Quantcast
Channel: Kopi Keliling
Viewing all 922 articles
Browse latest View live

[KACF 2015] DIVERSE Exhibition: Rumah

$
0
0

Rumah merupakan bangunan yang berisi tempat seseorang untuk tinggal. Tempat di mana ia merasa nyaman dengan benda-benda yang familiar dan membuat dirinya merasa aman untuk berdiam berlama-lama di dalamnya. Melalui Rumah, yang diambil dari huruf “R” pameran DIVERSE, Diela Maharanie, bersama dengan Prasajadi Heru Lastiko selaku animator dan Nady Azhry selaku designer, akan menceritakan tentang seorang karakter yang menciptakan habitat atau universe kecil ke manapun dia melangkah. And you are all invited to come in to her universe…

SOCMED-700px---artist-typo-R

Periode Pameran
28-29 November 2015

Artist Talk
28 November 2015

Tempat
Kuningan City, Jakarta

Tentang seniman

Diela Maharanie adalah ilustrator otodidak yang lahir dan tinggal di Jakarta. Ketertarikannya terhadap dunia seni dan ilustrasi telah tumbuh sejak ia masih kecil, meskipun ia tidak pernah sekolah seni secara formal. Ia menyukai segala hal yang warna-warni, pola, dan kain. Hal tersebut terlihat di setiap karya-karyanya. Baginya, menggambar itu bagaikan membebaskan dirinya dari semua emosi atau pikiran yang ada. Menggambar, bermain dengan warna dan bentuk, menciptakan karakter yang penuh misteri dan dunia yang penuh imajinasi adalah sesuatu yang membuat Diela merasa rileks dan senang. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai negara, seperti Perancis, Amerika Serikat, Inggris, Hong Kong, dan baru-baru ini di Australia. Di samping menggambar ilustrasi dan membuat workshop, Diela juga memiliki line merchandise dan mendistribusikannya secara online.


[KACF 2015] Bioskop Keliling Volume 5 – Day 1

$
0
0

Setelah proses open submission 1 bulan lebih, akhirnya Bioskop Keliling berhasil menentukan film-film pendek yang mampu merespon tema Piknik Perayaan Rasa. Tema tersebut dipilih untuk pemutaran film pendek volume yang ke-5 ini karena film adalah bentuk karya seni yang paling mudah untuk penonton terhubung langsung dengan cerita dan pengalaman yang disajikan di dalam film tersebut yang kemudian mampu berinteraksi dengan perasaan-perasaan penikmatnya.

Di Bioskop Keliling Vol.05, film yang ditampilkan tiap harinya akan dibagi menjadi 3 sesi yang menyesuaikan dengan eksplorasi rasa dari masing-masing film. Jadi, pastikan kamu catat jam dan tema sesinya supaya tidak ketinggalan film-film yang kamu mau tonton!

Short Film Screening Day 1 – Sabtu, 28 November 2015
PIC Creative Room, Kuningan City Level 2
(FREE ENTRY: Tunjukan tiket KACF 2015 untuk nonton)

Bioskop-Keliling-Vol5_Day-1_Web

Sesi 1: “Be amazed of little things”  – Mulai pukul 15:00

3 film pendek yang dipilih untuk sesi ini secara luas bercerita akan hal-hal normal yang kadang tidak terlalu menjadi perhatian di kehidupan kita. Dari film-film ini, pikiran kita akan dibuka akan betapa satu hal kecil, bisa mengeksplorasi rasa takjub dari setiap cerita yang disuguhkan.

1. Penjaga Cahaya – Hairil Saleh
Bercerita tentang tentang sebagian kecil kehidupan para penjaga mercusuar di sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Dari bagian kecil di kehidupan ini, siapa sangka pilihan hidup untuk menjadi manusia berguna terukur jelas dan luas?

2. Kode – Banu Wirandoko
Bercerita tentang sekumpulan anak SMA yang memutar otak berstrategi untuk mencapai satu tujuan: kelulusan bersama tanpa pandang bulu.

3. Iblis Jalanan – Salman Farizi
Film ini bercerita tentang pekerjaan yang dipilih oleh beberapa orang di suatu pusat hiburan rakyat yang ternyata tujuannya bukan hanya untuk menghibur orang lain. Film ini bercerita tentang passion, cita-cita, tujuan hidup yang seringnya menantang nyawa.

Sesi 2: “Uncomfortable comfort” – Mulai pukul 17:00

Di sesi ini, kami akan mengajak penikmat film memasuki eksplorasi perasaan ketidaknyamanan, ketakutan, kecemasan bahkan sampai ke taraf menjijikan. Melalui film-film di sesi ini perasaan di atas akan dirasakan langsung para penontonnya.

1. Begal – Yohanes Angga
Apa yang terjadi kalau satu kesalahan menjadi mimpi buruk seseorang? Apakah karma itu benar-benar ada dan menghantui siapa saja yang merugikan orang lainnya?

2. Lapar  – Adien Ismail
Bercerita tentang bagaimana kelaparan menjadi pemicu konflik, pembuka tabir potret kehidupan yang berakhir memilukan. Tapi demi perut, apapun akan dijalankan termasuk kehilangan harga diri sebagai manusia.

3. Mengantuk Terketuk – Hibatullah Billy
Film yang disinyalir berdasarkan kisah nyata seorang pria yang berjuang menghadapi kecemasan dan ketidaknyamanan pada diri sendiri. Film ini akan mengajak kita melihat bagaimana ketidaknyamanan tadi menular bebas tanpa preten

Sesi 3: “Doubt” – Mulai pukul 19:00

Banyak hal mengenai agama, keyakinan, cinta dan system yang pada awalnya dibuat menjadi pagar penjaga hidup manusia yang kadang membuat konflik tersendiri di diri kita. Film-film di sesi ini akan mengeksplorasi konflik batin tadi, dikemas dengan ringan di cerita setiap filmnya.

1. Mencintai Nisan – Dmaz Brojonegoro
Apakah Tuhan itu seadil yang kita kira? Apakah agama bisa menjadi pemisah cinta padahal agama dibuat dari rasa cinta akan kehidupan ini? Film ini bercerita tentang sepasang kekasih yang akhirnya harus sadar bahwa dalam perjalanan manusia dan segala pilihannya, apapun bisa terjadi di luar rencana.

2. Sleep Tight Maria – Monica Vanessa Tedja
Bercerita tentang kehidupan gadis-gadis di sekolah khusus wanita yang sedang memasuki masa puber dan akhirnya menuju satu pertanyaan tentang cinta dan gairah; wajarkah kalau mereka berdua berkumpul mesra di bawah bendera agama?

3. Rock N Roll – Wisnu Surya Pratama
Percakapan dua sahabat yang menembus batas kenyamanan, tujuan hidup dan masa depan. Percakapan yang dibangun manis dan akhirnya menyelipkan pertanyaan; perlukah kehadiran cinta diantara mereka?

Nantikan informasi tentang film-film pendek yang akan ditayangkan lewat artikel selanjutnya.

[OPEN SUBMISSION] Wall Mart at KACF2015

$
0
0

Yak ini dia open submission terakhir Kopi Keliling di tahun 2015, WALL MART! Jadi ini merupakan salah satu ‘wahana’ menarik yang bisa kamu ikuti dan juga jumpai di acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015. Akan mengambil (semacam) bentuk sebuah ‘mini market‘, Wall Mart akan menampilkan beragam karya yang sudah jadi (nggak wajib bikin baru ya, kamu cek aja dulu di kamar/studio kamu) berukuran kecil (maksimal A4) lewat proses open submission ini dan kemudian menjualnya.

“Ah, itu mah udah sering dibuat! Dan sama aja dong sama format pameran lainnya”, mungkin kamu akan berpikir begitu.

Ya memang sama, nggak apa-apa dong? Hehe. Yang akan membuat berbeda di Wall Mart adalah karya yang ditampilkan hanya boleh dihargai antara 50,000 rupiah hingga 500,000 rupiah saja. Harga tersebut juga akan ditentukan bersama Kopling lewat proses kurasi selama kurang lebih 2 minggu ke depan.

Mengapa demikian?

Sedikit mengingat kembali sebuah artikel yang berjudul “Tips Menjual Karya Seni untuk Pemula” (bersumber dari seniman RE Hartanto). Selama 5 tahun terakhir Kopi Keliling banyak membuat pameran ilustrasi, bertemu dengan banyak seniman muda, ngobrol berjam-jam dengan seniman muda yang sedang dalam tahap awal kariernya. Banyak Kopling jumpai mereka mempunyai permasalahan klasik untuk menjual karyanya (karya non aplikatif ya) ke publik (belum sampai kolektor ya). Mulai dari bingung promosiin lewat mana (selain media sosial), strategi pameran, hingga pricing karya yang sesuai.

Inspirasi ke-2 adalah cerita tentang salah satu pameran tunggal Iwan Effendi. Di mana dulu dia berpameran dan menjual karyanya seharga sepatu converse (ini awal tahun 2000-an ya). Memperkenalkan karya ke calon kolektor masa depan, kurang lebih begitu penjelasan singkatnya. Mungkin saat ini si ‘kolektor’ kamu hanya bisa kasih seharga converse, namun seiring kariernya naik juga di bidang apapun yang dia tekuni, daya beli itupun akan ikut meningkat. Bagaimana mendapatkan hati mereka sejak dini adalah kuncinya.

Nah, jadi ayo sama-sama menampilkan sekaligus memperkenalkan karya-karya kamu ke publik lewat program Wall Mart di KACF 2015 besok!

Berikut cara ikutannya:
1. Isi formulir pendaftaran berikut ini. Selengkap-lengkap dan sejelas-jelasnya. Pastikan tidak ada kesalahan tulis agar kamu dapat Kopling hubungi.

2. Mengirimkan foto karya jadi yang jelas (sudah dibingkai atau siap/layak presentasi) dengan resolusi tinggi, lengkap beserta detail karya (judul, tahun pembuatan, ukuran, media dan teknik pembuatan, serta sinopsis yang singkat, padat, namun sangat jelas!) ke alamat email: kacf2015@gmail.com dengan subject: WALLMART_Nama.
3. Tuliskan juga ekspektasi harga jual karya kamu (ingat ya, kisarannya 50,000 – 500,000 rupiah).
4. Kemudian, konfirmasikan pendaftaran dan pengiriman email karya kamu via twitter @KopiKeliling supaya mudah dicatat admin.

Kalau ini persyaratan-persyaratan yang berlaku:
1. Karya diutamakan yang manual (bukan digital printing).
2. Ukuran maksimal A4.
3. Boleh submit lebih dari 1 karya (lewat email terpisah ya).
4. Terdapat consignment fee sebesar 10% untuk setiap karya terjual saat acara berlangsung.
5. WAJIB mengirimkan karya langsung ke venue pada tanggal 27 November 2015 (pukul 20:00 – 24:00), install karya bareng tim Kopi Keliling.
6. WAJIB mengambil karya yang tidak terjual ke venue pada tanggal 29 November 2015 (pukul 20:00 – 24:00).
7. Apabila ada pertanyaan lain, dapat kirimkan ke email kacf2015@gmail.com.
8. Karya peserta terpilih akan diumumkan sebelum acara KACF 2015 berlangsung via artikel di website Kopi Keliling.

opencallwm

Nih sebarin ke temen-temen kamu juga yang siapa tau mau ikutan! 

Ditunggu ya!

[KACF 2015] DIVERSE Exhibition: Selebrasi

$
0
0

Sebagai manusia, kita hidup di tanah bumi yang penuh dinamika. Tanah, adalah sumber kehidupan, tempat tumbuhnya hasil bumi berupa sumber pangan. Di DIVERSE Exhibition ini, KAR berkolaborasi dengan Atelir TE ingin melakukan (S)elebrasi atas tanah. Tanah sebagai material (tanah liat), tanah sebagai identitas (tanah air), dan tanah sebagai sumber kehidupan, seperti yang disebutkan di atas.

Karya ini disampaikan melalui “SELEBRASI: Makan Mini Indonesia Indah”, sebuah rangkaian karya instalasi partisipatif berupa undangan kepada pengunjung untuk menghadiri jamuan makan yang diadakan.

