Quantcast
Channel: Kopi Keliling
Viewing all 922 articles
Browse latest View live

[KACF 2015] Catalyst Art Market 5

$
0
0

Seperti yang sudah diumumkan sebelumnya di artikel tentang keseluruhan acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival (KACF) 2015, Kopling bersama dengan Catalyst Arts akan mengadakan program Catalyst Art Market Volume 5. Di acara (pasar seni low brow terbesar di Jakarta #tsahelah) ini akan ada puluhan seniman/ilustrator dan creative brands yang menyajikan beragam original artworksart prints, dan art merchandise yang pastinya keren-keren, serta akan ada berbagai workshop kreatif yang bisa kamu ikuti!

Art Market

Setelah melalui proses open call yang diadakan sejak beberapa bulan lalu, akhirnya telah terkumpul nama-nama yang akan berpartisipasi di Catalyst Art Market 5 tanggal 28-29 November mendatang di Kuningan City, Jakarta. Mereka adalah:

Angela Dios | Arief Witjaksana | Arya Mularama | Atreyu Moniaga | Aufa Aqil Ghani | Bagus Priyo | Bea Ariani | Chike Tania | Citra Marina | Derau | Ultramanminmun | Dinan Hadyan | Dini Kartika | Eko Meinanto | Galih Sakti | Ginobeeyoo | Hari Prast | Ivanna Cerella | Lidia Puspita | Liunic | Loredanzo x Ugagoo | M. Dandi | Maskrib | Nadira Julia | Nengiren | Nita Amelia Junus | Nugraha Pratama | Obie | Patrice Ganda | Ravi Manthovani | Renata Owen | Resatio Adi Putra | Rizki Katamsi | Roompoetliar | Sandy Lee | Sarah Sofia | Sarkodit | Stephanie Priscilla | Utin | Wickana Laksmi Dewi | 3.4 Art Decorative Project | bits and bobs | Bollu | By Fika Julia | Cemprut | Heimlo | Hey Hello | Hubble Scoop Creamery | Kamalika Artprints | KAR Jewellery | Kirain Studio | Nerdmob Inc | Nrsimha | Red Oak | Sejenak Collective Brand | Suddenly | Tomodachi Studio | Wonder Inc | Yashits

Creative Workshops

Workshop dan art market adalah kegiatan di Catalyst Art Market yang nggak bisa dipisahkan. Jadi, sambil ngeliat-liat beragam karya dan art merchandise yang keren-keren, kamu juga bisa langsung mencoba belajar cara membuatnya sendiri! Seru kan? Ada dua jenis workshop yang bisa kamu ikuti, register dan on the spot. Sesuai namanya, register berarti kamu harus daftar dulu sebelum hari H, dan on the spot berarti kamu bisa langsung daftar di tempat saat kegiatan berlangsung.

Buat pemanasan, yuk diintip dulu macam-macam workshop-nya:

28 November

1. Workshop Shibori bersama Eva Joewono
2. Workshop Kolase bersama Resatio Adi Putra 
3. Workshop Bookbinding bersama Mei Suling 
4. Workshop Sablon Film bersama Mola Goods (on the spot)
5. Workshop Leather Works bersama Nerdmob 
6. Workshop Kaligrafi bersama Kaligrafina 

29 November

1. Workshop Watercolour bersama Varsam Kurnia 
2. Workshop Watercolour bersama WeWo 
3. Workshop Sablon Film bersama Mola Goods (on the spot)
4. Workshop Bookbinding bersama Mei Suling 
5. Workshop Shibori bersama Eva Joewono 
6. Workshop Pop Your Penguins Up bersama Sandy Lee (on the spot)

Kopling akan bahas lebih lanjut satu per satu para seniman/ilustrator dan creative brands yang berpartisipasi di Catalyst Art Market 5 serta para pengisi workshop-workshop seru di atas di artikel terpisah. Atau kalau kamu mau nanya-nanya terlebih dahulu, silahkan kirim email ke catalystartmarket2015@gmail.com.

Jadi, tetep pantengin website Kopling ya!

CAM-5_General_Web

 

 

Catatan: nama tenant dan pengisi workshop dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.


Chameleon Pens, Satu Spidol untuk Beragam Gradasi Warna

$
0
0

Di antara alat atau bahan dan media lukis atau gambar yang paling sering mendapat sentuhan teknologi adalah alat dan bahannya. Teknologi masuk dari alat gambar untuk memudahkan kita membuat gambar. Apalagi yang kita gambar tak mungkin hanya satu objek saja. Satu hari kita mungkin menggambar tubuh, keesokan harinya mungkin kita ingin menggambar tanaman atau bangunan dengan gaya realis.

Masalah dari gambar tersebut adalah warna. Pilihan warna harus hati-hati untuk sebuah objek, karena cat yang biasa kita pakai sekalipun terkadang belum bisa memenuhi warna yang kita inginkan. Kembali ke teknologi yang masuk ke alat gambar, baru-baru ini ada spidol yang memudahkan kamu untuk mewarnai.

the-chameleon-pen-4

Namanya Chameleon Pens. Sesuai dengan namanya, kamu bisa mengatur warna yang akan keluar dari spidol ini. Jadi, hanya dengan satu spidol kamu bisa memberikan gradasi warna pada objek yang kamu buat. Misalnya, kamu mewarnai objek dengan warna biru, maka Chameleon Pens akan menawarkan warna-warna biru pilihan. Spidol ini akan memudahkan kamu mewarnai tanpa harus mengganti ke spidol lain untuk membuat gradasi. Praktis banget!

Screen Shot 2015-11-02 at 12.33.54 AM

Tutup spidol menandakan indikator warna spidol tersebut. Chameleon Pens memiliki ujung pena yang bisa diganti dan tinta spidol yang bisa diisi ulang. Spidol ini benar-benar memanjakan kamu dalam menggambar. Cara kerjanya yang efektif dan masih terbilang langka lah yang membuat harga spidol ini mahal. Kamu harus merogoh kocek kurang lebih $80 untuk bisa memiliki sebanyak 20 spidol. Sedangkan untuk satu set full (50 spidol), harganya sekitar $190. Gimana menurut kamu? Simak video berikut untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana cara memakai Chameleon Pens ini.

Memang, saat ini kita semakin dimudahkan dengan peralatan yang ada. Tapi, untuk menciptakan gambar yang bagus bukan hanya lahir dari alat saja, melainkan ada faktor pengalaman dan keterampilan.

Jadi, jangan lupa untuk terus berlatih ya!

Catalyst Art Market #5 – Artist Lineup pt.1

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa seniman/ilustrator yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Liunic

liunic on things5

Liunic adalah sebuah projek art & craft oleh kakak beradik @liunic dan @owiliunic. Projek ini berisi banyak benda-benda lucu yang sepertinya tidak kamu perlukan tapi ingin dimiliki.

PS: semua karya di Liunic dibuat dengan penuh perasaan.

2. Obie

E78A0099-7D6E-4A8E-AECD-86F167257876

Dewi Tobing (Obie) adalah seorang graphic designer dan visual artist yang berasal dari Samarinda. Di tahun ini ia baru saja tamat dari Universitas Kristen Petra di Surabaya. Karya-karya yang dihasilkan Dewi semuanya berhubungan dengan kehidupan manusia yang berada di sekitar kita dan dari pengalaman sehari-hari. Kaya yang Dewi tampilkan semuanya adalah berwarna hitam putih dan abu-abu, karena warna warna itu merupakan warna favorit Dewi. Menurut Dewi suatu karya seni tidak butuh sesuatu yang terlalu banyak warna dan ribet, yang penting makna yang terkandung di dalamnya dan orang dapat menikmati karya yang ditampilkan.

3. Patrice Ganda

IMG_1988

Patrice Ganda adalah seniman asal Swiss yang menyukai teknik screen printing dan memutuskan untuk mencetak karya lewat medium kolase, sold aged wood, dan kertas. Setiap aspek dari karya-karyanya menceritakan sebuah kisah tanpa ada detail yang terlewat. Jadi, perhatikan baik-baik karyanya dan kamu akan terkejut ketika menemukan kisah-kisah kecil yang tersembunyi di setiap pojok dan latar belakang.

