Didapat

$
0
0

Jika kamu menengok sebentar ke belakang untuk melihat bagaimana pilunya seorang anak kecil yang tergeletak di bibir pantai, ia tak tertidur, tapi meninggal. Ia adalah Aylan Kurdi. Anak berumur 3 tahun, adalah potret mengenaskan dari konflik dan perang sipil di Suriah. Aylan akan menjadi ikon baru bagi kepedulian dan seruan kepada dunia agar perang segera dihentikan.

Menjadi pengungsi adalah pilihan rasional bagi mereka untuk melanjutkan kehidupan sambil berharap perdamaian akan datang setelahnya. Tetapi pengungsi itu sendiri adalah juga problematika besar yang terpaksa dihadapi banyak negara-negara tetangga. Mereka terpaksa menerima banjiran pengungsi dari daerah-daerah konflik, baik Suriah dan Irak.

source: pbs.org

source: pbs.org

source: pbs.org

source: pbs.org

Potret miris yang terjadi di Suriah ini lantas dibuat ilustrasinya oleh Molly Crappable bekerja sama dengan penulis dari Suriah, Marwan Hisham (bukan nama asli). Hisham mengirimkan keadaan yang ia tangkap menggunakan telepon genggamnya dan dibuat sketsa oleh Molly.

Ini bukan kali pertama Molly membuat sketsa mengenai kejadian politik sebuah negara. Sebelumnya ia membuat juga kerusuhan yang terjadi di Yunani. Melalui ilustrasinya, ia ingin mempublikasi bahwa ada warga sipil yang berada di zona perang, mereka butuh perlindungan dan kenyamanan.

Terkadang, ketika kita melihat sebuah foto dari kekejaman perang, tetapi luput di luar sana juga ada yang pergi ke pasar membeli sayur, merawat anak, dan menghidupi keluarganya. Melalui ilustrasi inilah, Hisham dan Molly ingin melihatkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan warga sipil saat perang terjadi.

source: pbs.org

source: pbs.org

source: pbs.org

source: pbs.org

Terakhir, melalui fenomena tersebut, pada dunia ia juga ingin berpesan bahwa mereka yang berada di bawah kekuasaan ISIS, tak berarti mendukung gerakannya. Ini hanya karena ISIS telah berhasil menggeser dan mendapat kekuasaan.

Kalau kamu sedang menjalani hidup yang sederhana tapi masih merasa iri dengan sekitar, cobalah untuk lebih berbahagia, karena di luar sana hal-hal yang begitu sederhana saja terkadang masih susah untuk didapatkan. Kapan ya bisa tidak ada lagi peperangan di dunia ini?

Cat Gouache, Apa Bedanya dengan Cat Air?

$
0
0

“Gwosh”, kira-kira begitu cara pengucapannya dengan aksen Perancis, sejenis cat air yang digunakan sejak lama tapi sedikit orang yang tahu tentang keberadaan dan pemakaiannya saat ini. Gouache adalah medium pengencer air yang tidak transparan tetapi bersifat menutup. Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan. Melalui artikel ini, Kopling akan menjelaskan mengenai Gouache termasuk cara melukisnya.

Apa itu Gouache?

Beberapa mengatakan kalau gouache ini adalah campuran antara cat air dan kapur. Penyebutannya pun macam-macam, cat air buram, cat air keruh, tapi yang jelas ini adalah cat air. bahan dasarnya pun pigmen warna yang seperti permen karet arab. Tapi ada yang membedakan dengan cat air biasa. Pertama, rasio pigmen pada gouache lebih besar daripada cat air. Kedua, pigmen putih padat seperti kapur. Kedua perbedaan itu membuat tekstur gouache jauh lebih tebal dibanding cat air.

gouachediff

Tapi, cara kerja gouache ini sama dengan cat air, ia perlu diencerkan dahulu dengan air sebelum diterapkan di atas kanvas/kertas. Selain itu, pigmen ditambahkan memberikan tekstur yang tidak cukup sehalus cat air, yang cocok untuk beberapa jenis kanvas atau sesuatu yang berlapis. Seperti cat akrilik, gouache akan kering lebih gelap dari ketika baru digores pada kanvas. Oleh karena itu, cukup sulit menyampurkan gouache dengan warna lain. Umumnya, yang biasa dicampur dengan gouache adalah cat poster.