SELEBRASI dikemas secara unik dengan konsep “food design”, di mana para pengunjung akan mendapatkan pengalaman baru melalui kegiatan makan bersama. Semua jamuan yang disajikan beserta peranti makannya akan dibuat dalam skala 1:5, skala yang didapat dari perbandingan telur ayam dan telur puyuh.

SOCMED-700px---artist-typo-S

Jamuan makan akan diadakan selama dua kali, masing-masing satu kali untuk tanggal 28 dan 29 November 2015. Kamu dapat melakukan RSVP terlebih dahulu untuk mengikuti eating experience di SELEBRASI dengan membayar sebesar IDR500.000, dan akan mendapatkan jamuan makan Indonesian Mini Dining serta item sebagai berikut:

Sajian*

Appetizer: Surabi Oncom & Kinca
Maincourse: Tumpeng Set (Nasi Kuning, Ayang Goreng, Tempe Goreng, Tahu Goreng, Urap, Lalap, Telur Balado, Sambal)
Dessert: Kue Lupis/Klepon/Es Pisang Ijo
Beverages 1: Es Kelapa/Es Cendol
Beverages 2: Bir Pletok/Teh Sereh

Peranti Makan

1 buah Appetizer Dish
1 buah Main course Dish
1 buah Dessert Dish
1 buah Tall Glass
1 buah Short Glass
Placemat and Napkin
+Surprise Item for Lucky Person

*menu makanan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

Tertarik untuk mengikuti jamuan makan ini? Silakan langsung saja RSVP ke contact@kopikeliling.com dengan subject: RSVP SELEBRASI. Spot terbatas!

Tentang seniman

Eksplorasi dan memaknai kembali material dalam pembuatan perhiasan adalah inti dari KAR. Setiap item yang dibuat sangat unik, personal, namun cocok untuk dikenakan ke mana saja dan sangat tematis di setiap musimnya. KAR adalah brand perhiasan yang berfokus pada keramik sebagai material utamanya dengan menggunakan kombinasi material lainnya.

Untuk pameran DIVERSE, KAR, yang terdiri dari Tania Kardin dan Diedra Kanya, akan berkolaborasi dengan Emeraldi Kumastyo Paramaeswara dan Fitri Meilani Syamsun dari Atelir TE.

Catalyst Art Market #5 – Artist Lineup pt.8

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa seniman/ilustrator yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Ugagoo

catalistart copy

UGAGOO adalah nama gabungan dari nama karakter berwarna hijau “Uga” dan karakter berwarna biru “Goo” ciptaan Linny Wibisono. Linny sering kali mensertakan Uga dan Goo di dalam karya karyanya, begitupun dengan partnernya Lorenzo Matthew (Loredanzo) yang suka menggambarkan karakter Uga dan Goo untuk Linny. Dalam berkarya Linny memiliki kemampuan craftsmanship yang baik oleh karena itu dalam urusan teknik manual Linny yang memegang kendali sedangkan Lorenzo hanya menangani bagian digital (meskipun Linny menangani bagian digital juga). Oleh karena itu dalam karyanya Linny lebih sering menggunakan teknik manual drawing, cat air, clay dll sedangkan Lorenzo menggunakan teknik digital seperti vector dan digital painting. Sejauh ini untuk karya karya yang diproduksi oleh Linny dan Lorenzo berupa postcard, pin, emblem, poster, pillow, totebag, clay dan resin toy.

2. Renata Owen

renataowen merch

Renata Owen adalah desainer ilustrasi yang berbasis di Surabaya, Indonesia. Ia pernah bekerja dengan berbagai perusahaan multinasional di tanah air. Renata terbiasa menggunakan banyak ornamen detail dalam karya-karyanya, di samping memakai palet warna yang sangat indah, untuk menghasilkan visual yang sangat kaya, dreamy, dan cantik.

3. Sarah Sofia

Screen Shot 2015-11-09 at 11.12.16 PM

Sarah Sofia, atau yang lebih sering dikenal dengan alias ‘Papermilk’, adalah seorang illustrator asal Bandung yang berfokus pada ilustrasi yang memiliki kesan ‘cute’ dan ‘eclectic’. Berspesialisasi di dalam ilustrasi monokrom yang bertema binatang, karyanya diaplikasikan pada barang dan aksesoris, dengan tujuan menghadirkan ilustrasi aplikatif yang bisa dinikmati semua orang.

4. Jemari

Screen Shot 2015-11-09 at 11.13.15 PM

Jemari merupakan hasil kolaborasi dua bersaudara yang memiliki ketertarikan pada menggambar dan illustrasi. Jemari menawarkan produk paper goods and homewares penuh warna yang akan membuat kalian tersenyum dan bahagia saat melihatnya. Semua desainnya adalah hasil lukis dan gambar tangan yang diaplikasikan pada media seperti kertas dan kain. Dua bersaudara di Jemari ini suka sekali mengeksplorasi alam seperti flora dan fauna sebagai sumber inspirasinya. Melalui Jemari,. Mereka ingin menggambar dan mengilustrasikan ulang keindahan alam yang ada disekitar kita ke media media yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari hari

5. Eko Meinanto

Screen Shot 2015-11-09 at 11.15.03 PM

Eko Meinanto, yang juga dikenal dengan MNNT, adalah ilustrator asal Indonesia yang tinggal di Jakarta. Ia bekerja menggunakan peralatan ilustrasi, baik manual maupun digital, karena didorong oleh passion-nya terhadap ilustrasi, tanpa melalui pendidikan formal. Karya-karyanya banyak terinspirasi dari kenangan masa kecil, fashion, perempuan, kolase, dan kehidupan pribadnya. MNNT mengkombinasikan gambar manual dengan teknik digital.

6. Nengiren

nengiren_scarf_preview

Nengiren adalah perempuan berkulit putih berlesung pipi (yang ingin dihilangkan), pencinta musik eager beaver, dan mak comblang yang mudah jatuh cinta dengan tipografi, kain, warna, pola, dan gentleman. Saat ini, Nengiren bekerja sebagai desainer grafis dan menikmati waktunya sebagai ilustrator paruh waktu.

7. MK Dandi

11031158_10200237168367563_7431224212957655795_n

Muhammad Kumara Dandi adalah seorang ilustrator dan desainer grafis yang berasal dari Yogyakarta, Indonesia.

Seni yang Memberikan Dampak ke Lingkungan Sekitar

$
0
0

Hari ini, tanggal 10 November, adalah Hari Pahlawan di mana kita memperingati orang-orang yang menghasilkan sesuatu yang berkualitas bagi bangsa dan negara, apapun bidangnya. Bagaimana dengan bidang seni? Menurut Kopling, setidaknya kita juga harus bisa memberikan kontribusi di apapun bidang yang kita tekuni, termasuk seni. Seorang seniman tidak hanya bertanggung jawab untuk menciptakan karya seni, tapi juga menghasilkan dampak positif terhadap sekitarnya dari karya seni yang ia ciptakan.

Berikut beberapa seniman yang menurut Kopling berhasil menciptakan karya seni yang impactful!

Tania Bruguera

Tania-Bruguera-3

(sumber: chicagoartmagazine.com)

Tania adalah seorang performance kelahiran Havana, Kuba, yang juga bergerak sebagai aktivis politik dan sosial. Karya-karyanya seringkali berisi tentang pandangannya akan janji dan kegagalan Revolusi Kuba yang membuat masyarakat yang menyaksikan aksinya mempertanyakan kenyataan politik yang ditutup-tutupi oleh propaganda pemerintah dan interpretasi media massa. Sebagai seorang seniman yang sangat vokal, Tania menjadi musuh besar pemerintah Kuba. Ia pernah ditahan oleh pemerintah sebanyak dua kali, dan paspornya disita. Pemerintah Kuba berniat untuk mengembalikan paspornya jika Tania berjanji untuk meninggalkan Kuba dan tidak pernah kembali. Meskipun Tania seringkali melakukan performance dan tinggal di luar negeri, ia tidak sanggup untuk tidak bisa kembali ke kampung halamannya.

“The art that we should be doing today in the 21st century is art that is not for the museum, it’s art for the street and people’s lives.” – Tania Bruguera

Joshua Allen Harris

joshua allen harris installation complex.com

(sumber: complex.com)

Tidak bisa dipungkiri lagi, dampak pemanasan global dan penumpukan sampah bisa kita rasakan di mana-mana. Suhu bumi yang terus-menerus naik, kemarau berkepanjangan, banjir di wilayah-wilayah yang tadinya normal, dan kejadian alam lainnya menandakan kita memang sudah menyiksa bumi terlalu banyak. Sebagai seniman, Joshua menciptakan site-specific installation yang menyuarakan lingkungan dan sampah dengan mengubah plastik dan kantong sampah menjadi wujud binatang. Instalasi ini menjadi bentuk binatang ketika diisi udara, seperti layaknya balon. Ia ingin mengkritik dampak dari kehidupan perkotaan terhadap murninya lingkungan.

JR

face-2-face1

(sumber: artforsocialchangetoolkit.wordpress.com)

Nama JR pastinya sudah tidak asing lagi ya? Seniman yang satu ini menggunakan lensa kamera untuk menunjukkan wajah dunia yang sebenarnya kepada masyarakat. Dengan ciri khas foto hitam putih berukuran besar yang dipajang di tempat-tempat umum, JR berhasil mendobrak pandangan masyarakat tentang perbedaan, diskriminasi, dan stigma sosial. Salah satunya adalah ia pernah memajang foto orang Israel dan Palestina bersebelahan di perbatasan kedua negara, dan tidak ada yang merasa tersinggung karenanya.

Ai Wei Wei

ai-weiwei-remembering-haus-der-kunst-muenchen-2009-3-2

(sumber: publicdelivery.org)

Nama Ai Wei Wei mungkin sudah masuk black list pemerintah Tiongkok, tapi ia tetap tidak pernah berhenti berkarya dan mengkritisi. Di tahun 2008, Ai Wei Wei pernah menyuarakan kampanye untuk membawa keadilan bagi anak-anak yang menjadi korban gempa bumi di Sichuan tahun 2008 akibat korupsi yang mengakibatkan tidak stabilnya konstruksi bangunan sekolah. Ia membuat instalasi bertajuk Remembering pada tahun 2009 di Munich. Instalasi tersebut terbuat dari 9.000 tas anak-anak sekolah untuk memperingati para korban gempa bumi.

 

Masih banyaaaaak banget seniman yang berhasil menciptakan karya yang sangat impactful ke lingkungan sekitarnya. Kalau kamu sendiri, siapa sih ya g menjadi favorit kamu? Share yuk ke Kopling!

[KACF 2015] DIVERSE Exhibition: Eksemplar

$
0
0

Sejak dulu, seni grafis sudah digunakan untuk menyampaikan ide sekaligus mendokumentasikan catatan sejarah penting. Ide yang dibalut dengan eksplorasi teknis sang seniman membuat karya seni grafis memiliki gaya yang sangat khas. Kemampuannya untuk diduplikasi, membuat seni grafis mampu menyampaikan ide-ide ke khalayak yang lebih luas ketimbang (misal saja) seni lukis. Keragaman pesan, ragam cara penyampaian, sampai ke ragam jenis penikmat yang (akhirnya) menjadi penerima pesan tersebut menjadikan seni grafis (seharusnya) mempunyai tempat yang spesial di masyarakat.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kini peran printmaking mulai tergantikan oleh digital printing. Kemudahan yang ditawarkan oleh digital printing membuat minat untuk eksplorasi teknis seni grafis menurun. Namun demikian, tidak sedikit juga pelaku seni grafis yang tetap setiap berkarya menggunakan ragam metode ini. Kopi Keliling berkolaborasi dengan Grafis Huru Hara berupaya untuk membangkitkan kembali minat akan karya seni grafis melalui Pameran (E)ksemplar.

Karya-karya yang akan ditampilkan dalam pameran instalasi interaktif ini diseleksi melalui proses open submission yang sudah dilakukan sebelumnya. Sebanyak 16 seniman/ilustrator ikut mengambil bagian dalam presentasi karya sarat dengan kolaborasi ini.