4. Wickana Laksmi Dewi

Artprint-Ghibli

Wickana Laksmi Dewi adalah seniman visual yang suka membuat karya-karya sureal, penuh metafora, dan cantik. Sebagian besar karyanya merupakan penggambaran perasaan dan emosinya yang paling dalam. Dalam berkarya, ia menggunakan teknik menggambar digital dan manual, seperti pensil dan cat akrilik. Di samping mendapatkan inspirasi dari kehidupan sehari-hari, Wickana juga sering mendapatkan inspirasi dari foto-foto lama, manuskrip tua, dan cerita dongeng.

5. Chike Tania

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Berawal dari kesukaannya terhadap ilustrasi dan monster, Chike Tania mengaplikasikan berbagai ilustrasi bertema monsternya dalam berbagai produk. Dari toys, postcard, pencil case, notebook, hingga tas, tiap produknya dihiasi ilustrasi monster lucu dimana tiap monster memiliki ceritanya masing-masing.

Catalyst Art Market #5 – Creative Brand Lineup pt.1

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa brand kreatif yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Hey Hello

bufff

Sebuah jalan hidup yang diyakini sejak 2012 memutuskan untuk menjalaninya, karena menyenangi sesuatu yang dihasilkan oleh kedua tangan ini sehingga menghasilkan sebuah gambar-gambar yang diambil dari keseharian dan lebih ke doodle art. Digambar secara manual/sketch lalu diaplikasikan ke sebuah produk masa kini untuk memenuhi kehidupan yang dijalani. Tinggal di pinggiran ibukota di kota kelahiran kota TANGERANG – INDONESIA.

2. Suddenly

bwing duo2

Suddenly adalah lini jewelry bertema dark yang diciptakan oleh Smokie dan Grim. Kami mendesain berbagai jewelry items buatan tangan yang bahan-bahannya sebagian besar terbuat dari tulang, tanduk rusa, raw gemstones, dan kayu. Setiap produk yang kami buat sangatlah unik karena didesain dan dibuat dengan detail berkualitas tinggi. Rasakan kegelapan di hidupmu lewat salah satu perhiasan unik kami!

3. Tomodachi Studio

headpiece

Sebagai sebuah rumah ilustrasi yang didirikan oleh 3 orang ilustrator, yaitu Basith Ibrahim, Kemas Acil, dan Ikhwan Gani, Tomodachi Studio menjadi tempat singgah para ilustrator muda yang ingin belajar dan sharing kemampuan dalam bidang illustrasi. Tomodachi Studio juga mengerjakan pekerjaan ilustrasi & animasi secara profesional.

4. Heimlo Studio

Heimlo 03

Heimlo adalah studio desain multi-disiplin dari Indonesia. Sejak tahun 2013, Heimlo mulai mengembangkan produk yang berfokus pada alat-alat tulis dan mainan yang mendidik untuk anak-anak. Lewat kombinasi tema lokal yang unik dari Indonesia dan gaya ilustrasi kami, Heimlo menawarkan desain yang playful dan segar untuk semua orang.

Mural Warna-Warni Menghiasi Musim Hujan yang Kelabu

$
0
0

Setelah mengalami cuaca panas selama berbulan-bulan, akhirnya Jakarta (dan sekitarnya) diguyur hujan semalam. Beberapa wilayah kabarnya hanya mendapatkan porsi hujan sedikit, tapi sebagian cukup menikmati cuaca adem yang sudah lama nggak dirasakan. Mungkin musim hujan sebentar lagi datang?

Musim hujan memang identik dengan suasana sendu dan kelabu. Waktu yang tepat bagi seseorang untuk duduk termenung di sebuah cafe atau rumah memandang jalanan setapak di luar yang diguyur oleh air hujan.

Tapi, apakah harus selalu begitu?

2E09E4FA00000578-3300242-The_project_was_inspired_by_South_Korea_s_culture_of_emphasizing-a-73_1446469831513

Di Korea Selatan, sebuah tim desainer bekerjasama dengan Pantone untuk menciptakan nuansa hujan yang warna-warni dan menyenangkan di jalan. Mereka menyulap kota metropolis Korea Selatan yang tadinya bernuansa abu kelabu saat hujan di mana sebagian besar masyarakatnya jadi malas keluar dan memilih untuk bersantai di rumah menjadi sebuah projek seni jalanan seru yang disebut sebagai “Project Monsoon”.

Dengan menggunakan cat hidrokromik yang tidak akan terlihat kecuali dibasahi, tim tersebut membuat mural yang menggambarkan kehidupan laut dengan warna-warna cerah dan ceria di berbagai jalanan di Korea Selatan.

2E09E4F200000578-3300242-Raining_whales_and_fish_The_streets_of_Seoul_were_transformed_by-a-71_1446469831435 2E09E50800000578-3300242-Images_of_multi_coloured_whales_turtles_and_fish_converted_grey_-a-67_1446469831227

Sesuai dengan namanya, “Project Monsoon” dibuat untuk memperingati angin muson tahunan yang membuat kota tersebut diguyur hujan selama kurang lebih tiga minggu berturut-turut dalam rangka menyambut musim hujan.

Projek ini terinspirasi dari budaya Korea Selatan yang menekankan pentingnya aliran sungai. Mural yang dibuat pun memanfaatkan fitur topografi Korea yang menghasilkan aliran dan genangan-genangan air hujan di setiap jalan agar jalanan terlihat sangat berwarna dan hidup.

Sekarang, tidak ada alasan lagi untuk diam di rumah saat hujan turun kan?

Catalyst Art Market #5 – Artist Lineup pt.2

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa seniman/ilustrator yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Atreyu Moniaga

Kabar-Burung-A3

Atreyu adalah seorang illustrator yang menggambar dengan – kebanyakan – menggunakan cat air. Ia terinspirasi dari berbagai hal baik kehidupan, film, lagu maupun hal-hal yang terkadang tidak terlalu penting. Di samping menggambar, Atreyu juga senang ngobrol dan main tebak-tebakan.

2. Bea Ariani

Mini Coloring Book_Preview_01

Bea Ariani Putri saat ini bertempat tinggal di Jakarta, Indonesia. Lahir pada tanggal 9 September 1989, namun tinggi badannya tidak berkembang sedari dulu. Ia adalah seorang ilustrator yang memiliki kecanduan mengumpulkan pakaian dalam. Kebanyakan dari karyanya berhubungan dengan makanan dikarenakan kecintaannya terhadap kuliner.

3. Angela Dios

IMG_0054

Angela Dios adalah seorang ilustrator asal Padang yang karya-karyanya kebanyakan menggunakan cat air. Eya, panggilan akrabnya, sehari-hari terinspirasi dari outfit di majalah atau website. Namun ia juga suka menggambar makhluk-makhluk kecil seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan.

4. Ravi Manthovani

sagara_appliedgraphic_mindwanderer

Ravi Manthovani atau Ravi adalah penggemar kolase yang sudah menekuni seni tersebut dari tahun 2014. Berawal dari submisi kampus, ia menemukan bahwa kolase adalah suatu hal yang unik, karena menurutnya kolase bukan hanya sekedar memotong dan membuat suatu karya, tetapi juga menyisipkan pesan tersembunyi di balik itu hanya dengan bermodalkan potongan gambar yang pada awalnya mempunyai cerita masing-masing. Ide karyanya selalu datang dari lingkungan sekitar, namun ia lebih tertarik untuk menyinggung konflik sosial sebagai prioritas utamanya dalam berkarya. Hal yang menginspirasinya untuk terus berkarya adalah seniman kolase di Indonesia seperti Resatio, Karin Josephine, dan seniman kolase dunia seperti John Stezaker, John Clowder, dll yang memotivasinya untuk terus berkembang.

5. Nita Amelia Junus

nita amelia

Nita Amelia Junus senang menangkap hal-hal di keseharian melalui pensil, warna, air, dan tinta yang dituangkan ke dalam sketsa dan doodling tentang ingatan masa kecil, mimpi, momen, perasaan, dan waktu. Ia tidak berkomunikasi melalui kata-kata, tapi lewat garis sketsa dan sentuhan palet warna yang sederhana.

Catalyst Art Market #5 – Creative Brand Lineup pt.2

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa brand kreatif yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. KAR Jewellery

Screen Shot 2015-11-04 at 1.43.48 AM

Eksplorasi dan memaknai kembali material dalam pembuatan perhiasan adalah inti dari KAR. Setiap item yang dibuat sangat unik, personal, namun cocok untuk dikenakan ke mana saja dan sangat tematis di setiap musimnya. KAR adalah brand perhiasan yang berfokus pada keramik sebagai material utamanya dengan menggunakan kombinasi material lainnya.