Bagaimana cara menggunakan gouache?

Ini bukan cat air, bukan juga akrilik. Jadi bagaimana menggunakan gouache? Berikut adalah beberapa contoh inspiratif bagaimana gouache dapat digunakan untuk membuat karya seni yang indah.

dog

dog

Gouache digunakan sepenuhnya dalam lukisan ini, yang dilengkapi dengan gouache yang diencerkan sebagai latar belakang. Ini kemudian diatur sesuai dengan opacity untuk melukis anjing di atasnya. Warna putih pada moncong anjing sedikit pudar, makanya tidak terlihat mengganggu. Tapi, jauh lebih buram dari efek yang dicapai menggunakan cat air warna putih. Di situlah kekuatan dari gouache.

Seperti lukisan di atas membuktikan, gouache dapat digunakan dengan cara yang sangat mudah seperti melukis biasa, hanya lebih 3-D dan bertekstur dari cat air. Pada sayap angsa, misalnya, gouache memiliki efek hampir sama seperti cat air. Gouache mampu memberikan efek baik hanya dengan menyesuaikan jumlah air yang ditambahkan ke cat.

cat

cat

Gouache juga dapat dikombinasikan dengan cat air untuk membentuk grafis, gambar mencolok. Gambar di atas menggabungkan kedua media, menggunakan cat air untuk terlihat menarik, nada warna bervariasi. Media gouache digunakan pada permukaan, seperti tanda-tanda putih pada kucing.

Bagaimana? Sudah jelas? Kelihatan sulit ya? Iya kalau kamu hanya membaca tanpa mencobanya. Jadi, selamat mencoba!

sumber gambar: craftsy.com

Dadaisme, Gerakan Avant-garde Anti Kemapanan

$
0
0

Avant-garde sepertinya memang tak jemu melebarkan sayap ke berbagai cabang gerakan atau aliran seni. Salah satunya adalah Dada atau Dadaisme. Sebenarnya Dadaisme tidak bisa disebut aliran seni juga, semisal Kubisme, Futurisme, atau Fauvisme. Ia lebih condong kepada sebuah pergerakan protes dengan mengusung manifesto anti-kemapanan.

Lantas, apa sebenarnya Dadaisme tersebut? Dan bagaimana rupa karyanya? Mungkin agak sulit untuk menerangkannya secara ringkas.  Jadi, bagaimana kalau kita ulik secara umum tentang apa dan bagaimana dada atau dadaisme tersebut.

Asal Mula Dadaisme

Performing at Cabaret Voltaire, Hugo Ball, 1916. (Sumber gambar: ericrettberg.com)

Dada merupakan pergerakan dalam lintas artistik dan sastra yang bermula pada tahun 1916 di Zurich, Swiss. Ia bangkit sebagai reaksi atas Perang Dunia I yang tengah berkecamuk saat itu, terutama atas asas Rasionalisme dan Nasionalisme yang muncul atasnya.

Ide dan inovasi yang dibawa oleh beberapa pergerakan awal Avant-garde, seperti Kubisme, Futurisme, Konstruktivisme dan Ekspresionisme memberi pengaruh kepada Dadaisme yang tak melulu berbentuk dalam seni lukis, namun juga melebar hingga kolase, seni pahat, fotografi, hingga puisi.

Estetika Dadaisme adalah mencemooh sikap materialistik dan nasionalistik yang pada saat itu diadaptasi secara menyolok oleh banyak seniman di banyak kota besar, seperti Berlin, Hanover, Paris, New York dan Cologne. Dipercaya munculnya Dadaisme berbarengan dengan hadirnya para Surealis di Prancis.