Print

Periode Pameran
28-29 November 2015

Artist Talk
28 November 2015

Tempat
Kuningan City, Jakarta

Tentang seniman

Grafis Huru Hara (GHH) adalah sekelompok pemuda di Jakarta yang berkarya melalui medium seni grafis. Beranggotakan 10 orang yang bermain di medium seni grafis yang berbeda, cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring, cetak datar. GHH masih akan terus bereksplorasi, meneliti, dan membagi ilmu yang di dapat kepada masyarakat, bahwa seni grafis itu menyenangkan. Di pameran (E)ksemplar ini GHH berperan membuat presentasi instalasi karya dan juga sebagai operator dalam proses pembuatan 16 karya kolaborator.

Tentang DIVERSE

D for DO A STORE by Muchlis Fachri x Saudara Jauh Art Initative (Mustafa Kamal Syahputra, Riezky Putra & Sarah Fidiyanti)
I for INCLUSION by Heimlo Studio
V for VISIT by Rukmunal Hakim x Kuteken Print Shop
E for EQUAL by Octo Cornelius
R for RUMAH by Diela Maharanie x Prasajadi Heru Lastiko & Nady Azhry
S – for SELEBRASI by KAR (Tania Kardin & Diedra Kanya) x Atelir TE (Emeraldi Kumastyo Paramaeswara &Fitri Meilani Syamsun)
E – for EKSEMPLAR by Grafis Huru Hara

Nikmatnya Secangkir Kopi di Lereng Merapi

$
0
0

Minuman berwarna cokelat kehitaman dengan aroma yang khas ini membawa saya untuk menikmati kopi di lereng Merapi. Saya menyempatkan pergi setelah kuliah untuk menikmati secangkir kopi lereng Merapi, ditemani semilir angin dan senja. Secangkir kopi ditambah dengan pisang goreng menambah kenikmatan. Suasana yang sia-sia apabila dilewatkan begitu saja tanpa bercumbu dengan angin malam.

Sore itu setelah selesai kuliah saya dan teman pergi ke lereng Merapi. Tujuan utamanya adalah mendatangi kedai kopi yang berada di Desa Wisata Petung di Desa Kepuharjo Cangkringan (dibawah rumah Almarhum Mbah Maridjan).

Siapapun yang ingin menuju Museum Sisa hartaku akan melewati kedai kopi yang bernama Kedai Kopi Merapi ini. Sebagai satu-satunya kedai kopi di daerah tersebut, Kedai Kopi Merapi yang dikelola oleh Ibu Sukirah (41 tahun) ini buka dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam, atau sesuai kebutuhan. Pengunjung dapat menikmati kopi Arabika dan Robusta.

IMG_2749

(sumber foto: penulis)

Untuk mencapai Kedai Kopi Merapi harus melewati jalan yang belum beraspal sekitar hampir 2 km. Jalan ini cocok sekali untuk dilewati para pengguna motor trail dan mobil jeep.

Setelah sampai tempat tujuan pengunjung akan disuguhi warung sederhana yang dipadu padankan dengan pemandangan khas lereng Merapi.

Kedai kopi Merapi dibangun setelah erupsi gunung Merapi, tepatnya pada tahun 2013. Di kedai ini, selain mendapatkan pemandangan Gunung Merapi di sebelah utara, pengunjung juga mendapatkan pemandangan kota Jogja di malam hari. Tidak hanya itu, pengunjung juga disuguhi kedai khas ndeso yang dihiasi batu-batuan besar bekas erupsi Merapi.

Sumber foto @wayansapei

(sumber foto: @wayansapei)

Ketika malam hari yang cerah bintang bertaburan disertai suara hewan malam, seperti jangkrik. Kedai ini cocok bagi pengunjung yang ingin menenangkan diri atau bosan dengan rutinitas kota. Ketika langit cerah, kegagahan Merapi akan terlihat jelas. Letak yang strategis untuk dinikmati dari pagi hingga malam hari.

Kopi yang disuguhkan di sini asli berasal dari lereng Merapi dan ditanam oleh para petani sendiri. Para petani kopi mendirikan koperasi yang diketuai oleh suami Ibu Sukirah. Koperasinya sendiri berada di Jalan Kaliurang km 20.

Awalnya ibu Sukirah mengolah sendiri biji-biji kopinya. Setelah adanya koperasi, ibu Sukirah mengolahnya di koperasi bersama anggota kelompok koperasi. Anggota koperasi ini sering mengikuti pameran di kota untuk mempromosikan kopi Merapi. Selain itu, hasil kopi-kopi olahan tersebut dipasarkan di café-café hingga ke luar daerah. Meskipun kopi-kopinya diolah oleh kelompok koperasi, kedai kopi ini dikelola sendiri oleh Ibu Sukirah.

IMG_2766

(sumber foto: penulis)

Hal yang membedakan kopi merapi dengan kopi lainnya adalah asli dari lereng Merapi yang ditanam menggunakan pupuk organik bekas erupsi abu Merapi. Cara menghaluskannya pun masih dengan cara sederhana dengan ditumbuk menggunakan lumpang dan kemudian disangrai. Tak heran jika kopi merapi memiliki kenikmatan tersendiri bagi para pecinta kopi.

Kebanyakan pengunjung yang datang ke sini adalah mahasiswa, keluarga dan rombongan wisatawan. Kalau pas hari biasa, pengunjung kebanyakan mahasiswa. Tempat ini cocok untuk melepas penat ketika wisatawan sudah menikmati area wisata Kaliurang.

Setiap pengunjung akan memiliki cerita tersendiri di sudut utara kota Jogja. Banyak pengunjung yang memang menyempatkan datang ke sini.

Romantisme pemandangan serta kegagahan Merapi akan meninggalkan kesan tersendiri bagi pengunjung. Menikmati setiap sruputan kopi Merapi langsung oleh penanamnya dengan semilir angin lereng Merapi meninggalkan kenikmatan tersendiri bagi para pecintanya. Siapapun pengunjung akan ketagihan untuk datang kembali.

Salam sruput!

 

Penulis: Nurjannah Yuliani


[KACF 2015] Puppet Show

$
0
0

Kopling sudah pernah bilang beberapa waktu lalu kalau di KACF 2015 yang akan diadakan tanggal 28-29 November 2015 di Kuningan City ini akan ada section tersendiri yang dibuat untuk menghibur adik-adik kita yang masih kecil. Supaya program ini nggak cuma menghibur, tapi juga bermanfaat untuk adik-adik kecil, Kopling berkolaborasi dengan dua pakar yang memang selama ini spesifik berkutat di bidang pendidikan sekaligus hiburan untuk anak-anak!

Siapa aja mereka? Yuk, kita kenalan satu per satu!

Puppetaria

Puppetaria

Puppetaria adalah kelompok atau komunitas Puppeteer (sebutan untuk orang yang bercerita dengan bantuan boneka tangan) di Jakarta yang sudah sering mengisi berbagai macam acara, baik untuk anak-anak maupun dewasa di seluruh Indonesia. Motto mereka adalah: “We Bring The Puppet Alive!!”. Dalam kesempatan KACF 2015, Puppetaria akan membawakan 2 pertunjukkan boneka tangan yang terbuat dari kaos kaki (puppet socks), di mana dua cerita tersebut berkaitan erat dengan Diversity.

Waktu dan tempat pertunjukan

28 November 2015: 13.00 – 14.30 di Kuningan City Lantai 4
29 November 2015: 14.30 – 17.00 di Kuningan City Lantai 4

Rabbit Hole ID

Rabbit-Hole-ID

Rabbit Hole Indonesia adalah brand buku-buku dongeng untuk anak. Buku-buku yang ditelurkan oleh Rabbit Hole adalah buku-buku dongeng anak-anak yang mempunyai ilustrasi yang menarik. Tak hanya soal ilustrasi yang menarik, cerita yang ada di Rabbit Hole ini bisa disesuaikan dengan hobi ataupun kesukaan sang anak. Sang anak pun bisa menjadi tokoh utama dari buku yang ia pilih ceritanya. Penulis cerita buku Rabbit Hole sekaligus foundernya, Devi Raissa dan ilustrator buku Rabbit Hole, Guntur Gustanto, merupakan pendongeng aktif yang sering menceritakan buku-buku mereka dengan jalan yang interaktif lewat berbagai acara untuk anak-anak. Dalam KACF 2015, Devi dan Guntur akan membawakan dongeng dari buku-buku mereka yaitu “Liburan Terbaik” dan “Asal Mula Namaku”, yang berkaitan erat dengan Diversity.

Waktu dan tempat pertunjukan

28 November 2015: 14.30 – 17.00 di Kuningan City Lantai 4
29 November 2015: 13.00 – 14.30 di Kuningan City Lantai 4

 

Puppet-Show-KACF-2015-Puppetaria-Rabbit-Hole-ID-Kopi-Keliling

E-flyer ini silakan disebar ke teman-teman kamu yang punya/dekat dengan anak kecil yah!

My mommy is in america, she saw a buffalo bill! & Yellowbird

$
0
0

Dikirimin email sama temen:

Kolektif dan IFI Jakarta, berkolaborasi mengadakan pemutaran film di Jakarta. Sebagai inisiasi alternatif dalam pemutaran film, kali ini akan ditayangkan dua film animasi asal prancis yang menarik ditonton akhir pekan ini. Pemutaran film-film ini terbuka untuk umum.

Sabtu, 14 november 2015 – 10.00
My mommy is in america, she saw a buffalo bill!
(Ma maman est en amérique, elle a rencontré buffalo bill)
sutradara: Marc boreal & Thibaut chatel.

Michele berusia 6 tahun dan baru masuk sekolah. Di sekolah, gurunya memberi tugas untuk cari tahu apa pekerjaaan ayah dan ibu. Michèle menyadari kalau ia berbeda dari anak-anak lain. Ia pun bertanya pada sang ayah tentang ibunya yang tidak pernah ia lihat selama ini. Ayah michèle pun berkata kalau ibunya adalah seorang sekertaris. Tidak lama michèle menerima kartu pos dari sang ibu, isinya ia sedang berada di amerika dan melihat buffalo bil. Sebenarnya apa yang dilakukan ibu di amerika? Bagaimana dengan kerinduan michèle dengan sang ibu?

Minggu, 15 november 2015 – 10.00
Yellowbird (Gus, petit oiseau, grand voyage)
sutradara: Christian de Vita

Segerombolan burung berencana pindah ke afrika, sayangnya darius sang pemimpin kelompok terluka di tengah jalan. Yellowbird ingin mengambil posisi sebagai pemimpin pasukan, meskipun ia tidak punya pengalaman apapun. Apakah bisa seekor burung kecil tanpa pengalaman memimpin perjalanan besar ke afrika ini?

Kolektif-Jakarta

Lokasi pemutaran:
IFI Jakarta
Jl. Mh. Thamrin no.20 menteng, jakarta
Pusat Informasi & reservasi: Kolektif.Film@gmail.com / 081233563924

Catalyst Art Market 5: Art & Creative Workshops pt.2

$
0
0

Kopling udah pernah kasih tau kamu sebelumnya kalau di Catalyst Art Market 5 yang diadakan bersamaan dengan Kopi Keliling Arts & Coffee Festival (KACF) 2015 akan ada sederet workshop seru yang bisa kamu ikutin. Jadi, ada dua jenis workshop di Catalyst Art Market 5: pre-order dan on the spot. Sesuai namanya, pre-order berarti kamu harus daftar dulu sebelum hari H, dan on the spot berarti kamu bisa langsung daftar di tempat saat kegiatan berlangsung.

Nah, kali ini saatnya kita simak bareng-bareng, ada workshop apa aja sih di hari pertama KACF 2015, tanggal 29 November 2015?

Suminagashi Marbling oleh Yonaz K Sanjonas (pre-order)

IMG_8922

Waktu: 15.00 – 17.00
Harga: Rp250.000/peserta
Material (disediakan oleh pengajar): 1 buah workshop kit berisi zine tutorial, 3 buah kuas, 5 lembar kertas oatmeal (10 x 15 cm), kain (30 x 30 cm), tinta sumi-e, palettepackaginghand gloves; serta sharing material berupa enamel paint, alkohol 70%, thinner A, M3, lidi, dan tinta berbagai warna

Di workshop ini kita akan belajar membuat hand-marbled paper dengan variasi warna yang berbeda-beda. Teknik marbling ini bisa diaplikasikan untuk apapun, seperti membuat kartu pos, kartu ucapan, dan lain sebagainya.