2. Nrsimha

image2

Nrsimha adalah brand lokal yang berbasis di Jakarta dan berdiri sejak 2012. Nrsimha menyediakan artwork dengan ilustrasi buatan tangan menggunakan teknik cross-hatching, cat air, dan pointilisme. Saat ini Nrsimha sedang mengerjakan Edisi Endemik untuk membangun kesadaran akan hewan-hewan langka yang hanya terdapat di pulau-pulau di Indonesia.

3. Cemprut Indie Kraft

mustasiyo

Cemprut Indie Kraft adalah brand lokal asli Indonesia yang sebagian besar memproduksi plushie sejak tahun 2007. Setiap item-nya merupakan buatan tangan yang penuh cinta, sangat terbatas, dan berbeda satu sama lain. Setiap item memiliki nama masing-masing yang merupakan nama tradisional Indonesia, kebanyakan diambil dari Bahasa Jawa, seperti Karyo, Sapto, Patmi, Warni, Tentrem, dan lainnya. Saat ini teman-teman Cemprut dapat mengadopsi item-nya secara online dan di beberapa toko craft di Indonesia. Biasanya Cemprut hanya memproduksi sekitar 150-300 buah dalam sebulan yang di-upload satu atau dua kali dalam sebulan. Cemprut menggunakan istilah “adopsi” karena tidak pernah benar-benar menjualnya. Cemprut hanya mengijinkan teman-teman yang benar-benar mencintai dan mau merawat untuk mengadopsi, karena plushie dan apapun yang dibuat oleh Cemprut sudah dianggap seperti anak sendiri, dan setiap kali Cemprut meng-upload plushie selalu disebut sebagai hari “lahiran”.

4. By Fika Julia

FikaJulia_HomeLiving

Fika Julia adalah seorang desainer kain lulusan Birmingham City University, Master of Textile Design yang pernah berkolaborasi dengan Sancayarini di Swarnafest 2014 di Denpasar, Bali. Saat ini, ia bekerja sebagai dosen paruh waktu untuk mata kuliah Fashion Textile I di BINUS Northumbria School of Design. Terinspirasi oleh kain tradisional Indonesia, koleksi pola pertamanya yang diluncurkan saat MA Fashion Show, Vision for the Future di Birmingham City University dan ‘Summer Sumba Series’ Scarfs Exhibition di Suar Art Space bercerita tentang kain tenun tradisional dari Sumba yang terkenal.

[KACF 2015] DIVERSE Exhibition: Do A Store

$
0
0

DO jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia adalah “melakukan sesuatu”, sementara STORE memiliki arti “toko”. Do A Store bila digabungkan akan memiliki arti “membuat sebuah toko”, tetapi jika DOA digabung juga memiliki arti sebuah doa atau harapan bagi kaum muda yang ingin menjadi seorang seniman. Tidaklah mudah bagi seorang seniman untuk dapat mendekatkan atau memperkenalkan karyanya ke publik, terutama kolektor, apalagi jika seniman tersebut masih baru memulai karier di dunia seni rupa. Sebagai awal mula, seniman harus mendekatkan dan memperkenalkan lebih dulu karyanya ke calon konsumen dengan membuat beragam merchandise.

Berangkat dari konsep tersebut, Muchlis Fachri bersama dengan ketiga temannya dari kelompok seni Saudara Jauh Art Initiative memutuskan untuk membuat pameran instalasi seni dalam bentuk sebuah toko bernama “Do A Store”, berisi karya yang dapat dikoleksi untuk publik dari segala kalangan.

Do A Store akan menjadi toko “berjalan” yang menjadi tempat bertemunya para pembeli dan penjual, dalam hal ini adalah seniman dan publik penikmat seni. DO, yang bila berada di tangga nada adalah tangga nada pertama, juga menjadi filosofi pameran ini yang berarti proyek ini merupakan tonggak awal seniman sebagai individu maupun secara kelompok untuk bisa memperkenalkan apa yang bisa dibuat dan dijual agar menjadi salah satu sumber perekonomian seniman untuk bisa tetap survive menekuni bidang seni visual.

SOCMED-700px---artist-typo-D

Periode Pameran
28-29 November 2015

Artist Talk
28 November 2015

Tempat
Kuningan City, Jakarta

Tentang seniman

Muchlis Fachri, yang akrab dipanggil Muklay, adalah seniman kelahiran Jakarta. Ketertarikannya terhadap seni visual muncul sejak ia mengambil kuliah di Universitas Negeri Jakarta. Selain berkarya secara pribadi, Muklay juga merupakan founder dari Junk Not Dead, sebuah brand yang aktif menjual art merchandise. Ia dan teman-temannya juga mendirikan inisiatif seniman kolektif yang berasal dari berbagai latar belakang seni visual dan kota, yaitu Saudara Jauh Art Initiative.

Bersama dengan ketiga temannya yang tergabung dalam Saudara Jauh Art Iniatiative, yaitu Mustafa Kamal Syahputra, Riezky Putra, dan Sarah Fidiyanti, Muklay dan kawan-kawan akan merespon huruf “D” dari pameran DIVERSE.


Catalyst Art Market #5 – Artist Lineup pt.3

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa seniman/ilustrator yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Abusedmember

abusedmember

Dinan Hadyan, atau lebih dikenal dengan Abusedmember, senang berkarya seni dalam bentuk portret figur-figur yang memiliki arti signifikan pada dirinya dan mengkonstruksikannya bersama simbol-simbol pribadinya sehingga dapat menyampaikan gagasan yang dimilikinya. Sebagai salah satu dari sekian banyak penggemar kultur populer Korea (K-pop), ia telah mengimplementasikan portret-portret performer K-pop dalam karya seninya sebagai salah satu simbol yang ia gunakan. Karya yang dihasilkan dieksekusi menggunakan teknik cat air yang baginya dapat menampilkan karakter yang ringkih dan halus namun juga kuat dan berani di saat bersamaan.

2. Stephanie Priscilla

Screen Shot 2015-11-04 at 3.27.36 PM

Stephanie Priscilla Tedy berkarya sebagai ilustrator dan animator. Saat ini ia sedang bekerja di studio Singapura. Karyanya konon seringkali berbau fantasi dan terlihat seperti ilustrasi anak-anak yang terpengaruh dari sang legendaris Mary Blair dan seniman-seniman dari Perancis.

3. Ultramanminmun

Screen Shot 2015-11-04 at 3.28.41 PM

Ultramanminmun a.k.a Dian Suci Rahmawati adalah ilustrator yang kebanyakan karyanya menggunakan figur diri sendiri sebagai model yang diilustrasikan. Selain kebanyakan berasal dari pengamatan dan pengalaman pribadi, Dian juga menciptakan karakter tokoh bernama Kanjyeng yang merepresentasikan kepribadian yang berkeinginan untuk memiliki kedudukan tinggi, malas, dan gemar berangan-angan tanpa melihat kemampuan. Ilustrasinya cenderung hitam putih dengan fokus pada bahasa tubuh dan pose. Selain menggunakan drawing pen di atas kertas, Dian juga kerap menggunakan acrylic dan kanvas.

4. Galih Sakti

image1

Galih Sakti adalah seorang pekerja seni yang mendalami berbagai medium berekspresi, dan lukisan adalah salah satu di antaranya. Karyanya hadir atas usaha untuk mengabadikan keindahan yang kerap ditemui dalam keseharian maupun khayalan. Seni tradisional dan kearifan Indonesia merupakan tambang yang tak habisnya ia gali.

5. Nadira Julia

Art print 4

Nadira Julia (Jakarta, 1993) adalah pelukis dan pekerja visual yang kini tengah menetap di Bandung. Dalam melukis ia banyak dipengaruhi oleh pendekatan realistik Gottfried Helnwein. Saturasi warna yang dingin mewarnai dunia visualnya yang kontras dan punya nuansa gelap – terang ekstrim, menandai unsur pengaruh lain dalam ungkapan dramatik a la buku komik. Ia banyak juga bekerja melalui medium gambar, baik itu dalam pensil, cat air, gouache, pena, maupun tinta. Alih-alih mengikuti satu narasi identitas tertentu, sebagai bagian dari generasi baru yang hidup di bawah arus Metamodern dan digital culture, muatan humor satirik dalam arus informasi keseharian juga turut menjadi bagian dari olahan-olahan visualnya.