Gerakan Dadaisme tidak bisa terpisah dengan Cabaret Voltaire yang didirikan oleh Hugo Ball bersama dengan rekannya, Emmy Hemmings pada tanggal 5 Februari 1916. Kabaret ini diniatkan sebagai ekspresi untuk tujuan artistik dan politis. Beberapa anggota awal pergerakan ini adalah Marcel Janco, Richard Huelsenbeck, Tristan Tzara, and Sophie Taeuber-Arp dan Jean (Hans) Arp. Kabaret yang mereka tampilkan, dengan tujuan menentang perang dan alasan mengapa perang terjadi, adalah yang menjadi pencetus Dada.

Konsep Dan Gaya

Untitled (Squares Arranged according to the Laws of Chance), Hans Arp, 1917, dan dianggap sebagai karya seni penting dalam Dadaisme (Sumber gambar: arttattler.com)

Secara sederhana, karya seni Dada menghadirkan sebuah paradoks yang menarik tentang upaya menghadirkan pendekatan yang cenderung populis dan tidak membingungkan, namun juga tetap mengimbuhkan kesan samar yang mengizinkan pengamatnya untuk menginterprestasi karya tersebut dalam berbagai cara.

Sebagaimana aliran Kubisme, dalam Dadaisme penggambaran orang atau skena secara representasional merupakan upaya dalam menganalisis bentuk dan pergerakan. Seniman seperti Hans Arp menggunakan komposisi abstrak sebagai cara untuk mengekspresikan pola alami yang dianggap ekspresif, terlepas bagaimana latar kultural seseorang.

Seniman lain, seperti Kurt Schwitters, memanfaatkan abstraksi untuk mencurahkan esensi metafisikal dari subjeknya. Pada intinya, metode yang digunakan para seniman ini adalah untuk melakukan dekonstruksi pengalaman sehari-hari yang banal dalam cara-cara yang menantang dan menentang arus.

Cut with a Kitchen Knife Dada through the Last Weimar Beer Belly Cultural Epoch of Germany, Hannah Höch, 1919. (Sumber gambar: pictify.saatchigallery.com)

Mungkin lukisan Cut with a Kitchen Knife Dada through the Last Weimar Beer Belly Cultural Epoch of Germany karya Hannah Höch ini bisa menjadi sarana untuk menggambarkan Dadaisme. Höch dikenal berkat karya kolasenya yang disusun berdasarkan kliping koran dan majalah, sketsa dan rangkaian teks yang diambil dari jurnalnya. Lukisan di atas merupakan kritik atas kultur saat itu dengan melakukan pemotongan dan penyusunan kembali “sejarah” yang berasal dari kliping tadi menjadi sebuah karya yang secara emosional dan nyata menggambarkan kehidupan moderen. Lukisan memperlihatkan bagaimana manusia diadu dengan mesin dan secara metaforis mengkritisi kurangnya rasa kemanusiaan.

The Gramineous Bicycle, Max Ernst, 1921 (Sumber gambar: famous-painters.org)

The Gramineous Bicycle karya Max Ernst, merupakan contoh dari kolase awal, dimana Ernst melukis secara berlebihan sebuah bagan botani menjadi sebuah unsur yang abstrak. Tampil layaknya mimpi, karya lukis ini berbicara tentang dekonstruksi tubuh manusia. Ernst mengtransformasi ilustrasi tanaman menjadi bentuk-bentuk biomorfis yang terlihat manusia sekaligus asing. Kolase seperti inilah yang menjadi awal untuk karya-karya surealisme Ernst selanjutnya.

Kunci untuk memahami Dada terletak pada proses rekonsiliasi pada gaya yang sepertinya konyol dan sembarangan dengan pesan anti-perang yang kuat.  Salah seorang tokohnya, Tristan Tzara dengan konsisten melawan asumsi yang menyebutkan Dada sebagai sebuah pernyataan, meski ia dan rekan-rekannya merasa jengkel dengan situasi politik saat itu dan berupaya agar penikmat Dada bisa merasakan sentimen yang sama.

Perkembangan Selanjutnya

Merzpicture 46A. The Skittle Picture, Kurt Schwitters, 1921. (Sumber gambar: tate.org.uk)

Meski berkembang dengan cukup luas, namun pergerakan Dada sebenarnya cukup tidak stabil. Usainya Dada di Zurich disambung dengan perhelatan Dada 4-5 di April 1919 yang berakhir dengan kericuhan.