Tentang Yonaz K Sanjonas

Screen Shot 2015-11-15 at 8.50.39 PM

Mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang sudah tiga bulan ini menetap di Hidden Studio, Jatimulyo. Sedang asik dengan kegiatan cetak-mencetak bersama Paper Jam Print dan RAR Funzine, di mana hal tersebut menjadi ketertarikan utamanya dalam berkarya.

Watercolour oleh Varsam Kurnia

VarsamKurnia_EarlGrey

Waktu: 15.20 – 17.20
Harga: Rp335.000/peserta
Material: disediakan oleh pengajar

Di workshop ini kita akan belajar teknik dan cara mengontrol medium menggunakan timing waktu, tingkat kebasahan dan kekeringan media serta cara mengontrol kuas. Kita juga akan belajar cara mencampur dan memanipulasi warna. Selain itu, Varsam akan mendemokan secara langsung bagaimana teknik ia melukis dengan cat air.

 

Tentang Varsam Kurnia

Varsam Kurnia adalah seorang ilustrator dan pelukis yang berbasis di Jakarta. Ia banyak menggunakan media cat air dalam berkarya dan karya-karyanya memiliki gaya figuratif.

Food Watercolour oleh Weekend Workshop (WeWo)

Screen Shot 2015-11-15 at 9.27.17 PM

Waktu: 15.20 – 17.20
Harga: Rp400.000/peserta
Material: disiapkan oleh pengajar (Kak Cimot)

Spesial: Kuliner dan Kopi. Foto makanan untuk di Instagram sudah biasa. Belajar teknik melukis makanan ringan/cake dan secangkir kopi dengan menggunakan cat air, itu baru asyikkk!

Tentang WeWo

image1

Weekend Workshop (WeWo) adalah sebuah inisiatif yang mengampanyekan kegiatan kreatif dan produktif di akhir pekan untuk seluruh masyarakat. Dibentuk tahun 2014, hingga saat ini WeWo telah mengadakan 38 jenis kelas kreatif di Jakarta, Bandung dan Tangerang. Informasi lebih lanjut silakan kunjungi akun @wewocraft di Instagram, Facebook dan Twitter atau email ke wewocraft@gmail.com.

Shibori oleh Eva Joewono

Screen Shot 2015-11-06 at 4.49.20 PM

Waktu: 15.20 – 17.20
Harga: Rp350.000/peserta
Material: disediakan oleh pengajar

Kelas shibori yang dibawakan Eva selalu menarik karena ia biasanya memperkenalkan beberapa teknik pewarnaan sekaligus, tergantung dari ketersediaan waktu juga tentunya. Terlebih lagi, ibu 2 anak remaja ini selalu mendampingi setiap peserta secara personal. Baik di kelas dasar maupun kelas lanjutan.

Tentang Eva Joewono

Screen Shot 2015-11-15 at 8.37.01 PM

Melengkapi kesibukan sehari-harinya sebagai seorang produser di TV commercial dan memanajeri group musik AriReda, Eva mulai menekuni pelatihan teknik pewarnaan kain a la Jepang, shibori, sejak awal tahun ini.

Coptic Bookbinding oleh Mei Suling 

img_1513_1

Waktu: 15.20 – 17.20
Harga: Rp400.000/peserta
Bahan (disediakan oleh pengajar): 1 set kit untuk membuat 1 buku, termasuk kertas, jarum, waxed thread, wooden awl, paper clipwood cover dengan tali elastis
Alat (wajib dibawa peserta): paper cutter, pensil, penggaris kecil, gunting

Coptic binding adalah salah satu teknik bookbinding yang dimiliki oleh orang Koptik di Mesir pada sekitar abad ke-2 hingga abad ke-11. Di workshop ini, kita akan mempelajari bagaimana cara membuat coptic binding yang sederhana menggunakan teknik 1 jarum di panel kayu sebagai sampul buku, dikombinasikan dengan karet elastis dan tali kulit sintetis.

Tentang Mei Suling

img_1557_1

Setelah lulus dari sekolah seni printmaking studio dari ITB, Mei melanjutkan karirnya di Jawa dan Bali sebagai desainer grafis, advertising, dan marketing selama beberapa tahun. Pada tahun 2009, ia kembali ke Bandung dan mendirikan studio stationery design dan bookbinding. Sebagai orang yang sangat memperhatikan detail dan hasil akhir, kreasinya sangat diminati oleh banyak orang hingga saat ini.

CAM-5_Workshop_day2_1.2

Tertarik untuk mengikuti salah satu dari workshop di atas? Langsung aja daftar lewat maubelajarapa.com ya! Ada pertanyaan? Silakan email ke catalystartmarket2015@gmail.com.

Catalyst Art Market 5: Art & Creative Workshops pt.1

$
0
0

Kopling udah pernah kasih tau kamu sebelumnya kalau di Catalyst Art Market 5 yang diadakan bersamaan dengan Kopi Keliling Arts & Coffee Festival (KACF) 2015 akan ada sederet workshop seru yang bisa kamu ikutin. Jadi, ada dua jenis workshop di Catalyst Art Market 5: pre-order dan on the spot. Sesuai namanya, pre-order berarti kamu harus daftar dulu sebelum hari H, dan on the spot berarti kamu bisa langsung daftar di tempat saat kegiatan berlangsung.

Nah, kali ini Kopling mau infoin dulu ada workshop pre-order apa aja sih di hari pertama KACF 2015, tanggal 28 November 2015?

Kolase oleh Resatio Adi Putra

workshop kolase resatio adi putra

Waktu: 13.00 – 15.00
Harga: Rp200.000/peserta (bonus pocket notebook)
Alat (disediakan oleh pengajar): kertas, gunting, cutter, lem (peserta dipersilakan membawa cutter pen sendiri bagi yang punya)

Bahan: peserta diminta untuk membawa bahan masing-masing. Saran bahan yang dapat dibawa: majalah fashion, majalah National Geographic, apapun yang terlihat menarik

Kita sering melupakan hal-hal kecil dan detail. Dalam workshop ini Resatio akan berbagi bagaimana cara membuat kolase dengan memotong bagian-bagian yang sangat kecil dari sebuah gambar atau foto di majalah dan membuatnya menjadi komposisi yang baru. Peserta akan membuat beberapa kolase sederhana yang hanya berisikan 2-3 potongan. Cara ini cukup sulit karena, kita harus membuat kolase yang sangat simple tapi bisa tetap terlihat menarik.

Berbeda dengan workshop yang sering Resatio lakukan, kini para peserta akan membawa bahan-bahan yang akan mereka potong sendiri, seperti: majalah, label merk, dll. Di sini Resatio hanya akan menyediakan alatnya saja.

Tentang Resatio

Resatio - profile pic

Resatio adalah seorang seniman visual yang berfokus pada teknik kolase. Proses pengkaryaannya mencakup mark making, kolase, dan fotografi yang dikombinasikan dengan proses manual dan digital. Ia berkarya dengan benda-benda temuan dan menciptakan elemen, figuratif, abstrak dan tipografi yang memberikan suasana baru.

Basic Script Lettering oleh Kaligrafina 

Kelas_Kaligrafina

Waktu: 13.00 – 17.00
Harga: Rp500.000/peserta
Material: disediakan oleh pengajar

Kelas Basic Script Lettering oleh @novia_jonatan adalah kelas menggambar huruf (lettering) dengan gaya script atau tulisan sambung yang materinya difokuskan pada bentuk dasar & struktur hurufnya. Dengan latihan mengunakan pensil, diharapkan di akhir kelas peserta dapat mengambar huruf dengan baik yang dilanjutkan dengan proses pewarnaan secara manual atau pun secara digital.

NoviaJonatan_1

Materi pengajaran akan disampaikan oleh Novia Jonatan @novia_jonatan, yang sudah menekuni hand-lettering sejak 2 tahun yang lalu dan dikenal orang banyak dengan gaya ornamental script lettering dan ligature-nya.

Tentang Kaligrafina

Kaligrafina (kependekan dari “Kaligrafi Indonesia”) adalah sebuah wadah untuk komunitas penggemar kaligrafi dan lettering atau hand-lettering di Indonesia. Misi kami adalah memperkenalkan, menyebarluaskan dan melestarikan seni hand-lettering di Indonesia dengan berbagi dan belajar bersama teknik yang benar.  Di bulan Agustus 2014, Kaligrafina memulai misi tersebut dengan membuat akun IG @kaligrafina dan setelah setahun berjalan semakin banyak yang menyadari bahwa seni hand-lettering adalah bentuk seni yang patut diperhitungkan dan bisa menjadi sebuah profesi karena spektrum aplikasi seni tersebut sangat luas.

Shibori oleh Eva Joewono

Screen Shot 2015-11-06 at 4.49.20 PM

Waktu: 15.20 – 17.20
Harga: Rp350.000/peserta
Material: disediakan oleh pengajar

Kelas shibori yang dibawakan Eva selalu menarik karena ia biasanya memperkenalkan beberapa teknik pewarnaan sekaligus, tergantung dari ketersediaan waktu juga tentunya. Terlebih lagi, ibu 2 anak remaja ini selalu mendampingi setiap peserta secara personal. Baik di kelas dasar maupun kelas lanjutan.

Tentang Eva Joewono

Screen Shot 2015-11-15 at 8.37.01 PM

Melengkapi kesibukan sehari-harinya sebagai seorang produser di TV commercial dan memanajeri group musik AriReda, Eva mulai menekuni pelatihan teknik pewarnaan kain a la Jepang, shibori, sejak awal tahun ini.

Coptic Bookbinding oleh Mei Suling 

img_1513_1

Waktu: 15.20 – 17.20
Harga: Rp400.000/peserta
Bahan (disediakan oleh pengajar): 1 set kit untuk membuat 1 buku, termasuk kertas, jarum, waxed thread, wooden awl, paper clipwood cover dengan tali elastis
Alat (wajib dibawa peserta): paper cutter, pensil, penggaris kecil, gunting

Coptic binding adalah salah satu teknik bookbinding yang dimiliki oleh orang Koptik di Mesir pada sekitar abad ke-2 hingga abad ke-11. Di workshop ini, kita akan mempelajari bagaimana cara membuat coptic binding yang sederhana menggunakan teknik 1 jarum di panel kayu sebagai sampul buku, dikombinasikan dengan karet elastis dan tali kulit sintetis.

Tentang Mei Suling

img_1557_1

Setelah lulus dari sekolah seni printmaking studio dari ITB, Mei melanjutkan karirnya di Jawa dan Bali sebagai desainer grafis, advertising, dan marketing selama beberapa tahun. Pada tahun 2009, ia kembali ke Bandung dan mendirikan studio stationery design dan bookbinding. Sebagai orang yang sangat memperhatikan detail dan hasil akhir, kreasinya sangat diminati oleh banyak orang hingga saat ini.

Get Closer with NERDMOBGoods 

1

Waktu: 15.20 – 17.20
Harga: Rp450.000/peserta
Material (disediakan oleh pengajar): apron, vegetable leatherleather tools (cutting mate, gunting, cutter, palu, garpu pembolong, alas, jarum, benang, penggaris, lem kulit, finishing tools)

Di workshop ini kamu akan belajar leather making dan membuat dompet kulit yang bisa dipakai untuk sehari-hari.

Tentang NERDMOB Inc

NERDMOB Inc adalah tempat para pelaku kreatif dan seniman berbakat menciptakan fashion item yang unik. NERDMOB Inc berfokus pada material dengan elemen kayu dan kulit.

50 Shades of Clay oleh Argya Dhyaksa 

kirain studio (1)

Waktu: 13.00 – 15.00
Harga: Rp325.000
Material (disediakan oleh pengajar): tanah liat berpigmen, peralatan keramik sederhana

Di workshop ini kita akan diajak untuk bermain-main dengan colored clay (tanah liat yang sudah diberi pigmen warna). Nantinya kita akan membuat bentuk-bentuk keramik dari tanah liat yang disediakan. Hasilnya akan dibakar dahulu oleh pengajar lalu dikirim ke alamat para peserta.