Surga Pencinta Kopi dan Buku di Berbagai Belahan Dunia

$
0
0

Menurut Kopling, orang yang suka membaca buku adalah salah satu orang beruntung di dunia. Ketika mereka merasa hidupnya lagi membosankan, yang perlu dilakukan cukup memilih satu buku, membaca isinya, dan seketika itu juga ia tenggelam di dunia yang berbeda. Rasanya permasalahan bisa langsung hilang seketika.

Beberapa orang mungkin lebih senang membaca buku di rumah, atau saat pergi berlibur dan menyepi ke suatu tempat, entah itu gunung, pantai, maupun pedesaan indah. Tapi, kalau tidak punya waktu banyak untuk berlibur, sebenarnya cafe juga bisa menjadi tempat yang seru untuk membaca buku, apalagi kalau di cafe tersebut juga menyediakan ratusan buku yang bisa kita pilih!

Kali ini Kopling akan ajak kamu jalan-jalan untuk melihat cafe maupun coffee shop yang seru untuk membaca buku.

 

Literati Cafe

seattle-food-105

(sumber: epicureanadventureteam.wordpress.com)

Berlokasi di Los Angeles, kamu bisa melihat foto-foto hitam putih para tokoh sastra serta beragam poster sampul buku-buku terkenal di dinding.

Nomad Books

IMG_1234

(sumber: blogspot.com)

Toko buku ini memiliki cafe yang berlokasi di antara lemari-lemari buku. Kamu bisa ngopi sambil memilih buku apa yang ingin kamu nikmati sore nanti.

Books for Cooks

Books for Cooks

(sumber: media.cool-cities.com)

Sesuai dengan namanya, bookstore cafe yang berlokasi di Notting Hill ini memang ditujukan untuk mereka yang hobi masak, mulai dari level pemula sampai yang sudah ahli. Menu yang terdapat di cafe ini diganti setiap harinya dan mulai buka dari jam 12 sampai makanan habis.

Shakespeare and Company Cafe

80f80715-5e63-4372-a6ba-d47116d01ace-bestSizeAvailable

(sumber: theguardian.com)

Shakespeare and Company adalah nama yang nggak asing lagi di telinga para pencinta buku. Tidak diragukan lagi, tempat ini merupakan toko buku legendaris yang sangat terkenal di Paris, atau bahkan seluruh dunia. Sejak Oktober kemarin, Shakespeare and Company tidak hanya menjual buku tapi juga membuka cafe bersama dengan mitranya Bob’s Bake Shop. Wah!

 

Feature image: theseventyfifth.com

Catalyst Art Market #5 – Creative Brand Lineup pt.3

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa brand kreatif yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. bits & bobs

kipas ig

Berdiri sejak Januari 2015, bits & bobs adalah sebuah toko craft yang sangat segar. Brand ini menciptakan beragam item kreatif menggunakan ide-ide orisinil dan permainan kata-kata, dengan harapan dapat menyinggungkan senyuman di wajah seseorang yang melihatnya.

2. Sejenak Collective Brand

wrappingpaper1

Sejenak Collective Brand, salah satu brand lokal domisili Kota Bandung yang badannya sendiri berdiri dari total sepuluh ilustrator dengan bidang dan gaya yang berbeda-beda. Nama sejenak sendiri diambil dari pengartiannya secara garis besar, yang secara transparan berkaitan dengan perihal waktu yang singkat, sebentar saja dan muncul pada suatu waktu tertentu. Kami sebagai brand yang menjadi media pengkaryaan anggotanya ini muncul terspesialisasi pada acara-acara pasar seperti Catalyst Art Market sendiri. Dengan satu konsepsi yang menyampaikan usaha kami dalam mendatangkan Seni lebih dekat ke publik dan masyarakat muda kini, memanfaatkan budaya juga produk-produk familiar yang digunakan anak muda masa kini. Pop Culture dan bright color schemes menjadi bahasa visualnya secara garis besar.

3. Kamalika Artprints

cushion (4)

Lahir dari buah tangan dan pikiran Winarti Handayani, Kamalika Artprints memproduksi ilustrasi buatan tangan yang dicetak di kartu ucapan, wall-art, tas, tote, dan pouch. Dengan gaya khasnya yang meleburkan garis antara kenyataan dan imajinasi, dan menyertakan tema-tema yang penuh mimpi seperti anak-anak dalam kostum binatang, Kamalika Artprints ditujukan untuk mengulik sisi whimsical khas anak-anak di dalam diri seseorang. Kamalika berarti “teratai kecil” dalam bahasa Sansekerta. Seperti halnya bunga teratai yang mekar dengan sangat indah dari lumpur, Kamalika Artprints tumbuh setelah melewati pengalaman dan tantangan yang membuat hidup semakin terasa lebih indah, dengan sentuhan seni. Pertama kali memekarkan kelopaknya di tahun 2011 setelah upaya keras bertahun-tahun, Kamalika Artprints adalah perwujudan cinta yang menggabungkan sisi seni dengan fungsi. Kamalika Artprints berfokus pada ilustrasi buatan tangan yang penuh warna-warni dan sebagian besar dibuat menggunakan cat air dan pensil. Metode ini dipilih agar dapat menguak lebih banyak kepribadian. Dan karena gayanya sangat terpengaruh akan alam dan terinspirasi dari keajaiban pikiran seorang anak kecil, kamu akan melihat kejanggalan yang menarik di setiap karya-karyanya! Setiap produk Kamalika Artprints dibuat di daerah Pasar Minggu, Jakarta, dengan sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang berasal dari Indonesia.

4. Wonder Inc

Wonderinc_Foto Contoh Produk

Wonder Inc diawali dari ketertarikan pendirinya terhadap storytelling, ilustrasi, dan produk handmade. Wonder Inc senang membayangkan sesuatu, berkhayal bagaimana cerita si ini atau si itu, dan membayangkan hal-hal yang mereka sukai, dan sebagainya. Pippin senang makan pistachio, dan Bruno senang foto-foto. Hal-hal itulah yang kemudian kami tuangkan ke dalam produknya.

Catalyst Art Market #5 – Artist Lineup pt.4

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa seniman/ilustrator yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Hari Prast

IMG-20151104-WA0016

Bagi Hari Prast, ilustrasi adalah motor untuk mimpi dan visinya. Memiliki latar belakang sebagai art director selama bertahun-tahun membantunya eksplorasi beragam cara dalam membuat ilustrasi. Saat ini ia bekerja sebagai ilustrator, comic artist, dan idea generator sementara pada saat yang sama ia juga bekerja di sebuah agensi periklanan pemenang penghargaan. Kamu bisa menelusuri dunia dari kacamata Hari lewat karya-karyanya yang terdapat di Instagram @harimerdeka.

2. Gustin Chandra (Utin)

shrink pin

Utin, Biasa dipanggil Utin atau Utino. Seorang digital strategist di agensi periklanan yang punya hobi menggambar, dan mendapatkan uang jajan tambahan dari hobinya tersebut. Penyuka segala sesuatu yang berbau Jepang – terlihat dari hasil ilustrasinya yang memiliki style cute/kawai dan berwarna-warni.

3. Roompoetliar

Print

Rahmad Kurniawan, biasa dipanggil Iwan a.k.a Roompoetliar. Jatuh cinta pada vector art bersamaan pada saat mempunyai personal computer. Lahir di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan menghabiskan masa kecil dengan mengambar di atas tanah, kertas, dinding rumah, tembok pagar dan bermain di tanah bekas kebakaran hutan. Setamat sekolah menengah pertama langsung mondok di Kota Reog, Jawa Timur. Meskipun terkukung berbagai nilai disiplin yang lumayan keras, kegemaran mengambar masih saja diteruskan dengan mengurus mading kesenian, event kesenian, melukis, membuat komik hingga membuat buku tentang kartun (B-). Tahun 2003 pindah ke Jogja sembari meneruskan sekolah ke perguruan tinggi tapi tak dinyana bertemu senior mondok yang kuliah di DKV ISI dan berniat untuk masuk ke sana. Takdir berkata lain dan lebih memilih FIB UGM sebagai tempat kuliah. Semua berubah pada tahun 2005 saat memiliki PC pertama kali, mulai ngutak-ngutik software grafis otodidak serta berteater ria. Tak terasa kuliah di FIB UGM terbengkalai dan arus membawanya hanyut dalam dunia ilustrasi, layout, desain & grafis berbasis vector serta event kreatif hingga saat ini.