Saat Tristan Tzara pindah ke Paris, ia bertemu dengan André Breton. Bersama mereka kemudian mengembangkan formula teori yang kemudian disebut Breton sebagai Surealisme. Sebenarnya tidak ada niat para pelaku Dadaisme untuk mengembangkan sebuah sub-pergerakan yang bersifat mikro-regional, namun saat hal tersebut terjadi, maka persebaran Dada di berbagai kota Eropa dan juga New York menghasilkan beberapa seniman kunci pula dan tiap kota memiliki kumpulan Dada masing-masing dengan estetika yang berbeda. 

Murdering Airplane, Max Ernst, 1920. (Sumber gambar: iam.benabraham.net)

Dadaisme Berlin menghasilkan karya-karya satir politik dalam bentuk lukisan dan kolase yang menampikkan gambar-gambar masa perang, figur pemerintah, kliping kartun politis yang direkontekstual menjadi komentar yang bernas.

Di Hanover, kumpulan Merz, yang mencakup Kurt Schwitters membuat karya seni yang mengambil inspirasi dari Konstruktivisme dengan tujuan untuk menelaah modernisme dalam bentuk wujud dan warna.

Sementara itu, di kota Cologne Hans Arp membuat terobosan dengan menghadirkan karya-karya kolase yang merupakan hasil kolaborasinya bersama dengan Max Ernst.  Sedangkan Dadaisme di Paris cenderung tampil flamboyan sebelum akhirnya runtuh akibat konflik internal dan kemudian bergeser menjadi Surealisme.

Pada akhirnya, di tahun 1924 Dada bisa disebutkan sudah berakhir dan secara umum melebur dalam Surealisme. Para seniman yang terlibat kemudian berpindah ke aliran atau pergerakan lain, seperti Surealisme, Realisme Sosial dan bentuk-bentuk Modernisme lainnya. Beberapa pakar bahkan menyebutkan jika Dada merupakan awal dari perkembangan seni Post-Modernisme.

Warisan Dadaisme

L.H.O.O.Q

L.H.O.O.Q, Marchel Duchamp, 1919. (Sumber gambar: polskieradio.pl)

‘The First International Dada Fair’, yang berlangsung di tahun 1920 di Berlin, merupakan satu-satunya upaya untuk mendokumentasi Dada dalam skala internasional. Sayangnya, meski dipenuhi dengan karya-karya yang provokatif, pada dasarnya pameran tersebut dianggap gagal karena publik tidak berminat untuk menghadirinya. Dari 174 karya yang dipamerkan, hanya ada satu yang laku. Dada dianggap telah kehilangan pesonanya dalam kurun pasa-perang tersebut dan kondisi sosial politik membuat orang-orang berkurang cita rasa seninya. Ironisnya, ‘The First International Dada Fair’ bisa disebut sebagai awal dari berakhirnya gerakan ini.

Memasuki Perang Dunia II, banyak seniman Dada yang hijrah ke Amerika Serikat. Sebagian lagi tewas menggenaskan di kamp konsentrasi milik Hitler, yang menganggap Dada sebagai seni yang rendah, hingga harus diberantas.

Gerakan ini pun cenderung kurang aktif selepas perang dan ditandai dengan semakin banyaknya seniman Dada yang menyebrang ke gerakan dan aliran lain. Meski begitu, Dada sudah dianggap sebagai yang memberi pengaruh pada gerakan anti-seni ataupun kemapanan, serta pergerakan politik dan kultural kontemporer. Beberapa seniman masa kini mencoba untuk mengangkat kembali Dadaisme, seperti munculnya gerakan Neo-Dadaisme pada tahun 2002 yang dipimpin oleh Mark Divo.

Dadaisme mungkin telah usai, namun pengaruhnya tetap memberi warna dalam sejarah seni dan memainkan peran yang cukup signifikan dalam pergerakan seni kontemporer.

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

Viewing all 922 articles
Browse latest View live