Tentang Argya Dhyaksa

kirain studio (3)

Argya Dhyaksa atau biasa dipanggil Gya, dikenal sebagai seniman dengan karya-karya yang penuh rasa bermain penuh kelakar yang kadang sinis. Objek-objek buatannya memainkan ide kreasi dari bentuk objek-objek dengan penyelesaian yang terlihat kasar, raw, dan surealis.

CAM-5_Workshop_day1_1.2

Tertarik untuk mengikuti salah satu dari workshop di atas? Langsung aja daftar lewat maubelajarapa.com ya! Ada pertanyaan? Silakan email ke catalystartmarket2015@gmail.com.

Catalyst Art Market 5: Food & Beverage Brands

$
0
0

Selain bisa membeli beragam karya dan art merchandise menarik, Catalyst Art Market kelima yang diadakan saat Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015 tanggal 28-29 November 2015 di Kuninga City ini juga lebih istimewa karena akan ada beberapa food and beverage brands yang ikutan berpartisipasi. Siapa aja mereka? Yuk kita kenalan satu per satu!

Cloud Nine Cakery

DSCF2552

Cloud Nine Cakery adalah sebuah took kue yang terbentuk pada Desember 2013 yang memiliki menu special cookies dan rare cheesecake. Melalui brand ini, Cloud Nine Cakery ingin mencoba menyajikan dan memperkenalkan ulang dessert klasik dengan presentasi yang unik seperti Kookie Cake dan Push Pop Cheesecake yang kami hidangkan. Untuk pemesanan dapat dilakukan secara online atau melalui bazaar yang biasanya diumumkan via Instagram @cakerycloudnine.

Eggknock

Orderan Popok 22 Juli 2015 (3)

Eggknock adalah brand makanan yang berdiri sejak 2009 dimulai dari mempromosikan kue lapis khas Indonesia dan eggtart lezat kreasi ibunda dari pendiri Eggknock. Ia selalu merasa kue buatan ibundanya sangat lezat dan otentik, jadi mungkin orang lain pun ingin mencoba. Dari situlah Eggknock mulai mencuri hati banyak orang. Brand ini tumbuh besar melalui media sosial dan menjual produknya secara online. Banyak pelanggan mengatakan rasa yang terdapat di produknya tidak bisa mereka dapatkan di tempat lain. Eggknock selalu mencoba melayani pelanggannya dengan upaya terbaik.

 

Hubble Scoop Creamery

vanilla

Hubble Scoop Creamery adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang F&B, berfokus pada fresh churned homemade ice cream dan berbagai macam jenis es krim lainnya. Hubble Scoop Creamery mengutakan ilustrasi dan animasi sebagai media promosinya, serta pengembangan cerita dan karakter agar lebih mudah dikenal oleh masyarakat.

KelinciTertidur

_DSC0081

Kushandari Arfanidewi, atau Ayi, telah menekuni bidang makanan sehat sejak Februari 2014. Dikenal luas dari akun Instagramnya, @kelincitertidur, Ayi adalah sekolah koki yang sangat aktif di dunia media sosial, terutama Instagram. Meskipun arsitektur dan musik adalah cinta pertamanya, passion di memasak dan gaya hidup sehat membawanya untuk menekuni bidang kuliner melalui tagar yang ia ciptakan: #ayshealthyascanbe, yang kini juga menjadi nama perusahaan katering yang ia dirikan. Di KACF 2015, KelinciTertidur akan menawarkan beragam makanan dan minuman sehat, seperti juiceforfun, kombucha, parfait yang bisa dinikmati semua orang. Ia juga akan menyajikan menu rahasia favoritnya untuk katering ayshealthyaycanbe.

Suntiang

gulai ramen

Skena hidangan Sumatra Barat dikenal akan cita rasa pedas dan kaya bahan baku. Hidangan ala Sumatra Barat disajikan di berbagai tempat, mulai dari kaki lima hingga restoran mahal dan terkenal di penjuru Indonesia. Meskipun telah menjadi favorit banya orang, negara ini masih kurang inovatif dalam mengembangkan hidangan berdasarkan resep-resep tradisional hingga saat ini. Restoran Suntiang adalah yang pertama mengkombinasikan resep khas Sumatra Barat dengan gaya Jepang, seperti yang dapat dilihat di menunya, mulai dari Ayam Pop Roll hingga Otak Tempura Balado.

Tabik Vol.7 by SRM Band Management

$
0
0

Setelah sebelumnya Tabik! Vol.6 diadakan bareng acara Catalyst Art Market Vol.4 bulan April 2015 lalu, kini @SRMbands kembali berkolaborasi dengan Kopling untuk menampilkan Tabik! Vol.7 di Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015!

Berikut jadwal manggung masing-masing band di #KACF2015. Catet sekarang juga! Biar nggak kelewatan nonton penampilan mereka.

28 November
18:10 – 18:50 – Gizpel
18:50 – 19:30 – Low Pink
19:30 – 20:10 – Peonies
20:10 – 21:00 – Feast

29 November
18:10 – 18:50 – Heals
18:50 – 19:30 – The Fox and The Thieves
19:30 – 20:10 – Life Cicla
20:10 – 21:00 – Littlelute

Tabik7!

Tentang band line-up Tabik! Vol.7:

Feast

Tabikvol7-feast

Terbentuk pada pertengahan 2012 di Jakarta, Feast berusaha bersenang-senang tanpa terjebak dalam suatu stigma aliran tertentu; tanpa aturan, tanpa ekspektasi. Terdapat komentar-komentar kondisi spiritual dan sosial dalam musiknya, tanpa memberi dogma, tidak menunjuk dan menyalahkan. Digawangi Baskara Putra (vokal), Adnan Satyanugraha (gitar), Adrianus Aristo, Haryo (drum), Dicky Renanda (gitar), dan Fadli Fikriawan (bass) beranggapan bahwa kehidupan merupakan suatu pertepatan yang patut dirayakan, sekecil apapun momen didalamnya, semenakutkan apapun tragedi yang terjadi. Feast merupakan sebuah pesta besar, sebuah porak-porai bagi seluruh pasang mata, nikmat bagi tragedi di masyarakat. A Feast of the Soul.

Gizpel

Tabikvol7-gizpel

Gizpel merupakan trio dreampop/rock dengan sedikit sentuhan beat fidelitas 8-bit muda asal Jakarta yang beranggotakan Fadillah Ananto pada vokal dan bass, Dimas A. Wibisono pada gitar, serta Dika Raka Prayuga pada synthesizer dan drum machine. Fadil dan Dimas merupakan sahabat yang sudah bersama sejak di sekolah dasar dan keduanya bertemu Raka sembilan tahun kemudian. Namun baru pada dua tahun setelahnya, sekitar di awal 2012, mereka memutuskan untuk mengikat diri lebih erat lagi dengan membentuk sebuah band. Mulanya mereka sangat terpengaruh arah musik Dimas yang kental dengan alternative rock serta Fadil dengan grunge dan rock n roll-nya. Namun pertemuan mereka pada musik-musik seperti Kraftwerk, Goodnight Electric, Tenderfist, The Radio Dept., dan Beach Fossils hingga latar belakang Raka sebagai musisi chiptunes telah mengubah haluan arah musik mereka menjadi apa yang dapat terdengar dari mereka saat ini; nomor-nomor pop bernuansa dingin yang didominasi lapisan hook-hook gitar manis mengawang dengan kawalan beat fidelitas rendah yang sulit dilawan untuk tidak menggerakan bahu dan kepala.

Heals

Tabikvol7-heals

Heals adalah band Alternative Rock/Nu-Gaze Indonesia yang berasal dari Bandung. Grup yang beranggotakan Alyuadi Febryansyah (Gitar & Vokal), Reza Arinal (Gitar & Vokal), Muhammad Ramdhan (Gitar), Octavia Variana (Bass & Vokal), dan Adi Reza (Drum) ini terbentuk di September 2013. Dalam menciptakan musik, Heals dipengaruhi oleh band-band seperti Amusement Parks On Fire, My Vitriol, Cocteau Twins, Anne, The Depreciation Guild dan Tokyo Shoegazer. Heals menyebut dirinya sebagai lima orang suci yang hadir untuk menyembuhkan anomali di sekitarnya.

Life Cicla

Tabikvol7-lifecicla

Life Cicla berawal dari proyek solo Yos BonR yang berambisi dalam idealisnya untuk membuat sebuah wadah bermusik yang bermakna. Beberapa materi lagu yang sudah sempat direkam di Amplop Records sebuah Home Recording miliknya, terpendam sejak tahun 2009 coba diselesaikan dengan balutan musik yang lebih apik, dengan mengajak rekan-rekan Sound Engineer Amplop Records dan beberapa sahabat musisi lainnya. Hadir di kota Cibinong Bogor, pada tanggal 11 Desember 2013. Nama Life Cicla sendiri berarti “Siklus Kehidupan”, diambil dari konsep musik mereka yang berisi tentang bagaimana memandang dan menjalani hidup.

Littlelute

Tabikvol7-littlelute

Diawali oleh perjumpaan yang tidak direncanakan antara para personel pada akhir 2013 silam. Saat itu, salah satu personel yang bernama Paman Atse ingin menampilkan musik dan visual yang unik yang bercirikan permainan alat musik bentuk mini. Kemudian para personel satu per satu terkumpul hingga terbentuk Littlelute yang beranggotakan Nona Dhea pada vokal, Paman Farid pada mandolin, Paman Boiq pada mandola, Paman Bob pada perkusi, Paman Rengga pada ukulele bass, dan Bung Endang pada ukulele tenor.

Low Pink

Tabikvol7-lowpink

Low Pink merupakan one man band dari pemuda kelahiran 1996 lalu bernama Raoul Dikka. Tumbuh dan menghabiskan masa pubernya sebagai seorang pendatang di kota Malang, Jawa Timur, membuat pemuda asal Jakarta ini lebih banyak berada dalam rumah dan kamar; menulis, menciptakan, dan merekam musik dalam kepalanya dengan peralatan sederhana dan seadanya. Musik dengan kualitas rendah yang dihasilkan nyatanya justru memperkuat sensibilitas Raoul dalam musik-musik dreamy dan psychedelic yang sejak awal banyak mempengaruhi dan membentuk selera serta gaya permainannya. Setelah resmi bergabung dengan Kolibri Rekords di penghujung 2015 ini, Raoul kini kembali menetap di Jakarta dan siap merilis debut EP pada awal 2016.

Peonies

Tabikvol7-peonies

Jodi, Citta, dan Cinta bertemu setelah vakum dari dunia permusikkan di suatu gig underground di awal bulan Februari 2015, karena kesamaan selera musik, dan persahabatan yang sudah terjalin cukup lama (Jodi dan Citta tergabung dalam satu band Jodi In the Morning Glory Parade, sedangkan Citta dan Cinta adalah sahabat Dunia maya) mereka akhirnya memutuskan membentuk grup musik bersama. Dimulai dari proyek iseng-iseng, akhirnya mulai terbentuk serius dan meluncurkan 5 lagu dalam 3 minggu (P.S Peonies adalah grup dimana Cinta pertama kalinya memainkan Bass). Mengusung format Trio tanpa drummer menjadikan aksi panggung mereka agak berbeda dari kebanyakan Band yang ada, meskipun belum tampil secara rutin mereka sempat tampil di beberapa acara yang cukup bagus dalam skena musik Independen Nasional sebut saja Localfest 4.0, Akukenyang Festival, Cassette Store Day 2015, Internet Fwends, dan lain-lain.

The Fox and The Thieves

Tabikvol7-thefoxandthethieves

Terbentuk pada tanggal 16 Oktober 2010, The Fox & The Thieves adalah 6 orang yang hadir membungkus sebuah elemen musik untuk disajikan dalam sebuah performa yang bertujuan untuk menghibur dan memberikan suasana unik dalam dunia musik. The Fox & The Thieves hadir dalam nuansa musik yang unik, sebuah balutan distorsi yang tebal dipadukan dengan distorsi yang renyah diiringi ketukan drum yang penuh semangat ditemani aksen bass yang indah dengan suara nyanyian yang khas dan ditutup oleh ambiance dari Synthesizer.