4. Citra Marina

image4

Seorang insinyur yang saat ini bekerja di posisi marketing dan memiliki jiwa doodling sejak masih kecil. Mengenal keajaiban dunia ilustrasi dari buku dongeng dan ensiklopedia yang dibaca saat masih kecil. Semenjak itu, Citra berusaha menciptakan keajaiban versinya sendiri melalui karya ilustrasi.

5. Arya Mularama

Rama preview0002

Dikenal dengan nama Gogoporen, Arya Mularama memiliki spesialisasi di ilustrasi bergaya grotesque dan ghoulish. Ilustrator paruh waktu yang saat ini juga bekerja sebagai creative head di Jakarta menciptakan karya-karyanya yang sureal dan satir menggunakan spidol, akrilik, dan cat air. Arya juga seringkali membuat ilustrasi undead, monster, zombie, dan karakter-karakter sci-fi yang terinspirasi dari buku-buku komik, skateboard culture, dan film-film dan video games tahun 90-an.

[KACF 2015] DIVERSE Exhibition: Inclusion

$
0
0

Salah satu perbedaan dasar di dalam kehidupan manusia adalah mengenai kanan dan kiri. Manusia selalu diributkan mengenai mana yang lebih baik di antara keduanya. Opini masyarakat terbentuk dengan mengkotakkan yang satu paling benar (The Right One) dan yang lainnya yang tertinggal (The Left One). Padahal sejatinya, keduanya adalah penting. Tanpa sebelah sisi, tidak akan terbentuk sinergi dan harmonisasi, bahkan sistem yang terbentuk cenderung rusak. Tanpa sayap kiri, burung tidak dapat terbang jika hanya mengandalkan sayap kanannya. Tanpa kaki kanan, manusia akan menjadi pincang. Vice Versa.

Melalui instalasi ini, HEIMLO ingin mengajak berpikir ulang bahwa kedua sisi tidak untuk diperdebatkan, tetapi untuk dipersatukan.

SOCMED 700px - artist typo -04

Tentang Heimlo

Heimlo adalah sebuah studio desain ilustrasi dan grafis yang berbasis di Jakarta,Indonesia. Kami berkolaborasi dengan berbagai klien baik dalam maupun luar negeri dengan menghadirkan ide ide segar dan perspektif yang berbeda. Saat ini, Heimlo juga menyediakan produk berupa stationery dan home decor berbasis ilustrasi dan edukasi. Dengan ilustrasi  khas dan warna-warna yang cerah, Heimlo menghadirkan solusi desain dan produk- produk yang unik dengan mengangkat tema lokal Indonesia.Untuk lebih lanjut mengenai Heimlo, kunjungi Behance di be.net/heimlo dan Instagram dengan akun @heimlo.

Catalyst Art Market #5 – Creative Brand Lineup pt.4

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa brand kreatif yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. YASH CREATIVE

IMG-20151104-WA0009

YASH CREATIVE adalah Bonita + Mike, dua orang seniman yang menyukai seni eksperimental. Keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda, satu desainer grafis dan satu lagi seniman seni rupa. YASH CREATIVE berfokus pada semua yang perlu didesain dan memberikan sentuhan seni di dalamnya. Ada banyak eksperimen yang dilakukan, mulai dari gambar manual hingga digital, mulai dari cetik hingga dyeing. YASH CREATIVE ditemukan oleh dua orang aneh yang suka bersenang-senang di tahun 2016. Dalam bahasa Sansekerta, YASH berarti kesuksesan, kemuliaan, kejayaan. Ini adalah sebuah doa, sama seperti YASH memperlakukan produknya yang sudah dianggap seperti bayi. Setiap produk dibuat dengan tangan dan memiliki cerita, alasan, makna, dan tujuan di balik desainnya. YASH CREATIVE terobsesi untuk membuat orang lain bahagia dan bersenang-senang dalam hidupnya.

2. Bollu

image

Dari Indonesia dengan penuh cinta. Bollu membuat item yang murni dari hati dengan sentuhan warna-warni dan tawa canda. Sesuatu yang indah untuk dikenakan, baik untuk diberikan, dan dapat membuat hidup jadi sedikit lebih baik. Dari printed goods hingga scarf favoritmu, Bollu ingin membuat semua hal menjadi lebih indah.

3. Red Oak

001

Red Oak membuat buku dan item dengan desain yang chic dan segar dibalut oleh kesederhanaan dan passion. Red Oak selalu mengembangkan produknya. Bermula dari sketchbook dan notebook, Red Oak kini juga memproduksi pouch, tempat peralatan menggambar, laptop sleeve, dan tote bag untuk mendukung kehidupan sehari-hari kamu. Sejak 2012, Red Oak telah berkolaborasi dengan banyak seniman dan ilustrator untuk menciptakan produk yang terus tumbuh dan mempertahankan kualitasnya.

4. Nerdmob Inc

Processed with Rookie

Nerdmob merupakan brand aksesoris untuk pria dan wanita yang fokus pada eksplorasi material kulit dan kayu. Nerdmob menawarkan nuansa berbeda untuk produk yang menggunakan material kayu dan kulit, jika selama ini kayu dan kulit selalu memberi kesan dewasa dan elegan, produk nerdmob bertentangan dengan kesan tersebut karena pasar yang dituju adalah kalangan anak muda dengan gaya ‘hipster’. Inovasi dan ide yang segar selalu menjadi hal utama yang dikedepankan karena misi Nerdboss adalah membuat para Nerdjunkie (pembeli) menjadi ketagihan dengan Nerdgoods. Oleh karena itu Nermob memiliki slogan ‘ NERDGOODS WOULD MAKE YOU ADDICTED LIKE A DRUGS’.

[KACF 2015] DIVERSE Exhibition: Visit

$
0
0

 

V (Visit): [viz-it]

To go and stay with (a person or family) or at ( a place) for a short time fir reasons of sociability, politeness, business, curiosity, etc.:

to visit a friend; to visit clients.

Berkarya (seringkali) adalah sebuah kegiatan yang soliter. Si seniman acap kali memutus hubungan dengan dunia luar, agar tercipta sebuah hubungan yang intim dengan karyanya.

Ketika berkarya, Hakim selalu berkutat dengan tema personal, bagaimana ia mencoba mengenal dirinya melalui karya-karyanya. Ia percaya, berkarya adalah salah satu cara untuk berbicara dengan diri, sebuah kegiatan spiritual. Setidaknya, itulah pembenarannya untuk semua pertanyaan dari orang-orang terdekat, “Kenapa jarang keluar rumah?”

Tapi apakah berkarya akan selalu seperti itu? Sejauh pengalaman Hakim (yang tidak terlalu banyak), banyak ide dan jalan keluar, lahir dari pertemuan dan percakapan dengan orang lain. Percakapan di sela-sela perjalanan Bandung – Jakarta, ataupun percakapan ringan di kala minum kopi bersama. Dan seringkali karya atau projek yang dikerjakan bersama/kolaborasi membuka banyak pintu akan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Karya Visit (berkunjung), adalah cara Hakim untuk membawa orang asing/pengunjung untuk masuk ke dalam zona nyamannya, dengan harapan akan tercipta interaksi dan pemahaman yang lebih baik akan proses pengkaryaan, yaitu komunikasi yang baik antara si seniman dan apresiator. Dan pada akhirnya komunikasi antara keduanya dengan si karya itu sendiri.

SOCMED-700px---artist-typo-V

Periode Pameran
28-29 November 2015

Artist Talk
28 November 2015

Tempat
Kuningan City, Jakarta

Tentang seniman

Seperti yang disebutkan di atas, Rukmunal Hakim selalu memakai karya-karyanya untuk “bercermin”. Ia percaya, mengenal dan memahami diri sendiri adalah langkah awal sebelum memahami dan mengenal dunia.

“Karya yang egois”, mungkin adalah pengertian sederhana akan karya Hakim. Karya yang melulu berbicara tentang “saya, saya, dan saya”.

Karyanya banyak bercerita tentang dirinya yang buta warna, tentang ketidakmampuannya mengungkapkan perasaan-perasaan secara verbal, tentang kikuknya ketika mencoba membaur dengan society, tentang peran ibu yang terlalu besar di hidupnya, dan tentang banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.

Sebagai seniman otodidak, Hakim mengaku khawatir rentan terjebak dan tersesat di ide-ide besar. Karena itulah ia selalu memakai karyanya sebagai cermin, agar ia terhindar dari hal-hal tersebut.