Caffeine City, Mini Coffee Festival at KACF2015

$
0
0

Tidak terasa dalam 5 tahun ini, begitu banyak perkembangan yang terjadi di industri kopi tanah air. Dari bertambahnya daerah yang menanam kopi (origin), banyaknya aneka ragam proses kopi, bertambahnya jumlah pelaku sangrai (roaster), dan juga menjamurnya berbagai bentuk toko kopi, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Tentunya tren positif ini perlu didukung dengan suatu kesadaran bersama untuk menjaga supaya pertumbuhan ini tetap terus meningkat dengan sehat kedepannya.

Di sisi non industri pun, dunia kopi semakin ramai dengan maraknya kegiatan workshop, pameran, atau sekedar kumpul bersama komunitas barista di segala penjuru kota di Indonesia. Hal ini juga menjadi salah satu sarana edukasi mengenai kopi yang efektif sehingga masyarakat (dalam konteks ini adalah peminum atau penikmat kopi) mampu mengetahui lebih banyak tentang minuman yang kerap menjadi teman dalam keseharian baik itu dalam kehidupan pekerjaan maupun sosial.

Nah, mengambil bagian dari gerakan perayaan sekaligus pembelajaran mengenai kopi, Kopling mengajak 10 pelaku industri kopi tanah air untuk menciptakan sebuah “kota” kecil bernama Caffeine City yang akan diselenggarakan di dalam acara KACF2015. Masing-masing dari ke-10 brand tersebut akan memperkenalkan gaya ‘berkopi’nya sendiri, serta origin kopi lengkap dengan metode seduhnya masing-masing.

Ke-10 brand tersebut adalah: Coffee On WheelsToko Kopi TukuCoffee SmithGoni CoffeePopolo CoffeeWisangkopiHeadline CoffeeBrewphobiaKrema IDVespa Barista.

Secara keseluruhan akan ada 7 jenis origin yang akan ditampilkan di Caffeine City. 7 jenis tersebut kemudian akan menjadi mini hashtag campaign yang bisa kamu ikuti di lini masa selama acara berlangsung atau bahkan setelah acara! Catet ya dari sekarang: #pantanmusara #kerinci #balikintamani #javaaromanis #silimakuta #javagamboeng dan #torajayale. Beberapa hashtag lain juga tersedia buat kamu ikuti, yaitu: #tubruk #pourover #aeropress #coffeeonwheels #kopinegeriku dan #vesparistajkt.

Oh iya, akan ada beberapa workshop mini yang bisa kamu ikuti loh di Caffeine City. Di sana kamu akan diperkenalkan beberapa metode seduh, dan topik-topik kopi menarik oleh para pakar yang sangat kompeten di bidangnya! Jadi, jangan sampai ketinggalan. Pantau terus timeline @KopiKeliling dan #caffeinecity dan hashtag-hashtag yang sudah Kopling sebutkan di atas.

caffeinecity_general_2.0

 

Mohon bantuannya untuk nyebarin eFlyer ini ke teman-teman kamu yang suka kopi yaa.


[KACF 2015] Bioskop Keliling Volume 5 – Day 2

$
0
0

Setelah proses open submission 1 bulan lebih, akhirnya Bioskop Keliling berhasil menentukan film-film pendek yang mampu merespon tema Piknik Perayaan Rasa. Tema tersebut dipilih untuk pemutaran film pendek volume yang ke-5 ini karena film adalah bentuk karya seni yang paling mudah untuk penonton terhubung langsung dengan cerita dan pengalaman yang disajikan di dalam film tersebut yang kemudian mampu berinteraksi dengan perasaan-perasaan penikmatnya.

Di Bioskop Keliling Vol.05, film yang ditampilkan tiap harinya akan dibagi menjadi 3 sesi yang menyesuaikan dengan eksplorasi rasa dari masing-masing film. Jadi, pastikan kamu catat jam dan tema sesinya supaya tidak ketinggalan film-film yang kamu mau tonton!

Short Film Screening Day 2 – Minggu, 29 November 2015
PIC Creative Room, Kuningan City Level 2
(FREE ENTRY: Tunjukan tiket KACF 2015 untuk nonton)

Bioskop-Keliling-Vol5_Day-2_FINAL

Sesi 1: “Don’t Get Fooled”  – Mulai pukul 15:00

Di sesi ini akan ada 3 film yang punya cerita dibalik cerita. Ketika semua yang kasat mata memaksa kita melihat yang tak terlihat.

1. Manuk – Ghalif Putra Sadewa
Ketika kecemburuan terhadap burung sang suami membuat istri menciptakan skenario untuk mendapatkan perhatiannya kembali. Skenario yang mungkin bisa membuat hubungan tambah erat atau malah tambah retak?

2. Scripted – Jethro
Film ini akan menceritakan kepada kita tentang apa yang kita lihat tidak semuanya benar. Selalu ada cerita di balik cerita.

3. Flirting With The Dawn – Adi Victory
Seorang Ibu mewariskan lemari kepada 4 anaknya lewat undian. Ternyata urusan waris ini tak sesederhana seharusnya. Ternyata urusan waris ini malah membuka kerumitan hubungan antar saudara.

Sesi 2: “The Condition of an unconditional Love” – Mulai pukul 17:00

Cinta, hubungan, kepentingan diri sendiri yang kadang bersebrangan dengan kepentingan sesama dirangkum dalam berbagai konflik yang mewarnai 3 film di sesi ini.

1. Nyeker – Galih Sakti
Vincent seorang bocah Belanda yang tinggal di Jawa pada masa Tanam Paksa, berteman dengan seorang gadis yang tinggal di dalam hutan. Tak bersepatu dan selalu menyenandungkan lagu misterius, sang gadis menawan hati Vincent sampai akhirnya Hendrik, ayah Vincent melakukan sesuatu yang merubah hidup sang bocah selamanya.

2. Lemantun  – Wregas Bhanuteja
Seorang Ibu mewariskan lemari kepada 4 anaknya lewat undian. Ternyata urusan waris ini tak sesederhana seharusnya. Ternyata urusan waris ini malah membuka kerumitan hubungan antar saudara.

3. Friend – Yandy Laurens
Tentang hubungan persahabatan yang aneh. Mungkin karena terlalu erat. Atau mungkin memang beginilah seharusnya sahabat?

Sesi 3: “Be Afraid of Not Knowing” – Mulai pukul 19:00

Kalau ada 1 hal yang bisa merusak logika manusia adalah ketakutan akan ketidak pastian. 
3 film di sesi ini akan bercerita tentang bagaimana kehidupan bisa diputarbalikan begitu saja, dengan atau tanpa pertanda.

1. Akar Dari Enam – Adhyatmika
Bagaimana jika ketika kita terbangun pagi ini, kita tidak merasa berada di tempat yang seharusnya?
Bagaimana jika hari ini menjadi hari terakhir di hidup kita?

2. Wong Tjilik – Wisnu Dewa Broto
Bibit murah dari organisasi tani yang menjebak 2 petani ke dalam pertikaian ideologi. Semua yang sudah dipikirkan, ternyata bisa dirampas begitu saja tanpa ada pertanda sebelumnya.

3. Kekal – Dom Dharmo
Seharusnya kehamilan disambut gegap gempita akan terjadinya kelahiran seorang manusia. 
Ketika semua itu semu, apalagi yang kekal?

Lihat jadwal pemutaran Bioskop Keliling Volume 5 hari ke-1 di sini.

Volunteer Needed: Art and Coffee Festival 2015

$
0
0

Halo semuanya! Akhir tahun ini, tepatnya di tanggal 28-29 November 2015, Kopling akan kembali mengadakan Art & Coffee Festival, sebuah festival tentang seni dan kopi yang menggabungkan berbagai kegiatan seru, seperti pameran, film screeningworkshop, dan art market. Informasi tentang kegiatan Art & Coffee Festival yang pertama bisa kamu lihat di sini.

Bersama dengan banyak pihak dan seniman/ilustrator yang berpameran, Kopling akan membuat festival seni dan kopi paling seru di tahun ini! Nah, untuk memastikan acara berjalan lancar, Kopling membutuhkan support dari kamu semua. Ada beberapa posisi volunteer yang Kopling harapkan bisa diisi oleh kamu:

1. DIVERSE Exhibition Officer

  • Bersama divisi Pameran Kopi Keliling menjaga seluruh proses persiapan karya para seniman/ilustrator yang berpartisipasi.
  • Bersama divisi Pameran Kopi Keliling mengatur area pameran, instalasi karya, hingga penurunan karya setelah acara berakhir.
  • Membantu mengomunikasikan seluruh karya yang dipamerkan kepada pengunjung selama acara berlangsung.

2. Art Market Officer

  • Bersama divisi art market Kopi Keliling membantu mengatur seluruh tenant art market yang berpartisipasi, termasuk area art market, display produk, dan lainnya, mulai dari loading in sampai loading out.
  • Mengatur dan menjaga jalannya art market, termasuk menampung kebutuhan para tenant art market selama festival berlangsung

3. Film Screening Officer

  • Bersama divisi Bioskop Keliling mengatur jadwal pemutaran film yang akan berlangsung saat acara.
  • Mengatur dan menjaga jalannya program, mulai dari alat pendukung, pendaftaran, jadwal, hingga narasumber, dsb.

4. Program Officer

  • Bersama divisi Program Kopi Keliling mengatur jadwal program yang akan berlangsung saat acara.
  • Mengatur dan menjaga jalannya program, mulai dari alat pendukung, hingga narasumber, dsb.

5. Production Officer

  • Bersama divisi Produksi Kopi Keliling mempersiapkan seluruh peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama acara.
  • Mengatur dan menjaga jalannya seluruh kegiatan produksi mulai preproduksi hingga pasca produksi.
  • Membantu tim dekorasi acara.

6. Ticket Box Officer

  • Mampu mengatur keuangan, tiket masuk, formulir, dan laporan sederhana.

7. Floor Officer lantai 2, 3, dan 4

  • Mengatur dan menjaga agar kegiatan di setiap lantai dapat berjalan dengan baik dari awal hingga selesai.

8. Workshop Officer

  • Mengatur dan menjaga agar kegiatan workshop yang berlangsung dapat berjalan dengan baik dari awal hingga selesai.
  • Mengatur pendaftaran workshop on the spot.

9. Documentation Officer

  • Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang ada selama dua hari acara berlangsung.
  • Memiliki kamera/kamera video pribadi.

Buat kamu yang tertarik untuk menjadi volunteer acara ini, langsung aja isi form di bawah ya. Lalu, kirimkan cover letter dan CV kamu ke kacf2015@gmail.com. Kalau sampai nggak ikutan pasti bakal nyesel seumur hidup! Hehehe…

Oh iya, jangan lupa infoin ke Kopling kalo kamu udah submit formulirnya ya. Mention aja di Twitter @KopiKeliling. Terima kasih!

Cuplikan Cerita Terbaru dari Gerakan Baraka Nusantara di Desa Sembalun, Lombok

$
0
0

Masih ingat dengan Baraka Nusantara? Sebuah gerakan yang berhasil menghidupkan kembali kebun kopi di Desa Sembalun yang dulu mati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Sembalun melalui gerakan socio-enterprise? Kopling pernah beberapa kali berkolaborasi dengan Baraka Nusantara, dan yang terakhir adalah waktu diadakannya Pameran Kopi Keliling Volume 8 bulan Agustus lalu, di mana hasil penjualan karya yang dipamerkan saat acara akan digunakan untuk membantu pembangunan Rumah Belajar Sankabira di Desa Sembalun, Lombok.

Bulan September lalu, salah satu tim Baraka Nusantara, Cynthia Annisa (Icha), ada yang berangkat ke Desa Sembalun untuk sebuah kunjungan singkat dalam rangka mempersiapkan pembangunan Rumah Belajar Sankabira. Membaca cerita Icha, kamu pasti akan menemukan rasa sedih, kesal, haru, dan kagum seolah kamu adalah bagian dari masyarakat Sembalun. Satu hal yang pasti, Kopling sangat menantikan saat di mana Rumah Belajar Sankabira terealisasi!

Tanpa perlu panjang lebar lagi, yuk kita simak update dari Icha mengenai keadaan di Desa Sembalun!