Bersama dengan teman-temannya dari Kuteken Print Shop, yaitu Fatchi Baradja, Siddhartha Kandahdjaja, dan Misha Ahmad Azizia, Hakim merespon huruf “V” dari pameran DIVERSE.


Catalyst Art Market #5 – Artist Lineup pt.5

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa seniman/ilustrator yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Ivanna Cerelia

Screen Shot 2015-11-06 at 11.54.44 PM

Ivanna adalah seorang desainer grafis dan ilustrator lepas berbasis di Jakarta. Hingga saat ini, karyanya meliputi identitas, ilustrasi, hingga mural. Ketertarikannya dalam mengeksplorasi ragam materi juga mengantarnya aktif memproduksi produk aksesoris seperti anting dan bandana. Saat ini, ia juga rutin mengeksplorasi pola sebagai bentuk studi terhadap bentuk dan warna.

2. Maskrib

SLOWBOY

Reza Dwi Setyawan, yang akrab dipanggil Kribkrib atau Maskrib, adalah ilustrator asal kota susu Boyolali. Mulai aktif dan serius menekuni ilustrasi beberapa tahun lalu sejak diperkenalkan temannya Ardan Kukuh Prayogo (PRAY) pada dunia ilustrasi. Sampai saat ini maskrib sudah menjadi freelance illustrator dan graphic designer untuk beberapa project komersil. Selain itu Maskrib juga beberapa kali mengikuti pameran kolektif. Saat ini selain mengerjakan project komersil Maskrib juga sedang mengerjakan personal project-nya yaitu merintis art merchandise dari ilustrasinya sendiri “slowboy”.

3. Nugraha Pratama

japanese crane

Nugraha Pratama, yang biasanya dipanggil Aga, sehari-hari bekerja sebagai ilustrator di sebuah studio kreatif bernama Whatever Workshop yang berlokasi di bilangan Cipete, Jakarta Selatan. Tidak jauh berbeda dari keseharian ngantor tersebut, di akhir pekan Aga selalu melakukan urban sketching, hal ini ia lakukan rutin sejak 2009 karena ketertarikannya juga terhadap dunia menjurnal.

Banyak orang bertanya kenapa harus sketsa, sedangkan sudah ada kamera yang mudah didapat dan menghasilkan foto yang jauh lebih bagus dan cepat. Bagi Aga, sebagai seorang profesional illustrator sketsa itu metode baik untuk melatih skill. Kedua, jauh dari itu dengan mensketsa ia menyalin detail dari apa yang ia lihat, dari sini ia juga banyak belajar hal baru mengenai objek yang ia lihat dan rasakan melalui observasi secara langsung. Ketiga, sketsa itu membuat dirinya bersosialisasi, sketsa itu sangat atraktif banyak orang tertarik menonton karena menurut mereka itu hal yang unik. Bagi Aga yang tidak pandai untuk memulai obrolan dan hal ini adalah strategi yang sempurna. Keempat, dari bersosialisasi tadi ia banyak mendapat “untold stories” dari narasumber yang akhirnya terjebak keasikan ngobrol. Kelima, sketsa baginya adalah meditasi, karena tanpa ada beban klien tentunya.

Sepertinya masih banyak hal yang bisa didapatsketsa namun tidak bisa didapat kamera, karena menurutnya jurnal yang bagus adalah yang mengenal betul dan mampu memperkenalkan objeknya kepada khalayak, bukan soal hasil gambar yang bagus.

Ketika mulai fokus dengan kegiatan urban sketching ini ia menjadi seseorang yang mempertanyakan dan memiliki ketertarikan dengan sejarah tempat tinggalnya, yaitu Jakarta. Bagi Aga, Jakarta adalah kota yang menarik dari segala sisi karena menjadi tempat bertemunya beberapa suku di Indonesia, cara hidup masyarakat di kota yang super sibuk, keberagaman kelas masyarakat, pembangunan yang seakan tidak pernah berhenti, dan hal yang paling menarik adalah Jakarta memiliki sejarah yang juga tidak kalah kompleks dengan kesibukan hariannya.

4. Resatio Adi Putra

Prints on Wood

Resatio menggunting ensiklopedia dan menyatukannya kembali.

Resatio adalah seorang seniman visual yang berfokus pada teknik kolase. Proses pengkaryaannya mencakup mark making, kolase, dan fotografi yang dikombinasikan dengan proses manual dan digital. Ia berkarya dengan benda-benda temuan dan menciptakan elemen, figuratif, abstrak dan tipografi yang memberikan suasana baru.

Resatio pernah berpartisipasi di Bandung New Emergence Vol. 5 di tahun 2014. Karyanya mempertanyakan dongeng lokal dari Jawa Barat yang mempunyai kesamaan dengan dongeng yang ditulis oleh Aesop dan dongeng lain di seluruh dunia. Baru-baru ini ia juga mengadakan pameran solo bertajuk Flesh + Flora, tentang sebuah percakapan kompleks antara tubuh, alam, dan spiritualitas di Ghostbird Swoon di Sanur, Bali. Flesh + Flora mempertanyakan dan secara visual mengeksplorasi daya tarik Bali, dengan menekankan pada kejadian-kejadian misterius yang masih ada di Sanur.

Ia menggunakan kolase di sebagian besar karyanya sebagai upaya untuk medekonstruksi dan merekonstruksi. Bagaimana cara menambah dan menyembunyikan keberadaan dan bagaimana cara menuliskan ulang sejarah. Kolase tidak hanya tentang menggunting dan menempel, tapi prosesnya dimulai dari awal mula mengoleksi, mencari, dan menemukan bahan. Peralatannya tidak hanya gunting dan lem saja, tapi juga mousekeyboard, dan layar komputer. Kertas berubah menjadi file JPG beresolusi tinggi.

Seniman kolase itu seperti rubah, mengumpulkan sampah dan menciptakan sesuatu dari sampah tersebut.

Kolase adalah sebuah cara untuk bangkit kembali.

 

5. Aditya Pratama

aditya pratama 01

Aditya Pratama adalah seorang ilustrator yang senang bermain dengan warna dalam karya-karyanya. Sebelum menjadi seorang ilustrator, ia sudah lebih dulu menggeluti dunia periklanan selama 2 tahun di Jakarta. Sekarang, selain menggambar, kegiatan yang sedang senang ia lakukan adalah memelihara ikan, mendengarkan musik tahun 70-an dan berenang.

[KACF 2015] DIVERSE Exhibition: Equal

$
0
0

DIVERSE, yang menjadi tema pameran kali ini mengangkat tentang keberagaman, baik itu keberagaman karya-karya yang dipamerkan, keberagaman si pengkarya, dan keberagaman para penikmat karya. Berbicara tentang keberagaman adalah juga mengaitkannya dengan kesetaraan/kesamaan. Mengapa? Karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan sikap-sikap diskriminatif. Inilah mengapa Octo Cornelius mengambil huruf E dari kata DIVERSE untuk menjadi awal bagi EQUAL (sama).

Untuk menceritakan tentang kesetaraan, Octo mempresentasikannya dalam bentuk etalase; ia dapat dinikmati oleh siapapun, juga dapat direspon atau diapresiasi langsung oleh mereka yang datang ke acara.

Dalam proses pembuatan karya, Octo menggunakan metode kolaborasi terbuka, yaitu menawarkan kesempatan pada teman-teman yang memiliki karya (berukuran kecil) atau merchandise untuk turut di-display pada karya instalasi EQUAL yang mengadaptasi bentuk etalase. Hal ini dimaksudkan sebagai pemberian ruang oleh karya instalasi EQUAL bagi banyak teman dari berbagai disiplin/bidang untuk mendapat kesempatan yang sama dalam pameran ini.
SOCMED-700px---artist-typo-E

Periode Pameran
28-29 November 2015

Artist Talk
28 November 2015

Tempat
Kuningan City, Jakarta

Tentang seniman

Octo adalah seniman asal Rembang yang suka membicarakan hal-hal yang dekat dengan dirinya ketika berkarya, karena memberikan keleluasaan untuk membawa berbagai bahasan ke titik yang lebih dalam. Ia sering menggunakan tema-tema tentang kota kelahirannya dan isinya sebagai sumper inspirasi apa yang terjadi pada dirinya saat ini.

Ia juga memiliki ketertarikan akan merakit berbagai macam material yang dekat dengannya, seperti kayu, logam, dan berbagai macam material lainnya untuk dibuat suatu bentuk visual yang baru. Kecenderungan teknik seperti ini adalah pengaruh dari aktivitas para tukang kayu yang sering ia lihat hampir setiap hari saat masih kecil.

 

Catalyst Art Market #5 – Artist Lineup pt.6

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa seniman/ilustrator yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Dini Kartika

C_ReNurture

Dini Kartika adalah seorang desainer grafis dan ilustrator yang saat ini sering bolak balik Jakarta-Bali. Mempunyai usaha illustrated goods berlabel Kjora. Berlatar belakang kegemaran dengan hal hal yang bersifat craft dan art, sehingga sering mencampurkan karya manual konvensional dengan penambahan sulaman dan elemen lainnya. Personal worknya umumnya mempunyai key character heroine perempuan seperti pada karya karya Hayao Miyazaki.

2. Rizki Katamsi

Grave of the fireflies

Animation art director dan visual development artist di siang hari dan ilustrator di malam hari. Bekerja dengan teknik digital dan beberapa material tradisional. Banyak karyanya bersubgenre dari fantasi yang terinspirasi oleh nature, tribe, unique creature yang dikombinasikan dengan sci-fiction, retro futuristic inventions dan fictional machines.

3. Bagus Priyo (Bagong)

bagus priyo bagong

Konsep berkarya Bagus bersifat partisipatif dengan melakukan riset terhadap lingkungan sekitar tempat tinggalnya, karena untuk melakukan aktivitas selalu berawal dari tempat tinggal, mulai dari bangun tidur, bertemu tetangga, sampai ketemu penjual kopi yang menyapa ketika lewat di komplek tempat tinggal. Bagus mencoba mendokumentasikan melalui sebuah visual mengenai kehidupannya sehari hari, karena hal tersebut sangatlah menarik untuk merekam sesuatu sebagai respon terhadap lingkungan sekitar. Semangat ini berasal dari metode kerja kelompoknya yaitu Milisifotocopy yang memiliki semangat untuk merespon lingkungan sekitar kita hidup dan beraktivitas. Dari hal tersebut karyanya bisa dinikmati oleh orang awam sekalipun dengan membawa cerita-cerita nyata mereka di dalam lingkungannya. Dalam berkarya, Bagus tidak hanya membicarakan sisi personalnya tapi lebih melihat ke kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan membawa semangat orang-orang di linkungan terdekatnya untuk menunjukkan bahwa semua elemen masyarakat bisa berbagi di dalam karya visualnya.

4. Lidia Puspita

Processed with VSCOcam with c1 preset

Seorang pekerja kantoran biasa yang sangat menyukai komik, buku cerita anak dan buah lemon. Ngantor di siang hari sambil sesekali mencuri waktu untuk menggambar dan hampir setiap malam bergadang.

5. Hey Hello

hey hello

Sebuah jalan hidup yang diyakini sejak 2012 memutuskan untuk menjalaninya, karena menyenangi sesuatu yang dihasilkan oleh kedua tangan ini sehingga menghasilkan sebuah gambar-gambar yang diambil dari keseharian dan lebih ke (doodle art),  digambar secara manual/sketsa lalu diaplikasikan ke sebuah produk masa kini untuk memenuhi kehidupan yang dijalani. Tinggal di pinggiran ibukota dikota kelahiran kota TANGERANG – INDONESIA.

Pameran Foto Kelas Inspirasi Jakarta 4: Pahlawan Sehari

$
0
0

Kelas Inspirasi, sebuah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita sebagai bentuk kontribusi nyata untuk pendidikan Indonesia, mengadakan untuk pertama kalinya acara Pameran Foto Kelas Inspirasi: Pahlawan Sehari selama tiga hari, Jumat, Sabtu dan Minggu, pada tanggal 13-15 November 2015 di FX Sudirman, Jakarta.

Di penyelenggaraan yang pertama ini, Pameran Foto Kelas Inspirasi mengambil judul ‘Pahlawan Sehari’ yang senada dengan bagaimana Kelas Inspirasi itu sendiri berjalan, menempatkan para relawan sebagai pahlawan bagi masa depan para siswa-siswi SD selama sehari untuk menginspirasi sekaligus mewujudkan cita-cita kemerdekaan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.

Diselenggarakan di ruang publik, Pameran Foto Kelas Inspirasi diharapkan dapat menjadi wadah untuk masyarakat umum lebih mengenal kegiatan Kelas Inspirasi lebih banyak dan lebih dekat lagi untuk selanjutnya dapat menarik minat mereka menjadi relawan di Kelas Inspirasi berikutnya. Dan tentunya sebagai salah satu bentuk apresiasi sekaligus ajang untuk bertemu kembali para relawan dan sekolah yang sukarela, dengan penuh kerelaan hati peduli dengan pendidikan bangsa tanpa dibayar atau harus terikat pada kepentingan dari pihak manapun, karena semua atas dasar satu tujuan demi anak-anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap berjuang menyongsong cita-cita mereka.

Bentuk apresiasi kepada relawan tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai macam bentuk acara yang kembali melibatkan segenap relawan Kelas Inspirasi secara langsung ambil bagian dalam tiga hari penyelenggaraan, sebagai berikut:

pameran foto kelas inspirasi jakarta

Pameran Foto

Kelas Inspirasi Jakarta 4 menghasilkan lebih dari 5.200 foto dari 188 fotografer yang tersebar di 71 Sekolah Dasar pada Hari Inspirasi 9 September lalu. Dari ribuan foto yang terkumpul tersebut, terpilihlah 30 buah foto dan 4 rangkaian foto essay yang akan dipamerkan hasil karya dari Aditya Prinera, Aditya Wicaksono, Akhmad Deniar Perdana Kusuma, Anindira Rustandi, Anisa Azalia, Bambang Cahyoniarso, Bambang Setyoko, Dhicka Widy Syahbana, Dimas Suryo Sudibyo, Dina Maulinda, Emanuel Dani Ramdani, Erlangga Namaskoro, Ferry Kurniawan, Fourina Permatadewi Widya Soelistyo, Hanum Dzakiyyah Ridha, Hendri Asmana, I Gede Githa Adhi Pramana, Ivan Riyadi, Mahsa Kendra Putri, Muhammad Irwansyah, Nugroho Sejati, Nurul Mufidah Daud, Ratna Damayanti, Renita Rachmayani, Rina Aprilia, Rouli Miria, Ruben Hardjanto, Saqinah Nur Rahmawati, Shinta Hadidjaja, dan Veronica.

Ketiga puluh fotograter terpilih tersebut merupakan relawan dokumentator dari Kelas Inspirasi Jakarta dan uniknya, banyak dari mereka yang justru tidak berprofesi fotografer. Sama dengan inspirator, yang mereka miliki hanyalah kepedulian yang sama untuk mengabadikan emosi positif dari pelaksanaan Hari Inspirasi di Kelas Inspirasi Jakarta 4 kemarin.

Donasi Buku, Postcards, dan Surat Semangat

Mengajak pengunjung untuk ikut berpartisipasi pada pendidikan Indonesia, Pameran Kelas Inspirasi menyediakan wadah untuk berbagi semangat menyongsong masa depan yang cerah untuk siswa-siswi SD di seluruh Indonesia melalui donasi Buku dan menuliskan kalimat-kalimat semangat lewat media kartu pos maupun surat semangat.

BANG!

BANG! Dimaksudkan sebagai acara pembukaan Pameran sekaligus memperkenalkan kembali kekayaan budaya Indonesia melalui pertunjukan seni tari tradisional seperti Legong dan Ngarojeng oleh para Relawan Kelas Inspirasi.

Let’s Dance Together

Kurang lebih 150 relawan Kelas Inspirasi akan berkumpul, bergerak bersama, beramai-ramai memecah keheningan dan menambah semarak acara pembukaan Pameran melalui suguhan flashmob. 

Workshop Komunitas Kamera Lubang Jarum

Dengan semangat yang sama untuk bersikap terbuka dan saling belajar, relawan Komunitas Lubang Jarum bergabung bersama pameran Kelas Inspirasi untuk berbagi memahami pembuatan kamera dari kaleng dan tentunya langsung praktek memotret dalam New Perspective of Photography.

Bedah Karya Foto oleh Arbain Rambey

Tiga puluh buah foto dan empat rangkaian foto essay terpilih peserta pameran tidaklah lepas dari proses kurasi yang panjang. Arbain Rambey, Senior Journalist harian Kompas, merupakan kurator dari Pameran Foto pertama Kelas Inspirasi ini. Curratorial Statement dari Arbain Rambey bisa disimak di hari H pelaksanaan pameran foto Kelas Inspirasi Jakarta.