————-

“Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk Bangsa Indonesia dengan cara Indonesia”

– Ki Hajar Dewantara

Ibu saya berulang kali bilang bahwa Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu memiliki keindahannya sendiri, namun sayangnya itu kurang terjaga dengan baik – sehingga mengikis keindahan yang harusnya bisa selamanya kita nikmati. Keindahan ini menurut ibu saya, tidak hanya terbatas terhadap keindahan alamnya saja, namun juga, manusianya. Tiap manusia Indonesia itu unik, memiliki caranya sendiri dalam menjalani hidup, berkembang, dan berinteraksi dengan sesamanya. Sama seperti, manusia-manusia yang sangat ramah dan rendah hati yang saya temui di Sembalun. Sorot mata mereka yang penuh harap dan kehangatan mereka ketika menyambut kedatangan saya dan ibu telah membuat saya jatuh cinta dengan mudahnya.

Saya mengunjungi Sembalun akhir September kemarin, tepat di akhir musim kemarau – walaupun banyak sisi bukit Pergasingan yang terbakar, namun tidak sedikit pun hal ini meresahkan warga sekitar. Mereka malah bahagia melihat bukit ini terbakar. Alasannya adalah karena saat Pergasingan terbakar, ini merupakan pertanda bahwa musim hujan akan segera datang. Sebagai orang yang lahir dan besar di kota selama 24 tahun, hal ini membuat saya kagum. Kagum akan kearifan lokal serta pengetahuan alam dan tanah air mereka yang menunjukan hubungan unik yang mereka jalin dengan lingkungan sekitar.

Berugak Pak Wathan

sembalun1

Menikmati Kopi Pahlawan di Berugak Pak Wathan (Sumber: Penulis)

Sambil berduduk santai di berugak (saung) milik Pak Wathan – saya, Pak Wathan, Bu Diah, ibu, dan Edison menikmati segelas Kopi Pahlawan yang diseduh sendiri oleh Pak Wathan. Jujur, ini pertama kali saya merasakan nikmatnya Kopi Pahlawan di tanah kelahirannya. Banyak topik yang kita bahas sambil lalu, seperti angin sepoi-sepoi yang semilir berhembus. Namun, sebuah hal menarik yang dilontarkan oleh Bu Diah membuat hati saya agak sedikit tergetar, “Di sini mbak sekolah-sekolah baru direnovasi atau dibangun ketika kita disorot oleh pihak luar, kalo kita nggak gitu ya mbak mana ada itu sekolah di Bilok Petung dibenerin…mana ada mbak. Sembalun ini juga lucu…Pemerintah sih mbak yang lucu, mungkin karena tempat kita ini terpencil, jadinya banyak guru bahkan dokter juga mbak yang ‘nakal’ dibuang kesini. Biar mereka jera katanya…cuma masa anak-anak kita yang dikorbankan? Masa orang tua kita yang dikorbankan? Masa masyarakat kita yang dikorbankan untuk membuat mereka jera?” – Saya hanya bisa tertegun diam.

Pak Wathan menambahkan, “Di sini itu mafia-mafia PNS banyak mbak…tinggal bayar, si calo ikut tes CPNS, pasti langsung 100% diterima. Jadi, ya saya nggak bingung juga kalau banyak guru atau dokter atau bahkan petugas pemerintah yang nggak kompeten…dan akhirnya dibuang kesini untuk didisiplinkan. Makanya, mbak…anak-anak muda Sembalun waktu itu pernah saya kumpulkan…ngobrol sana sini sampe akhirnya saya coba gerakkan mereka bahwa Sembalun hanya bisa dibangun oleh kita dan jika ingin maju kita semua harus ikut berjuang bersama…karena, pemerintah itu sibuk ngurusin hal lain, mending kita yang sibuk mengembangkan desa kita sendiri.” Mendengar itu saya hanya bisa mengangguk setuju – lalu saya bertanya, “Gurunya se-nggak kompeten apa, Pak?” Sambil mengaduk kopinya sendiri Pak Wathan menjawab, “Satu hari adalah satu orang ini mbak, keluarganya ngebayar calo buat bantu dia untuk ikut tes CPNS di Mataram…akhirnya dia keterima dan menjadi guru. Kebetulan dia kebagian untuk ngajarin matematika. Satu hari dia memberikan tugas ke murid-muridnya, ketika nilai sudah dibagikan, ada seorang anak yang merasa bahwa jawaban dia benar tapi disalahin. Akhirnya, anak ini membawa nilainya ke rumah dan bertanya kepada orang tuanya untuk dicek. Dan, ternyata memang jawabannya benar mbak. Besoknya si anak ini melaporlah ke si guru bersama orang tuanya…setelah dihitung ulang memang si anak ini benar, tapi karena gengsi si guru ini kelewat tinggi dia bilang, ‘Kalo saya udah bilang ini salah ya salah’ walaupun hasil hitungannya benar. Ya begitulah mbak…” Lagi-lagi saya tertegun, miris dan, bingung harus merespon apa.

Nonton Bareng di Desa Bilok Petung

Seperti yang sudah kita rencanakan, pada malam harinya kami mengadakan acara kumpul-kumpul pemuda dan nonton bareng di desa Bilok Petung – sekitar 20 menit dari Sembalun Lawang. Setelah Pak Wathan memperkenalkan saya dan ibu saya sebagai perwakilan dari Baraka Nusantara, kami disambut dengan sangat hangat oleh Kepala Desa Bilok Petung dan juga para pemudanya. Hal paling mengagumkan bagi saya adalah ketika empat orang pemuda memperkenalkan diri mereka sebagai pendiri balai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berdiri sejak tahun 2009. Empat pemuda ini memiliki gelar Sarjana Pendidikan dari salah satu universitas di Lombok, namun status mereka sebagai pendidik hanya diaku sebagai guru honorer – walaupun perjuangan mereka lebih berat dibanding pengajar dengan status PNS kebanyakan.

Salah satu dari mereka bercerita, “Di sini mbak, sebagai guru honorer ya…kami hidup dari hasil tani dan juga iuran bulanan murid-murid agar bisa makan dan juga menjalankan PAUD ini. Ya, kalo mbak bisa liat, hanya seperti ini mbak kondisinya…gedung ya nggak ada. Masih minjem Pak Kades hehe.” Kemudian saya bertanya, “Lho…pemerintah nggak peduli apa mas? Ini kan sudah berdiri dari tahun 2009” – Lalu dia menjawab, “Ya…masih dapet dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) sih mbak, cuma itu pun juga untuk gaji kita saja mbak. Bisa dibayangkan…kami hanya digaji Rp 350,000/3 bulan. Suka bingung kadang, mau dipakai sebentar juga habis. Beginilah mbak hidup kami, ingin sekali kami memajukan Sembalun…namun, apa daya…kami ini orang merdeka cuma kok rasanya tidak seperti tinggal di negara merdeka?” Mendengar keluhan itu, saya hanya bisa tersenyum kecil. Sepertinya Pak Wathan tahu kebingungan saya, lalu dia pun membantu saya menjawab, “Kalau kalian sendiri berpikir bahwa kalian merasa belum merdeka, ya itu masalah kalian. Karena, merdeka atau terjajahnya diri kita itu…hanya kalian yang bisa menentukan. Kalian sendiri lah yang bisa memerdekakan diri kalian dari penjajah yang ada di kepala kalian…”

sembalun2

Nonton Bareng di desa Bilok Petung (Sumber: Penulis)

*Di acara ini, bersama-sama kami menikmati sebuah travel series karya Andra Fembriarto yang berjudul Jalan-Jalan Men! yang kebetulan mengangkat perjuangan para petani kopi di Sembalun. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan diputarnya film “Denias: Senandung di Atas Awan” karya John de Rantau.

Desa 1000 Mesjid dan Kue Bantal

Keesokan paginya, Pak Wathan mengajak kami berkeliling ke desa adat Blek – untuk melihat keunikan arsitektur Sembalun di masa lalu, kemudian kami naik ke atas Bukit Selong untuk menikmati indahnya desa di lembah Rinjani ini. Menurut saya keindahan Sembalun tidak hanya terbatas pada keindahan alamnya…namun juga toleransi kegamaan mereka yang begitu kuat. Dari atas Bukit Selong, Pak Wathan mengajak saya untuk menghitung jumlah kubah Mesjid yang dapat terlihat, “Lihat ya mbak…di situ ada 1…2…3…4,5,6…nah itu yang ke 7 sama 8 lagi dalam proses pembangunan tuh…” Karena penasaran, saya bertanya, “Pak kenapa Mesjidnya mesti banyak banget sih? Bukannya 1 Mesjid yang sekalian besar aja gitu cukup ya?” Lalu beliau menjawab, “Mbak sama Ibu tahu tidak…Sembalun ini disebut sebagai desa 1000 Mesjid. Di sini, kami memiliki 7 aliran Islam yang berbeda. Tapi, indahnya…walaupun cara berdoa kami berbeda, toleransi kami sebagai warga Sembalun itu masih kuat. Contoh nih ya Mbak, misalnya Mbak mau bangun Mesjid baru dan butuh bantuan untuk mengecor fondasi…ya Mbak tinggal umumin saja nanti pake speaker di salah satu Mesjid, terus lihat deh, besok paginya setelah (sholat) Subuh pasti orang-orang dari berbagai kalangan pasti akan datang membantu, nggak peduli dari aliran agama apa dia berasal.” Ditemani oleh semilir angin, saya berandai-andai betapa indahnya jika Rumah Belajar Sankabira nantinya bisa menjadi tempat berkumpul semua masyarakat Sembalun dari berbagai aliran agama ini…bertukar ilmu dan cerita demi melestarikan indahnya kebudayaan bermasyarakat mereka.

sembalun3

Pemandangan dari atas Bukit Selong (Sumber: Penulis)

Lalu kami pun turun bukit dan berhenti sebentar di sebuah warung kecil yang dijaga oleh dua orang gadis remaja. Pak Wathan membelikan kami sebotol aqua dingin dan dua potong kue bantal (snek asli Sembalun yang berbentuk seperti nagasari). Sambil berjalan kembali ke mobil, saya bertanya pada Pak Wathan mengenai umur para penjaga warung itu, karena mereka masih terlihat sangat muda tapi mereka seperti sudah berkeluarga. Pak Wathan pun bercerita, “Mbak pasti kaget kalo saya bilang mereka itu masih sekitar 15-17 tahun. Salah satu dari mereka itu mantan murid istri saya (Bu Diah) di SMP Terbuka mbak. Dia kalo nggak salah sedang hamil anak pertama. Di sini begitu mbak, pernikahan anak – maksudnya di umur yang muda sekitar 15 tahunan ke atas itu wajar. Alasannya ya karena, menurut orang tua mereka…kebanggaan saja gitu mbak bisa menikahkan anaknya dan juga sudah saja begitu lepas beban mereka dalam membesarkan anak tersebut. Selain itu juga, karena di sini SMP hanya ada di Sembalun Lawang, jadi buat mereka yang kurang mampu…ya sudah mbak setelah SD selesai, mereka ya putus sekolah. Karena jarak yang ditempuh terlalu jauh kalo harus ditempuh dengan jalan kaki.

Saya kemudian bertanya mengenai apa itu SMP terbuka – sekolah di mana tempat Bu Diah mengajar. Pak Wathan menjelaskan bahwa SMP ini merupakan inisiatif pemerintah yang berfokus pada kegiatan praktek seperti bertenun. Namun, mirisnya beliau menambahkan, “…tapi, mbak muridnya sedikit. Guru-guru di sana suka kewalahan untuk cari cara guna menarik murid-murid agar mau masuk kelas. Mereka sudah lebih sibuk kerja di ladang dan sawah buat bantu orang tua mereka atau menikah, jadi minat belajar mereka kurang. Bu Diah dulu sampai pernah ngasih mereka uang jajan, beliin mereka jajanan pasar kayak snek-snek gitu …bahkan sampe beliin pulsa mbak. Bisa dibayangkan. Makanya mbak, kami semua berharap jika nanti Rumah Belajar Sankabira sudah jadi dan bisa digunakan…kami mau menggerakkan rasa ingin belajar itu lagi, kalau nggak, ya sayang sekali generasi muda Sembalun ini.” Pernyataan Pak Wathan ini telah meneguhkan hati saya bahwa pembangunan Rumah Belajar Sankabira harus tercapai dan berjalan demi mendorong semangat belajar para generasi muda di desa seribu Mesjid ini.