Talkshow: I Want to Inspire…

Menjadi relawan inspirator dalam kelas Inspirasi tentu membutuhkan jiwa sosial dan kepedulian yang sangat besar terhadap Pendidikan Indonesia. Tidak menutup kemungkinan bagi siapapun termasuk orang-orang yang telah dikenal oleh khalayak ramai tergerak hatinya untuk terjun langsung mengajar dan menginspirasi anak-anak. Di sini saat yang tepat untuk tau bagaimana Dinda Kanya Dewi, Putri Ayudya, Wisber Loeis dan Dewi Nurbaiti memutuskan untuk ikut Kelas Inspirasi dan berbagi sudut pandang serta pengalaman selama mengajar.

Talkshow: I Want To Inspire My Kids

Talkshow yang menghadirkan para ahli parenting dan psikolog untuk memberikan perspektif baru dalam mengajarkan anak anak mengenai pentingnya sebuah cita cita dan mendukung mereka mendapatkannya.

Talkshow Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar

Pengajar Muda adalah generasi muda terbaik bangsa yang direkrut, dilatih dan dikirimkan oleh Indonesia Mengajar untuk mengabdi di masyarakat sebagai guru di daerah terpencil selama 1 (satu) tahun. Selain diharapkan akan membantu mengisi kekurangan guru berkualitas di daerah yang membutuhkan, Pengajar Muda akan belajar kepemimpinan di daerah penempatannya agar mereka memiliki kompetensi kelas dunia sekaligus pemahaman yang utuh terhadap masyarakat akar rumput.

Reuni Relawan

Sebagain ajang untuk membangkitkan kerinduan selama menjadi relawan Kelas Inspirasi, berkumpul bersama, mengingat kembali keceriaan yang dilewati bersama-sama sekaligus menikmati pertunjukan oleh sesama relawan. Karena satu hari tidak akan pernah cukup.

Kids Performance

Ini adalah bukti bahwa Kelas Inspirasi tidak hanya berakhir dalam satu hari saja, kita menghadirkan kembali anak-anak dari sekolah peserta kelas Inspirasi dalam sebuah mempertunjukkan seni.

KI-DZONIA

Memperkenalkan kepada khalayak ramai bagaimana Kelas Inspirasi itu berjalan di Sekolah-sekolah Dasar melalui sebuah simulasi yang dirangkai dalam sebuah cerita dongeng oleh para relawan Inspirator dari berbagai berprofesi seperti pesulap, chef, pilot, polisi, atlet taekwondo, hingga dokter.

Catalyst Art Market #5 – Artist Lineup pt.7

$
0
0

Kurang dari sebulan acara Catalyst Art Market #5, yang merupakan salah satu program acara Kopi Keliling Arts & Coffee Festival 2015, akan diadakan! Kali ini Kopling mau ngenalin kamu ke beberapa seniman/ilustrator yang ikut berpartisipasi dan membawa karya-karya keren mereka! Siapa saja? Yuk kita intip dikit profil dan sneak peek karya yang akan mereka bawa saat acara nanti!

1. Ginobeeyoo

20151007_153922-01

“GOOD DESIGN CAN CHANGE YOUR LIFE” – Ty Pennington

Ginobeeyoo merupakan nama inisial yang digunakan oleh perempuan keturunan Menado yang bernama lengkap Regina Christine Lengkong, ketika ia mulai melangkah terjun ke dunia seni yang lebih luas. Dengan latar belakang pendidikan sarjana Desain Interior, sekarang ini Ginobeeyoo sedang memfokuskan diri membuat design dekorasi dinding (wall decoration), aksesoris, serta membuat workshop di beberapa event ataupun di cafe, salah satunya workshop membuat dreamcatcher.

Karya-karya yang dibuat Ginobeeyoo banyak terinspirasi dari hal-hal yang ada di sekitarnya, hasil sharing bersama orang-orang terdekatnya, serta hal-hal yang digemarinya. Inspirasi yang didapat itulah menjadi imajinasi Ginobeeyoo dalam membuat karya baik dalam bentuk gambar maupun ide kata-kata, yang kemudian dituang dalam bentuk penggabungan 2 dimensi dan 3 dimensi. Dibuat antara lain dengan menggunakan bahan benang, bulu, mote, marker, cat air, cat akrilik dan lain lain.

Ginobeeyoo senang membuat karya-karya secara manual (walaupun ada sebagian menggunakan digital) dengan demikian karya yang dibuat per item jumlahnya terbatas (limited).

Ada sebuah kalimat yang menyemangati Ginobeeyoo dalam berkarya diambil dari judul buku karya Ty Pennington yaitu “Good Design Can Change Your Life”, Ginobeeyoo berharap setiap desain atau karya yang dibuatnya dapat membuat perjalanan hidup seseorang maupun orang banyak menjadi lebih baik dan penuh makna.

2. Arief Witjaksana

Arief Witjaksana (1)

Akrab disapa Wicek aka WIJTK, Arief bergelut di dunia desain dan seni rupa selama hampir 8 tahun. Saat ini ia sedang fokus meneruskan studio desain yang dibangun sendiri, Historica, selain bekerja sebagai full time illustrator & motion designer.

Mengenal dunia seni rupa dan desain, terutama di negeri yang katanya dicintai banyak orang ini, membuat Arief bosan dengan perkembangannya karena orientasi seni di Indonesia lebih condong mengikuti budaya barat tapi sebagian pelakunya masih belum tahu arah dan tujuan dari kegiatan berseni yang mereka jalani. Di dunia barat, seni sudah menjadi bagian dari hidup (cara pikir dan cara pandang akan hidup). Sedangkan di sini pemahaman akan seni itu masih sulit karena banyaknya benturan sosial dan sikap tidak acuh akan pemahaman budaya sendiri. Rasa bosan itu banyak memengaruhi Arief dalam berkarya. Dengan gambarnya yang “itu-itu saja”, ia coba mengembangkan style-nya ke media lain seperti animasi.

3. Sandy Lee

Screen Shot 2015-11-09 at 1.13.40 AM

Sandy ‘Ashiong’, ilustrator profesional berbasis Bandung, dengan spesialisasi ilustrasi ilmiah, paper craft and pop up. Karyanya dikenal luas melalui beberapa edisi National Geographic Indonesia, salah satunya adalah ilustrasi sampul edisi Gelegar Tambora (bulan april tahun 2015). Menguasai beberapa gaya ilustrasi yang berbeda, karyanya beragam mulai dari ilustrasi ilmiah yang serius sampai ilustrasi kartun yang lucu dan menggemaskan. Gayanya hangat menyentuh hati dan meninggalkan jejak yang tak akan hilang di hati pengamatnya. Temui Ashiong untuk bertukar kabar dan melihat karyanya di Catalyst Art Market bulan November ini.

4. Derau

IMG-20151103-WA0010

Derau aka Sekar Puti adalah seniman kelahiran Jakarta yang lulus dari Studio Seni Keramik, Institut Teknologi Bandung di tahun 2o11 (Bachelor of Fine Arts). Karya-karyanya banyak bercerita tentang PEREMPUAN dan bagaimana orang memandang kaum perempuan, dan bagaimana hal tersebut memengaruhi sudut pandangnya. Ia mendirikan DERAU di tahun 2012 sebagai proyek sampingan saat ia mengerjakan sebuah proyek seni (ia juga berjuang keras untuk menjadi seorang seniman). Ternyata, DERAU adalah SENI baginya, tidak hanya proyek sampingan.

5. Hardilim

catalyst art 5 teaser

Hardilim adalah ilustrator Indonesia yang berdomisili di Jakarta yang bernama lengkap Hardi Salim. Lahir pada tanggal 27 Oktober 1994, saat ini ia masih duduk di bangku kuliah di Unversitas Bunda Mulia dan bekerja sebagai freelance illustrator di Jakarta. Beberapa ilustrasinya kebanyakan menggunakan figur dan setiap ilustrasinya tidak memiliki bola mata. Menurut Hardi mata adalah suatu indra yang lemah dan melihat sesuatu secara fisik bukan dari dalam, dan mahluk-mahluk aneh, seperti alien, mermaid, monster fiction, dan mitologi.

 

Viewing all 922 articles
Browse latest View live