Rumah Belajar Sankabira

sembalun4

Sembalun (Sumber: Penulis)

Di akhir perjalanan singkat saya ini, Pak Wathan dan Edison mengajak saya untuk melihat site Rumah Belajar Sankabira yang terletak di kaki Bukit Pergasingan. Semesta memang memiliki caranya sendiri untuk mempertemukan orang-orang yang memiliki satu frekuensi – ketika Pak Wathan mengungkapkan impiannya untuk mengolah tanah ini menjadi sebuah Rumah Belajar berbasis alam, semangat saya langsung tersulut. Sebagai seorang pengajar, saya memang memiliki impian yang sama dengan Pak Wathan. Dan, memang itulah yang ada di kepala saya ketika Maryam meminta saya untung merancang kurikulum pendidikan di Rumah Belajar Sankabira. Sebuah ruang belajar yang tak bersekat – tak memiliki tembok beton dan menyatu dengan alam. Ruang yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Sembalun dari berbagai usia dan kalangan untuk bertukar pikiran dan ilmu mengenai tanah dan kebudayaan mereka – sarana pelestarian moral dan kearifan lokal Sembalun yang hampir punah. Serta ruang yang memberikan kesempatan bagi anak-anak Sembalun untuk mengeksplorasi alam dan mengikuti minat belajar mereka mengenai lingkungan tanpa ada batasan.

Impian ini sejalan dengan pendekatan pendidikan Reggio Emilia yang berfokus pada minat dan keinginan anak dalam mengeksplorasi lingkungan, komunitas, dan alam mereka. Sehingga pendidik berperan sebagai kolaborator dan fasilitator belajar yang mengarahkan minat dalam proses eksplorasi mereka nantinya. Kami juga memiliki mimpi agar Rumah Belajar Sankabira nantinya dapat membiayai dirinya sendiri. Dengan membudidayakan kemampuan para anak-anak muda serta orang tua murid di sekitar Rumah Belajar dalam menghasilkan kerajinan tangan yang dapat dijual.

Baraka Nusantara memiliki impian yang banyak dalam membantu desa di kaki Gunung Rinjani ini. Keindahan alam dan ketulusan hati para masyarakatnya telah membuat kami jatuh cinta. Melalui Kopi Pahlawan harapan kami dan para pahlawan kopi di Sembalun bersatu, demi mengumpulkan dana dalam merealisasikan pembangunan Rumah Belajar Sankabira. Secercah harapan yang semoga saja bisa menjadi awal dari berkembangnya kualitas pendidikan di desa ini. Terima kasih Kopi Keliling, Wujudkan.com, dan para donator atas dukungannya yang tak pernah putus dalam membantu kami. Semoga semesta terus melindungi kalian.

[LIPUTAN] Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015

$
0
0

Tidak terasa sudah seminggu berlalu sejak Kopi Keliling Arts & Coffee Festival (KACF) 2015 diadakan. Dengan persiapan yang memakan waktu beberapa bulan sebelum, acara KACF 2015 ini bisa dibilang acara terbesar yang pernah diadakan Kopi Keliling.

Mengambil tempat tiga lantai dari Mall Kuningan City yang berlokasi di bilangan Jakarta Selatan, KACF 2015 merupakan acara tahunan yang sekaligus menjadi penutup kegiatan Kopling setiap tahunnya. Seperti acara KACF tahun sebelumnya, di KACF 2015 ini juga Kopling melakukan kolaborasi dengan super banyak pihak untuk mengadakan 6 program acara!

Seperti apa keriaannya? Simak terus tulisan Kopling beserta gambar-gambar yang terekam dari layar Instagram!

DIVERSE Exhibition

Kalau sering pantengin timeline Kopling di media sosial, mungkin kamu sudah tahu kalau Kopling berkolaborasi dengan 7 kelompok seniman/ilustrator untuk menciptakan 7 instalasi seni yang (tetap) berbasis seni ilustrasi! Mengambil setiap huruf yang ada di kata DIVERSE, inilah karya-karya ketujuh kelompok seniman/ilustrator tersebut!

Sebagai seorang seniman, Muchlis Fachri (Muklay) tahu bahwa beban seorang seniman itu tidak hanya berhenti di memperkenalkan karyanya kepada masyarakat luas, tapi juga harus berhasil hidup dari karya-karyanya tersebut. Karena itu, menurut Muklay sangat penting bagi seniman, terutama yang masih baru mulai berkarya, untuk bisa memperkenalkan dan menjual karyanya kepada masyarakat dari berbagai kalangan. Itulah alasannya ia dan teman-temannya dari Saudara Jauh Art Initiative membuat (D)O A STORE.

Instalasi (I)NCLUSION dari Heimlo. Di sini Heimlo menggambarkan sebuah ruangan berisi burung-burung beterbangan, di mana seekor burung memerlukan sayap kiri dan kanan untuk bisa terbang tinggi. It’s all about about balance, not who’s right and who’s left behind.

A photo posted by Angela Kurniawan (@ngelangeli) on

Pada instalasi (V)ISIT, Rukmunal Hakim mengundang siapapun untuk ngobrol one-on-one dengannya. Sebagai seorang seniman yang (seringnya) bekerja sendirian, baginya studio tempat ia bekerja adalah ruangan yang steril. Mengambil konsep ruangan studio, Hakim mengajak orang asing untuk masuk ke dalam dunianya dan bercerita santai dan intim mengenai pengkaryaan.

A photo posted by Pin Cobra ! (@pincobra) on

Octo Cornelius menciptakan karya (E)QUAL dalam bentuk etalase. Di sini, setiap karya yang terdapat di dalamnya bisa dinikmati oleh siapa saja dari sudut pandang mana saja dengan kapasitas yang sama.

Berkolaborasi dengan Prasajadi Heru Lastiko dan Nady Azhry, Diela Maharanie membuat instalasi yang menyerupai teras (R)UMAH, di mana ia memamerkan beberapa merchandise di dalamnya dan siapapun boleh mampir untuk ngobrol-ngobrol dengannya.

A photo posted by Kopi Keliling (@kopikeliling) on

Sebagai ahli pembuat keramik, KAR Jewellery bekerjasama dengan Atelir TE dan Fitri Syamsun membuat karya (S)ELEBRASI untuk merayakan tanah sebagai bahan baku mereka dalam berkarya, tanah sebagai sumber kehidupan, dan tanah sebagai tanah air kita, Indonesia. Instalasi ini dibuat dalam bentuk jamuan makan Selebrasi yang menyajikan menu-menu khas Indonesia menggunakan peranti keramik dan dekorasi yang mereka buat sendiri. Siapapun bisa ikutan menikmati jamuan ini!

A photo posted by panji purnama putra (@jinpanji) on

Ini dia ke-16 karya (E)KSEMPLAR yang sebelumnya telah dikurasi oleh tim Kopling dan Grafis Huru-Hara dan telah dicetak menggunakan teknik sablon oleh Grafis Huru-Hara!

Catalyst Art Market 5

Di Catalyst Art Market 5 ini ada sedikit yang berbeda, karena selain menyajikan karya-karya dari seniman/ilustrator dan creative brands, untuk pertama kalinya juga Catalyst Arts menghadirkan tenant F&B! Selain itu, seperti biasa Catalyst Arts juga selalu menghadirkan beragam workshop seru yang bisa diikuti.

A photo posted by @chikifawzi on

A photo posted by 🙋 Citra Marina (@marinaesque) on

A photo posted by Resatio Adi Putra (@resatio) on

A photo posted by Mola (@molagoods) on

A photo posted by Eva Joewono (@evajoewono) on

A photo posted by wewocraft (@wewocraft) on

Bioskop Keliling 5

Ini dia pemutaran film kelima oleh Bioskop Keliling! Mengambil tempat di PIC Creative Room yang berjarak beberapa meter dari ruang utama KACF di lantai 2, Bioskop Keliling 5 melakukan screening selama tanggal 28 dan 29 dan menghadirkan 18 film karya 18 filmmaker muda Indonesia.

A photo posted by Ricky Bani Hakim (@rickybani) on

A photo posted by yayiyay (@yayiyay) on

Caffeine City

Apalah artinya acara Kopling tanpa kopi? Hehehe… Di KACF 2015 ada berbagai macam brand kopi lokal yang ikut meramaikan acara dengan caranya masing-masing. Pengunjung yang datang ke acara ini pun secara otomatis mendapatkan satu cangkir kopi hitam gratis dari Coffee on Wheels. Nggak cuma itu, para pengunjung juga bisa mengikuti dua workshop kopi yang diadakan, yaitu coffee tasting dan Aeropress.

Puppet Show

Kopling tentunya nggak lupa kalau hari Sabtu dan Minggu itu bagi sebagian orang adalah waktunya untuk kumpul dengan keluarga, apalagi buat mereka yang sudah punya anak. Di KACF 2015 ini Kopling bekerjasama dengan Puppetaria dan Rabbit Hole Indonesia untuk menghadirkan cerita-cerita anak dalam bentuk pertunjukan boneka dan dongeng untuk menghibur anak-anak.

A photo posted by Njienjoy (@njienjoy) on

Tabik!

Satria Ramadhan Management menyajikan panggung musik yang berisi berbagai band lokal dari berbagai genre untuk menghibur para pengunjung di kala hari kian larut. Seru!

A photo posted by Kopi Keliling (@kopikeliling) on

 

Kurang lebih demikianlah keriaan saat acara KACF 2015 lalu. Kopling mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kuningan City yang sudah memberikan tempat untuk mengadakan acara, juga kepada para media partner atas dukungannya mempromosikan acara. Terima kasih juga untuk semua yang berpartisipasi di acara KACF 2015, mulai dari peserta pameran, seluruh tenant dan para pengajar workshop Catalyst Art Market 5, para filmmaker di Bioskop Keliling 5, pengisi program Puppet Show dan para band yang mengisi panggung KACF 2015! Tentunya Kopling juga mengucapkan terima kasih sangatttt banyak untuk kamu semua yang sudah menyempatkan diri mampir ke acara ini. Tanpa kalian semua acara ini nggak akan terlaksana.

Buat kamu yang belum sempat mampir dan masih penasaran seperti apa acaranya, silakan langsung cari hashtag #KACF2015 di Instagram ya!

Sampai jumpa tahun depan!

Kinosaurus, Ruang Menonton Alternatif di Jakarta

$
0
0

Ada satu lagi ruang seru yang baru aja dibuka di Jakarta! Berlokasi di bilangan Kemang Raya, ruang bernama KINOSAURUS ini merupakan sebuah microcinema yang hadir sebagai ruang menonton alternatif di Jakarta. KINOSAURUS memiliki program pemutaran berbagai film, baik film panjang, film pendek, film animasi dan lainnya; bekerjasama dengan berbagai pembuat film baik dari Indonesia maupun mancanegara, dan berbagai pihak pendukung lainnya seperti Kolektif, Institut Francais d’Indonesie, British Council, Swedia-Sveriga, Netpac Asia (Network for Promotion of Asian Cinema).

Nah, mulai Desember 2015, serangkaian program film- film akan diputar di sini setiap akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu, semuanya terbuka untuk umum! Selain pemutaran film, KINOSAURUS juga membuka kesempatan untuk kegiatan lokakarya, private screening, press gathering, pertunjukan musik akustik dan lain sebagainya. Buat yang tertarik, silakan langsung aja mampir ke Jalan Kemang Raya (di belakang Toko Buku Aksara). KINOSAURUS berbagi ruang dengan kedai kopi Ruangseduh, studio seni Ganara Art Space, dan laboratorium film Lab Laba Laba.

Untuk melihat informasi seputar jadwal pemutaran film dan judul film yang diputar, langsung aja follow Instagramnya di @kinosaurusjakarta dan @kolektiffilm!

Screen Shot 2015-12-15 at 8.40.36 PM

Screen Shot 2015-12-15 at 8.40.42 PM

Screen Shot 2015-12-15 at 8.40.30 PM

Foto: dokumentasi pemilik.

Viewing all 922 articles
Browse latest View live